Anak Tidak Mau Belajar? Waspadai 10 Hal Ini!

1 day ago 12
Ilustrasi

KENDARI POS.FAJAR.CO.ID--Proses belajar merupakan aspek penting dalam tumbuh kembang anak. Tidak hanya membantu mereka memahami konsep dan informasi baru, belajar juga berperan dalam membentuk cara berpikir, meningkatkan rasa percaya diri, serta melatih kemampuan menghadapi tantangan. Sayangnya, tidak semua anak menunjukkan antusiasme yang sama terhadap kegiatan belajar.

Banyak orang tua yang dibuat bingung ketika anak tampak enggan membuka buku atau menyelesaikan tugas sekolah. Padahal, kemalasan belajar bukan tanpa sebab. Dilansir dari suara.com, berikut ini adalah 10 penyebab umum mengapa anak bisa kehilangan semangat belajar, yang penting dipahami sebelum mengambil langkah solutif.

1. Pelajaran Terasa Tidak Relevan

Anak-anak cenderung lebih tertarik pada hal-hal yang mereka anggap berguna atau dekat dengan kehidupan sehari-hari. Ketika materi pelajaran terasa jauh dari dunia nyata mereka, motivasi belajar bisa menurun drastis.

2. Proses Belajar yang Tidak Menyenangkan

Pengalaman belajar yang dipenuhi tekanan, seperti sering dimarahi saat belajar atau dikritik berlebihan saat mengerjakan tugas, membuat anak mengasosiasikan belajar dengan hal negatif. Ini menyebabkan mereka enggan untuk memulai kegiatan belajar.

3. Kurangnya Apresiasi

Anak yang jarang mendapatkan pujian atau penghargaan atas usahanya bisa kehilangan semangat. Apresiasi sederhana dari orang tua atau guru mampu memberi dorongan positif bagi anak untuk terus belajar.

4. Rendahnya Rasa Percaya Diri

Anak yang merasa dirinya tidak mampu memahami pelajaran akan cenderung menghindari proses belajar. Rasa takut salah dan rendahnya kepercayaan diri membuat mereka ragu untuk mencoba.

5. Terlalu Banyak Batasan

Anak membutuhkan ruang untuk mengekspresikan diri. Jika terlalu banyak aturan dalam belajar, anak bisa merasa jenuh dan kehilangan rasa ingin tahu yang seharusnya menjadi pemicu utama semangat belajar.

6. Kesulitan Memahami Materi

Ketika anak merasa pelajaran terlalu sulit dan tidak bisa memahami penjelasan guru, mereka akan mudah menyerah. Akibatnya, mereka lebih memilih menghindar daripada mencoba.

7. Lingkungan Belajar yang Tidak Nyaman

Belajar memerlukan suasana yang mendukung. Ruangan yang bising, kurang pencahayaan, atau penuh gangguan membuat anak sulit fokus dan cepat kehilangan minat.

8. Kelelahan

Jadwal anak yang terlalu padat, kurang tidur, atau terlalu banyak aktivitas non-akademis dapat menyebabkan kelelahan fisik dan mental, sehingga energi untuk belajar menjadi sangat rendah.

9. Terlalu Banyak Distraksi

Gadget, media sosial, game online, dan tontonan digital menjadi sumber distraksi utama bagi anak masa kini. Ketergantungan pada hiburan digital membuat mereka sulit fokus dalam waktu belajar.

10. Gaya Belajar yang Tidak Sesuai

Setiap anak punya gaya belajar berbeda—ada yang lebih visual, auditori, atau kinestetik. Jika metode belajar yang diterapkan tidak sesuai dengan gaya belajar anak, mereka akan cepat bosan dan tidak memahami materi dengan maksimal.

Kesimpulan

Memahami alasan di balik malasnya anak belajar adalah langkah pertama yang penting sebelum menerapkan solusi. Dengan pendekatan yang tepat, lingkungan yang mendukung, serta metode belajar yang sesuai, anak bisa kembali menemukan semangat belajarnya. Orang tua dan guru memegang peran penting dalam menciptakan suasana belajar yang menyenangkan dan membangun.(*)

Read Entire Article
Kendari home | Bali home | Sinar Harapan