Kemenpar Apresiasi Hadirnya KEK Kesehatan Sanur Tahun Ini

1 week ago 20

SHNet, Jakarta– Kementerian Pariwisata (Kemenpar) mengapresiasi hadirnya Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) kesehatan Sanur, Bali.

Rencananya, KEK kesehatan Sanur akan diresmikan pada Juni 2025. “Kami apresiasi hadirnya KEK Kesehatan Sanur. Dengan adanya KEK Kesehatan Sanur akan menambah pergerakan wisatawan Nusantara (wisnus). Masyarakat Indonesia tidak perlu lagi berobat ke luar negeri seperti Singapura dan Malaysia,” ujar Wakil
Menteri Pariwisata Ni Luh Enik Ermawati usai jumpa pers bulanan yang bertajuk ” Mudik Tenang, Wisata Menyenangkan”, di Balairung Soesilo Soedarman, Jakarta, Rabu (19/03/2025).

Menurutnya, wisata kesehatan (wellness) merupakan pangsa pasar baru. Sudah ada investor asing yang berinvestasi di KEK Sanur

Deputi Bidang Industri dan Investasi Rizki Handayani menambah, Kemenpar juga akan mempromosikan pariwisata kesehatan di Nagoya, Jepang.

InJourney tengah melakukan pengembangan KEK Kesehatan Sanur, yang merupakan langkah transformasi strategis untuk menciptakan berbagai nilai tambah untuk Indonesia.

Direktur Utama InJourney Maya Watono mengatakan, dengan kehadiran KEK Sanur, Indonesia akan memiliki pusat layanan kesehatan kelas dunia dan akan menjadi magnet pariwisata baru melalui konsep medical & wellness tourism.

KEK Sanur memiliki berbagai fasilitas diantaranya hotel berbintang 5 dan resort yaitu The Meru Sanur dan Bali Beach Hotel serta Convention Center seluas 3.750meter dengan kapasitas 5.000 pax. Fasilitas yang ada tak hanya mencakup infrastruktur ekonomi saja, akan tetapi juga keberlanjutan dan inovasi dalam pengembangan ekosistem pariwisata kesehatan.

Pengembangan KEK Kesehatan Sanur bertujuan menekan angka wisatawan medis Indonesia yang berobat ke luar negeri. Seperti tercatat, saat ini wisatawan medis mencapai 2-3 juta orang per tahun dengan nilai devisa yang keluar mencapai Rp97 triliun.

Maya Watono, menjelaskan bahwa KEK Sanur akan menjadi kompleks pariwisata medis terintegrasi pertama di Indonesia yang mencakup rumah sakit, klinik spesialis, pusat riset medis, hotel, serta pusat konvensi.

“Kami ingin menjadikan KEK Sanur sebagai destinasi unggulan bagi wisatawan medis, sekaligus mengundang pasien dari luar negeri untuk berobat di Indonesia,” ungkap Maya di Jakarta, Senin (17/3/2025).

(Dok. SHNet/Stevani)

Sebagai bagian dari upaya meningkatkan standar layanan kesehatan, InJourney juga telah menggandeng beberapa institusi medis ternama dari Jerman, Jepang, dan Amerika Serikat untuk menghadirkan pusat keunggulan (center of excellence) di kawasan tersebut. Selain itu, InJourney juga bekerja sama dengan Universitas Udayana untuk memastikan adanya transfer pengetahuan dari dokter asing kepada tenaga medis dalam negeri.

“Pemerintah sudah memberikan izin praktik bagi dokter asing, namun dalam waktu yang bersamaan, kita juga ingin memastikan ada alih teknologi dan peningkatan kapasitas tenaga medis lokal,” kata Maya.

KEK Sanur diproyeksikan mampu mengurangi outflow devisa hingga Rp50 triliun per tahun serta menarik wisatawan asing untuk memanfaatkan layanan medis berkualitas di Indonesia. (Stevani Elisabeth)

Read Entire Article
Kendari home | Bali home | Sinar Harapan