Peningkatan Literasi Digital untuk Masyarakat Cerdas dan Mandiri

5 days ago 22

SHNet, Jakarta-Mahasiswa Universitas Paramadina bekerja sama dengan TP PKK Kelurahan Kelapa Dua Wetan menyelenggarakan kegiatan penyuluhan literasi digital bertema “Peningkatan Literasi Digital untuk Membangun Masyarakat yang Cerdas dan Mandiri”. Kegiatan ini berlangsung di Kelurahan Kelapa Dua Wetan, Kecamatan Ciracas, Jakarta Timur, pada Minggu, (25/05/2025).

Acara ini bertujuan untuk meningkatkan kesadaran masyarakat terhadap pentingnya literasi digital serta memberikan edukasi mengenai bahaya judi online yang marak terjadi. Melalui pendekatan edukasi kreatif, peserta diajak untuk memahami cara menggunakan media sosial secara positif dan produktif, mengenali konten hoaks, serta menerapkan praktik dasar keamanan digital.

Ketua Pelaksana kegiatan, Tsani Irsyadi, menyampaikan bahwa literasi digital saat ini harus menyentuh aspek praktis yang dekat dengan keseharian masyarakat. “Melalui pendekatan edukasi kreatif, kami ingin menunjukkan bahwa media sosial tidak hanya untuk hiburan, tetapi juga bisa menjadi alat untuk belajar, berkarya, dan bahkan menghasilkan,” ujar Tsani.

Perwakilan dari Kelurahan Kelapa Dua Wetan, Kasi Kesra, Desta Triana, S.E., M.Si., menyambut baik inisiatif ini dan menyatakan dukungannya terhadap program literasi digital yang digagas oleh mahasiswa Universitas Paramadina. “Kami berharap kegiatan seperti ini dapat terus berlanjut dan memberikan dampak positif bagi masyarakat dalam menghadapi tantangan di era digital,” ungkap Bu Desta

Dosen Pendamping Program, Dr Tatik Yuniarti, M.I.Kom mengatakan melalui kegiatan ini, diharapkan masyarakat khususnya Kelurahan Kelapa Dua Wetan dapat lebih bijak dalam menggunakan teknologi digital dan terhindar dari dampak negatif yang ditimbulkan oleh penyalahgunaan media digital. “Kami juga berharap informasi tentang literasi digital dalam bijak bermedia sosial dan kewaspadaan tentang pinjaman dan judi online bisa lebih disebarluaskan agar masyarakat dapat lebih teredukasi dan tidak mudah terkena penipuan di media online, ungkapnya.

Kegiatan ini dihadiri oleh berbagai kalangan masyarakat, termasuk ibu-ibu PKK, Dasawisma, dan tokoh masyarakat setempat. Antusiasme peserta terlihat dari partisipasi aktif mereka dalam sesi diskusi dan simulasi interaktif yang diselenggarakan.

Foto bersama narasumber dan panitia

Pemanfaatan AI dan Bijak Bermedia Sosial

Dalam acara tersebut Firza Arief, mahasiswa Magister Program Studi Ilmu Komunikasi Universitas Paramadina dalam materinya memperingatkan tentang dampak buruk media sosial apabila tidak waspada dalam penggunaannya. Ia menyarankan agar tidak mudah percaya dan tergiur pada penawaran bonus maupun hadiah yang kerap dikirimkan informasinya melalui sms maupun whatsapp. “Hati-hati jika mendapatkan pesan yang meminta kita mengklik tautan tertentu, sebaiknya abaikan saja atau hapus karena bisa jadi itu akan menjadi alat yang mengambil data-data kita di hp,” ungkapnya.

Firza menambahkan, modus penipuan juga kerap dilakukan para sindikat agar kita masuk pada investasi bodong. “Awalnya menawarkan keuntungan berkali lipat, namun pada akhirnya setelah korban berkali-kali transfer dengan jumlah besar biasanya mereka akan menghilang dan tidak dapat dihubungi, tutur Firza menjelaskan.

Selain dampak buruk penggunaan media sosial, manfaat adanya media ini juga disampaikan oleh Rezki Wahyudi yang juga mahasiswa Magister Ilmu Komunikasi, Universitas Paramadina. Manfaat media sosial diantaranya dapat dioptimalkan dalam hal bisnis dan personal branding. “Jika Ibu-Ibu memiliki bisnis, maka media sosial dapat dijadikan sarana untuk memromosikan produk-produknya, sehingga akan lebih dikenal masyarakat dan menjangkau pasar yang lebih luas,” ujarnya.

Dalam kesempatan tersebut para peserta juga dikenalkan AI (Artificial Intelegence) dalam menunjang pemanfaatan media sosial dalam pembuatan caption yang menarik dan atau mencari informasi mengenai bisnis maupun resep makanan dan lainnya.

Ketua RW 03 Jayamakmur, Abu mengatakan informasi tentang kewaspadaan literasi digital khususnya pada modus penipuan di media sosial sangat membantu warga dalam memilah informasi yang baik maupun sebaliknya. “Kami sangat tercerahkan dengan informasi yang disampaikan ini, semoga warga semakin terbuka pikirannya dan tidak mudah cepat percaya dengan iming-iming yang kerap muncul supaya tidak mudah tertipu,”ungkapnya. (sur)

Read Entire Article
Kendari home | Bali home | Sinar Harapan