SHNet, Jakarta-Lima siswa dari SMAN 8 Jakarta berhasil mencatatkan prestasi membanggakan di panggung internasional. Tim yang menamakan diri mereka The Surfer, terdiri atas siswa bernama; Inez Indriasarum, Fatya Afifah, Maaheem Izza Maghfira, Mohammad Rayendra Darmasta Kuntoadji, dan Callysta Neshya Putrikeanu, meraih medali emas (Gold Medal) dalam kompetisi World Young Inventors Exhibition (WYIE) 2025 yang digelar di Kuala Lumpur Convention Centre (KLCC), Malaysia.
Kompetisi berlangsung selama tiga hari, dari 29 hingga 31 Mei 2025, dan melibatkan proses seleksi ketat sejak beberapa bulan sebelumnya. Para finalis diwajibkan menampilkan inovasi mereka dalam bentuk prototipe serta melakukan presentasi langsung di hadapan dewan juri internasional.
Dalam ajang ini, para siswa SMAN 8 Jakarta memperkenalkan inovasi berjudul Electrowave, sebuah alat pengubah tekanan ombak laut menjadi energi listrik menggunakan teknologi piezoelektrik. Alat ini dirancang khusus untuk daerah pesisir yang memiliki intensitas gelombang tinggi namun minim infrastruktur kelistrikan.
Dalamketerangan tertulis, Guru Pembimbing, Saifudin MA mengatakan, gagasan tersebut tidak datang secara tiba-tiba. Berangkat dari pengalaman nyata melihat ketimpangan akses energi di sejumlah wilayah, tim SMAN 8 merancang Electrowave sebagai solusi berkelanjutan untuk menghadirkan energi ramah lingkungan.
“Dengan memanfaatkan gerakan alami ombak, alat ini tidak hanya menghasilkan listrik tanpa emisi, tetapi juga berkontribusi pada misi energi bersih bagi masyarakat luas,” kata Saifudin MA.
Kepala Sekolah SMAN 8 Jakarta, Drs. Ubaidillah, M.Pd menyambut gembira prestasi internasional yang ditorehkan ini. Dia berharap pencapaian ini tidak hanya menjadi kebanggaan bagi SMAN 8 Jakarta, tetapi juga menjadi inspirasi bagi siswa-siswa lainnya untuk terus berinovasi dan membawa perubahan melalui karya nyata. Harapannya, Electrowave dapat terus dikembangkan dan memberikan manfaat lebih luas, serta membawa nama Indonesia semakin dikenal di dunia inovasi global.
Sementara salah satu anggota tim, Mohammad Rayendra Darmasta Kuntoadji mengatakan, memotivasi dan bimbingan terhadap siswa agar menjadi generasi emas yang cerdas tangguh dan peduli menjadi api semangat tim surfer menggapai kesuksesan.

Kompetisi Bergengsi
Menurut Saifudin, MA, ajang WYIE merupakan bagian dari International Invention, Innovation & Technology Exhibition (ITEX), salah satu kompetisi internasional paling bergengsi di bidang inovasi teknologi. Tahun ini, kompetisi tersebut diikuti oleh sekitar 700 tim dari berbagai negara, dan diperkirakan menarik lebih dari 5.000 pengunjung dari kalangan profesional, akademisi, hingga industri.
Belasan kategori diperlombakan dalam pameran ini, mulai dari Agriculture, Automation & Processes, Biotechnology & Health, Environment, Information & Communications Technology, and Multimedia, dan masih banyak lagi. WYIE juga menjadi ajang penting untuk membangun jejaring internasional serta mendorong kolaborasi lintas negara dalam pengembangan teknologi masa depan.
“Selama proses persiapan, tim SMAN 8 Jakarta menghabiskan waktu sekitar empat bulan untuk menyempurnakan rancangan hingga tahap prototipe. Tak hanya mempresentasikan alat mereka secara teknis, para siswa juga aktif berdialog dan berdiskusi dengan para pengunjung yang hadir di booth mereka, menunjukkan kedalaman pemahaman dan kesiapan mereka sebagai peneliti muda,” ungkap Saifudin MA. (Sur)