SHNet, Tangerang—Wakil Rektor Bidang Akademik dan Inovasi Matana University, Dr. rer. nat. Gregoria Illya, M.Sc., melakukan penandatanganan dokumen perjanjian kerja sama tridarma perguruan tinggi antara Aliansi Institusi Pendidikan Fisika Medis Indonesia (AIPFMI), Aliansi Fisikawan Medik Indonesia (AFISMI), dan 13 Universitas yang berada di bawah naungan AIPFMI, di antaranya:
- Matana University
- Universitas Indonesia
- Institut Teknologi Bandung
- Universitas Gadjah Mada
- Universitas Diponegoro
- Institut Teknologi Sepuluh Nopember
- Universitas Airlangga
- Universitas Brawijaya
- Universitas Udayana
- Universitas Hasanuddin
- Universitas Andalas
- Universitas Kristen Satya Wacana
- Universitas Nasional
Penandatanganan perjanjian kerjasama ini dilakukan di MIPA CENTER Universitas Brawijaya Malang pada Senin (17/02/2025), dimana dilakukan juga pembahasan mengenai silabus mata kuliah Fisika Medis agar lulusan Fisika Medis dari ke-13 universitas tersebut memiliki kualitas yang sama. Dalam pertemuan yang sama juga disebutkan bahwa kebutuhan tenaga kesehatan fisikawan medik saat ini sekitar 2.800 orang, dengan kebutuhan terbesar ada di Indonesia bagian timur.
“Kiranya dengan adanya perjanjian kerjasama ini, prodi Fisika Medis Matana University dapat semakin maju dan berkembang dan menghasilkan lulusan yang berkualitas untuk memenuhi kebutuhan fisikawan medik di lapangan,” tutur Dr. rer. nat. Gregoria Illya, M.Sc., Wakil Rektor Bidang Akademik dan Inovasi Matana University.
Sebagai informasi, Matana University merupakan 1 dari 13 universitas di Indonesia yang memiliki program studi Fisika dengan konsentrasi Fisika Medis dan sudah tergabung dalam Aliansi Institusi Pendidikan Fisika Medis Indonesia (AIPFMI). Matana University merupakan Perguruan Tinggi Swasta pertama yang menyelenggarakan program studi Fisika Medis (jenjang sarjana) di propinsi Banten dan telah menghasilkan lulusan yang mengambil program profesi nakes fisikawan medik.
Dosen-dosen program studi Fisika Medis Universitas Matana juga tergabung dalam Aliansi Fisikawan Medik Indonesia DPW Banten sebagai anggota dan pengurus bidang riset dan publikasi ilmiah.

Sesuai Rencana Strategis dari Matana University
Sementara itu Rektor Matana University, Dr Melitina Tecoalu,SE, MM, mengatakan, penandatanganan dokumen perjanjian kerja sama tridarma perguruan tinggi antara Aliansi Institusi Pendidikan Fisika Medis Indonesia (AIPFMI), Aliansi Fisikawan Medik Indonesia (AFISMI), dan 13 Universitas yang berada di bawah naungan AIPFMI sesuai dengan Rencana Strategis dari Matana University yang akan menjadikan Program Studi Fisika Medis sebagai Program Studi Unggulan yg akan menghasilkan Fisikawan Medik, karena Matana merupakan 1 dari 13 universitas yang mempunyai program studi tersebut.
“Dalam 5 tahun mendatang Matana jg akan membuka program profesi, dimana saat ini baru ada di Undip dengan kuota yg sangat terbatas.Sehingga kelangkaan akan kebutuhan Fisikawan Medik dapat terpenuhi di seluruh Indonesia,” ujar Dr Melitina Tecoalu,SE, MM. (sur)