Diskusi Asik Saatnya Anak Muda Berpolitik, Rektor IMDE Totok A. Soefijanto: Kampus Harus Jadi Benteng Demokrasi

1 day ago 7

SHNet,Jakarta- Rektor Institut Media Digital Entek (IMDE), Totok Amin Soefijanto, Ed.D menegaskan, kampus harus menjadi benteng demokrasi, karena di situ banyak yang terbiasa berfikir kritis dalam rangka menimba ilmu.

“Sebagai tempat berkumpul dan interaksi para cendekiawan dan generasi muda, maka kampus dapat menjadi suara yang obyektif terhadap kebijakan publik,” ujar Totok saat menanggapi “Diskusi Asik: Saatnya Anak Muda Berpolitik” yang digelar di kampus IMDE, Rabu (07.05/2025).

Diskusi yang dihadiri dosen dan mahasiswa IMDE dalam rangkaian penutupan seremoni Dies Natalis ke-27 IMDE, menghadirkan pembicara tunggal, Wakil Ketua DPRD DKI dari PDI Perjuangan, Imah Mahdiah dengan moderator dosen IMDE, Dio Irsandi. Acara yang dikemas serius tapi santai ini dibuka dengan penampilan UKM Musik IMDE yang membawakan dua buah lagu.

Lebih lanjut Totok mengatakan, diskusi atau perjumpaan ide antara warga kampus dan politisi tentu sangat baik untuk membangun tradisi dialog dan mekanisme check & balances di antara aktor-aktor politik di masyarakat. “IMDE akan mendorong lebih banyak interaksi seperti ini karena kreatifitas dalam seni budaya berkontribusi pada penguatan demokrasi kita,” katanya.

Wakil Ketua DPRD DKI dari PDI Perjuangan, Imah Mahdiah tengah menandatangani poster cover buku karya dosen IMDE, Safrudiningsih berjudul “Pencitraan Politik PDIP: Studi tentang hubungan pencitraan Megawati dan PDI Perjuangan 2004-2012” disaksikan Rektor IMDE, Totok Amin Soefijanto, Ed.D (kanan), penulis buku, Safrdiningsih (kiri) dan moderator, Dio, kedua dari kiri.

Mulai Bangun Basis

Politisi PDIP yang kini menjadi Anggota DPRD DKI dan menempati posisi sebagai Wakil Ketua DPRD DKI, Imah Mahdiah mengungkapkan pentingnya sejak muda terlibat dalam kegiatan politik, sebab dirinya sudah mulai masuk gelangang politik sejak masih mahasiswa.

“Keterlibatan dalam politik dapat dimulai dari lingkungan terdekat, seperti menjadi pengurus RT atau RW, karena di sini anak muda mulai mengenal lingkungan dan persoalan yang ada dan melakukan seuatu atau berbuat untuk  lingkungan sekitar,” katanya.

Selain menjadi pengurus RT atau RW, anak muda juga bisa memulai menjadi relawan atau volunteer berbagai kegiatan sosial. Ketika menjadi  relawan, kita belajar membantu orang, menampa empati dan berjejarig dengan masyarakat. “Namun yang terpenting, niat awal yang harus ditancapkan adalah berbuat baik bagi orang lain, dan melakukan banyak hal sesuai panggilan hati nuarani.” kata Imah.
Dalam kaitan ini, Imah  menyampaikan pesan bahwa jika seseorang ingin menjadi kaya, sebaiknya memilih jalur pengusaha daripada politisi. Pesan ini menekankan perbedaan motivasi antara terjun ke politik yang seharusnya didasari niat membantu orang, dan berbisnis yang berorientasi pada kekayaan.

Sebagai politisi muda, Imah menceritakan kiprah awalnya yang kebetulan dimulai bekerja magang pada politisi yang kemudian menjadi GubernurDKI Jakarta, Basuki Tjahaya Purnama alias Ahok. “Jadi ketika maju pertama kali dalam Pemilu Legislatif 2019,  peran Ahok sangat besar memengaruhi pemilih di Jakarta Barat untuk memilihnya. Walau hanya sekali datangdi kampanye saya, tapi banyak orang tahu kalao saya staf dan pendukung Ahok. Hasilnya Imah mendapat suara terbanyak di dapil Jakarta Barat, juag pada saat Pemlu legislatif 2024,” ungkapnya.

Menjawab pertanyaan dalam diskusi, Imah mengatakan, tugas anggota dewan meliputi pengawasan anggaran, pembuatan peraturan daerah (Perda), dan pengawasan terhadap kebijakan Pemerintah Daerah DKI Jakarta. “Sejak terpilih menjadi Anggpta DPRD DKI, saya rajin turun ke bawah,  mulai membangun basis dan menyapa warga, membantu mereka, serta pemanfaatan nomor HP Pribadi untuk menerima aspirasi masyarakat,” kata Imah yang pernah menjadi Ketua Tim Transisi yang sementara menjadi gubernur DKI Jakarta selama 2,5 bulan. Fokus utamanya saat itu adalah pada bidang pendidikan.

Dosen IMDE, Suradi, menunjukkan dua buku kompilasi karya para dosen IMDE yang disusunnya dan buku terbaru diperkenalkan dalam diskusi “Diskusi Asik: Saatnya Anak Muda Berpolitik” yang digelar di kampus IMDE, Rabu (07.05/2025).

“Soft Lauching” Buku Karya Dosen IMDE

Di sela-sela diskusi ini, dilakukan soft launching dua buku karya dosen IMDE, pertama buku berjudul “AI dan Revolusi Media Digital” yang merupakan sumbangan pemikiran 15 dosen IMDE tentang berbagai dimensi dan hubungan AI dengan perkembangan media digital saat ini yang semakin cepat. Buku yang disusun oleh salah satu dosen IMDE, Suradi ini diberi pengantar  Ketua Yayasan Indosiar, Suryani Zaini dan Rektor IMDE Totok Amin Soefijanto.

Buku kedua yang  perkenalkan di ajang diskusi saatnya anak muda berpolitik ini adalah buku yang ditulis dosen IMDE, Safrudiningsih, berjudul “Pencitraan Politik PDIP: Studi tentang Hubungan Pencitraan Megawati  dan PDI Perjuangan 2004-2012” yang diberi pengantar Rektor IMDE, Totok Amin Soefijanto, Ed.D.

IMDE terus menekankan agar para dosen terus menulis dan menuangkan gagasan serta ide-ide segar baik terkait mata kuliah yang diampu maupun bidang lain yang menjadi perhatian penelitiannya. Selama ini sudah banyak dosen IMDE yang menulis buku pegangan dan juga buku bacaan populer guna menambah pengetahuan masyarakat, terutama sivitas akademika kampus. (sur)

Read Entire Article
Kendari home | Bali home | Sinar Harapan