Pemerintah Sinergi Tingkatkan Literasi Ekonomi Kreatif di RPTRA Marunda

6 days ago 16

SHNet, Jakarta— Wakil Menteri Ekonomi Kreatif (Wamen Ekraf) Irene Umar dan Wakil Menteri Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (Wamen PPPA) Veronica Tan melakukan audiensi bersama Pemerintah Provinsi DKI Jakarta dan jajaran UPRS (Unit Pengelola Rumah Susun) Marunda.

Audiensi itu sebagai upaya untuk menghidupkan kembali fungsi perpustakaan di Ruang Publik Terpadu Ramah Anak (RPTRA) sebagai ruang literasi, edukasi, dan pemberdayaan komunitas melalui pendekatan ekonomi kreatif.

“Literasi tidak hanya soal membaca tetapi bagaimana kita membangun imajinasi dan kreativitas sejak dini,” kata Wamen Ekraf Irene dalam audiensi yang berlangsung di Autograph Tower, Jakarta pada Senin (23/06/2025).

Wamen Ekraf Irene ingin agar RPTRA menjadi wadah bagi produk ekonomi kreatif lokal. Dengan begitu, misi pemerintah untuk memberdayakan ekonomi kreatif bisa terwujud sekaligus mendidik generasi muda.

“Ketika ruang baca di RPTRA terhubung dengan karya lokal—seperti komik, board game, atau cerita rakyat—di situlah kita membentuk ekosistem yang tidak hanya mencerdaskan, tapi juga menggerakkan ekonomi kreatif dari akar rumput. Ekonomi kreatif adalah the new engine of growth yang harus kita hidupkan sejak sekarang,” imbuh Wamen Ekraf Irene.

(Dok. Biro Komunikasi Kemenekraf)

Senada dengan Wamen Ekraf Irene, Wamen PPPA Veronica mengatakan peran strategis RPTRA dalam membentuk karakter anak dan memberdayakan perempuan. Menurutnya, ruang-ruang publik seperti RPTRA seharusnya tidak hanya menyediakan fasilitas fisik, tetapi juga ekosistem tumbuh kembang yang inklusif dan berkelanjutan.

“Anak-anak butuh ruang yang aman, menyenangkan, dan memicu rasa ingin tahu tapi lebih dari itu, mereka butuh ruang yang hidup. Jika literasi, kreativitas, dan nilai-nilai kekeluargaan bisa tumbuh dari lingkungan sekitar, maka RPTRA bukan hanya ruang bermain, tapi ruang pembentukan masa depan. Ini adalah investasi sosial jangka panjang,” kata Wamen PPPA Veronica.

Sebagai langkah awal, pada Juli 2025 usai peringatan Hari Anak Nasional akan diselenggarakan rangkaian kegiatan komunitas di RPTRA Marunda. Kegiatan ini meliputi pojok baca tematik, permainan tradisional, hingga board game edukatif berbasis cerita lokal dengan tujuan membangkitkan minat baca serta kreativitas anak dalam format yang menyenangkan dan relevan dengan keseharian mereka.

Dalam paparannya, UPRS Marunda menjelaskan bahwa perpustakaan di RPTRA masih menghadapi berbagai kendala yaitu ruang baca sempit (rata-rata 2×2 meter), koleksi buku minim dan jarang diperbarui, serta terbatasnya aktivitas yang relevan. Meski demikian, warga tetap aktif berinovasi melalui ruang kreatif, koperasi sampah, bank minyak jelantah, hidroponik, dan kelas Bahasa Inggris yang menjangkau lebih dari 60 anak.

Audiensi juga menyoroti keberadaan potensi lokal yang layak dikembangkan, misalnya Rumah Pitung yang rutin dikunjungi lebih dari 1.500 orang per minggu, area pantai, greenhouse, dan taman bermain edukatif. Lokasi-lokasi tersebut dinilai cocok untuk diintegrasikan menjadi destinasi wisata edukatif berbasis komunitas, yang juga mendukung ekonomi kreatif lokal dan pembelajaran bagi anak-anak.

Kolaborasi antarkementerian dan pemerintah daerah yang berfokus pada kurasi konten lokal, pelibatan warga, dan pendekatan literasi ini diharapkan menjadikan RPTRA bukan hanya ruang bermain, tetapi juga pusat pembelajaran dan penguatan ekonomi keluarga. Model kolaboratif semacam ini diharapkan dapat direplikasi di berbagai daerah sebagai bagian dari strategi membentuk generasi cerdas, kreatif, dan mandiri menuju Indonesia Emas 2045.

Dalam audiensi ini Wamen Ekraf Irene didampingi Direktur Penerbitan dan Fotografi Iman Santosa. Selain itu hadir pula Tenaga Ahli Wamen PPPA Andi Muhammad Sufri, TU Wamen PPPA M. Reza Dwikusmana, Lurah Marunda Victor Hotma, Kasi Kesra Jakarta Utara Cut Ali, serta perwakilan dari Sudin PPAPP Jakarta Utara yaitu Ferliha dan Eni. (Stevani Elisabeth)

Read Entire Article
Kendari home | Bali home | Sinar Harapan