Demi Transportasi Rendah Emisi, PGN Tambah Pemasangan 40 Unit Converter Kit

21 hours ago 8

SHNet, JAKARTA – PT Perusahaan Gas Negara Tbk (PGN) sebagai Subholding Gas Pertamina, terus menunjukkan komitmennya dalam mendukung transisi energi bersih nasional. Melalui program Corporate Social Responsibility (CSR) PGN memberikan bantuan converter kit Bahan Bakar Gas (BBG) kepada 40 unit mobil online.

Melalui converter kit ini, mesin kendaraan dimodifikasi menjadi sistem dual fuel yang memungkinkan penggunaan BBG bersama dengan Bahan Bakar Minyak (BBM), atau bahan bakar ganda. Keuntungannya, mesin kendaraan masih dapat mengoperasikan bahan bakar bensin 100 persen, atau secara bergantian pada campuran bensin dan gas.

Adapun dari total 40 unit, sebanyak 30 kendaraan online di Jakarta telah dikonversi dan 10 kendaraan lainnya dikonversi di Kota Surabaya, Provinsi Jawa Timur. Program ini dilaksanakan bekerja sama dengan anak perusahaan PGN, PT Gagas Energi Indonesia dan Komunitas Mobil Gas (Komogas).

Hingga saat ini Komogas bersama PGN telah mengkonversi 187 unit kendaraan BBM ke BBG sejak 2023. Rinciannya, 80 unit dalam program CSR PGN di 2023, 67 unit kendaraan di 2024, dan 40 unit di 2025. Sementara konversi mandiri oleh anggota Komogas sebanyak 102 unit kendaraan.

Sekretaris Perusahaan PT Perusahaan Gas Negara (PGN), Fajriyah Usman mengatakan, penggunaan BBG untuk transportasi adalah salah satu solusi transisi energi yang realistis dan efektif.

“Komitmen Indonesia menuju Net Zero Emissions 2060 membutuhkan kontribusi nyata dari seluruh sektor, termasuk energi dan transportasi. PGN mengambil peran aktif melalui program konversi BBG yang terbukti dapat menurunkan emisi karbon secara signifikan dan dapat segera diimplementasikan karena telah tersedia infrstrukturnya,” kata Fajriyah, dalam keterangan resminya, Rabu 30 Juli 2025.

Tingkatkan Kesejahteraan

Direktur Utama Gagas Energi Indonesia, Santiaji Gunawan, menegaskan PGN Grup berkomitmen untuk menjadi pelopor dalam mendorong transisi energi bersih. Selain dampak positif bagi lingkungan, pemanfaatan BBG mendorong peningkatan kesejahteraan para pengemudi kendaraan online, karena dapat memberikan penghematan biaya bahan bakar hingga 30 persen. Pasalnya harga BBG lebih ekonomis dibandingkan BBM, yakni Rp4.500 per Liter Setara Premium (LSP) yang membuat biaya operasional kendaraan dapat ditekan signifikan.

“PGN bersama Gagas Energi Indonesia berkomitmen mendukung agenda nasional melalui penyediaan infrastruktur dan program konversi BBM ke Gas. Kami percaya, penggunaan BBG adalah langkah strategis untuk mewujudkan sistem transportasi yang lebih ramah lingkungan dan efisien,” ujar Santiaji.

Hal tersebut juga terbukti dari hasil evaluasi Komogas, dimana para penerima converter kit lebih sering menggunakan BBG dibandingkan BBM konvensional untuk operasional harian mereka. Tapi, pengisian BBM tetap terjadi, umumnya sebagai pelengkap sehingga dapat membantu menekan impor BBM yang membantu keuangan negara.

Ketua Komunitas Mobil Gas (Komogas), Andy Lala Lumban Gaol menyampaikan, secara volume setiap transaksi pengisian BBG oleh anggotanya rata-rata berjumlah sekitar 8-12 liter gas, dengan rata-rata sekitar 9 liter pengisian.

Begitu juga dari sisi jarak tempuh, konversi BBG terbukti mampu mendukung operasional kendaraan dengan jarak perjalanan tinggi. Salah satu kendaraan anggota mencatat jarak tempuh tertinggi sekitar 10.987 km dalam satu bulan, dengan estimasi sekitar 80% perjalanan tersebut ditopang oleh BBG (sisanya menggunakan BBM).

“Ini menunjukkan bahwa ketersediaan infrastruktur BBG cukup memadai, kendaraan dapat menempuh jarak jauh hampir sepenuhnya dengan bahan bakar gas,” ujar Andy.

Sejak awal tahun ini, Komogas sudah mengupayakan berbagai hal untuk meningkatkan sosialisasi dalam pemanfaatan BBG kepada para anggotanya. Seperti melakukan koordinasi internal dan sosialisasi, untuk membahas tindak lanjut setelah pemasangan converter kit BBG di akhir 2024.

Bahkan komunitas juga membuat aplikasi mobile untuk membantu pengguna BBG mengetahui lokasi SPBG terdekat. Para anggota juga rutin diberikan pemahaman mengenai tata cara penggunaan sistem BBG pada kendaraan mereka, termasuk tips perawatan awal dan prosedur pengisian.

Kemudian pada 30 Juni-6 Juli 2025 Komogas dan PGN telah sukses menyelenggarakan program Pelatihan Teknisi Konversi dan Pemeliharaan Kendaraan BBG. Pelatihan ini diikuti oleh 20 peserta terpilih dari berbagai daerah di Indonesia dilatih menjadi teknisi konversi BBG.

Sebagai informasi, serangkaian inisiatif program ini masih menjadi bagian dari rangkaian peringatan HUT ke-60 PGN, yang sejalan dengan agenda transisi energi bersih nasional dan target pencapaian Sustainable Development Goals (SDGs).

Peningkatan penggunaan gas bumi sebagai bahan bakar transportasi mendukung langsung tujuan SDGs 7 (Energi Bersih dan Terjangkau), SDGs 9 (Industri, Inovasi dan Infrastruktur terkait infrastruktur energi), serta SDGs 13 (Penanganan Perubahan Iklim).

Sebagai perusahaan gas negara, PGN terus menunjukkan peran strategisnya dalam mendorong inovasi energi yang ramah lingkungan, sekaligus memberdayakan masyarakat Indonesia dalam menyongsong masa depan yang berkelanjutan.   (Non)

Read Entire Article
Kendari home | Bali home | Sinar Harapan