Ciputra Golfpreneur Tournament Edisi Ke-10
SHNet, TANGERANG SELATAN – Dengan bangga, Ciputra Golfpreneur Foundation umumkan penyelenggaraan ajang Ciputra Golfpreneur Tournament, yang akan kembali digelar di Damai Indah Golf BSD Course pada 20-23 Agustus 2025 mendatang.
Kepastian ini sekaligus menjadikan ajang ini sebagai ajang Asian Development Tour pertama yang akan diadakan di Indonesia pada musim 2025 ini. Penyelenggaraan tahun ini menjadi yang ke-10 sejak pertama kali digelar pada 2014 silam.
Dengan begitu, Ciputra Golfpreneur Tournament mengukuhkan statusnya sebagai turnamen paling konsisten di panggung Asian Development Tour, sejak sirkuit tersebut mulai berdiri pada 2010.
Pendiri Ciputra Golfpreneur Foundation, sekaligus Presiden Direktur Damai Indah Golf Budiarsa Sastrawinata pun menyatakan rasa bangga atas pergelaran kembali turnamen Ciputra Golfpreneur Tournament ini,
”Ciputra Golfpreneur Tournament menjadi perwujudan visi almarhum DR. (HC) Ir. Ciputra untuk meningkatkan level kompetitif para pegolf profesional Indonesia sehingga suatu saat nanti mereka bisa menjadi juara di level regional, maupun internasional,” kata Budiarsa saat temu media di Damai Indah Golf, BSD Course, Serpong, Tangsel, Senin 21 Juli 2025.
”Konsistensi penyelenggaraan turnamen seperti ini jelas menjadi penting bagi golf di Indonesia, karena itu kami senang bisa kembali menyelenggarakan ajang ini untuk ke-10 kalinya sejak pertama kali kami adakan pada 2014,” ujarnya lagi.
Meskipun belum ada pegolf Indonesia yang meraih kemenangan pada turnamen ini, sejumlah catatan positif mulai terlihat. Tahun lalu Jonathan Wijono menembus sepuluh besar dan finis di posisi ties 9 setelah bermain dengan skor 276 atau 12 di bawah par. Adapun salah satu atlet amatir Ciputra Golfpreneur Foundation, Jonathan Xavier Hartono finis satu pukulan lebih banyak dan berada di posisi ties 14.
Jonathan dan Kevin Akbar yang juga dua pegolf yang akan meramaikan Ciputra Golfpreneur Tournament Agustus mendatang, juga hadir saat press conference, menyatakan sudah tak sabar menanti ajang yang juga merupakan bagian dari Asian Development. Kevin Akbar, golfer pro papan atas Indonesia, pun mengakui lapangan BSD ini cukup menantang meski ia sudah sering bermain di sini.

“Kalau dilihat dari tahun lalu sih memang kebetulan karena mungkin jarang hujan ya tahun lalu itu greennya agak sedikit keras jadi ketika bola landing di green tuh dia yang biasanya stop ini agak sedikit ada rollingnya. Nah itu ditambah lagi dengan pin-pin yang di pojok-pojok gitu ya, kalau turnamen ADT kan pasti pin-nya di pojok-pojoknya. Itu membutuhkan pukulan yang cukup tinggi di second shot-nya biar jatuh clean dia nggak terlalu banyak rolling. Jadi saya harus memperhitungkan jatuh bola di mana, nanti rollingnya di mana. Tapi artinya juga jadi mainnya less agresif kan, karena saya harus memikirkan itu,” kata Kevin yang mengaku skor terbaik yang ia buat di lapangan ini adalah 63.
Bagi sejumlah pegolf, Ciputra Golfpreneur Tournament menjadi turnamen pertama yang mereka menangkan dalam karier profesional mereka. Mantan bintang Walker Cup asal Skotlandia James Byrne menikmati gelar profesional pertamanya lewat edisi perdana ajang ini. Demikian juga bagi pegolf Vietnam Michael Tran pada tahun 2015 dan Oscar Zetterwall asal Swedia pada tahun 2016.
Adapun bagi pegolf Argentina Miguel Carballo, kemenangannya di Damai Indah Golf, BSD Course pada tahun 2018 menjadi gelar pertama yang ia raih di Asia. Setahun kemudian, ia sukses menjuarai Indonesia Open.
Sedangkan bagi pegolf Korea Selatan Kim Joohyung, yang kini lebih dikenal dengan nama Tom Kim, keberhasilannya menjuarai Ciputra Golfpreneur Tournament 2019 ikut meneruskan kian benderang bintangnya, sebelum ia kemudian menjuarai Order of Merit Asian Tour dan kini berstatus pemegang tiga gelar PGA TOUR.
William Sjaichudin masih memegang rekor penampilan terbaik dari Indonesia. Pada edisi perdana, William berhasil finis di posisi ties 2 setelah mencatatkan skor 274 atau 14 di bawah par, tiga pukulan di belakang James Byrne.
Untuk merayakan edisi ke-10, Ciputra Golfpreneur Foundation meningkatkan total hadiah dari semula USD140.000 menjadi USD150.000 atau sekitar Rp 2,43 milyar. Dengan demikian, sang juara akan membawa pulang hadiah sebesar USD 26.250 atau sekitar Rp 425,8 juta. Artinya, kemenangan pada ajang ini akan ikut menentukan dalam perlombaan meraih sepuluh besar pada Order of Merit Asian Development Tour.

”Peningkatan hadiah pada tahun ini tidak sekadar menjadi bagian dari merayakan sepuluh edisi Ciputra Golfpreneur Tournament. Lebih daripada itu, kami berharap penambahan hadiah ini bisa ikut meningkatkan semangat para pegolf profesional Indonesia untuk lebih serius mempersiapkan diri agar bisa lebih memiliki daya saing ketika turnamen ini digelar bulan depan,” sambung Budiarsa lagi.
Penambahan hadiah ini merupakan yang keempat kalinya. Pada periode 2014-2015, turnamen ini menawarkan hadiah sebesar USD100.000, sementara pada periode 2011-2022 hadiah yang diperebutkan adalah sebesar USD110.000. Hadiah uang kembali ditingkatkan menjadi USD125.000 pada edisi 2023, lalu menjadi USD140.000 pada 2024 lalu.
General Manager Asian Development Tour Ken Kudo menyampaikan, ”Rasanya sangatlah pantas jika Ciputra Golfpreneur Tournament menjadi ajang pertama kami di Indonesia pada musim ini, mengingat turnamen ini telah menjadi bagian dalam kalender kompetisi kami selama lebih dari satu dasawarsa. Apalagi turnamen ini juga telah memainkan peranan yang penting dalam sejarah Asian Development Tour.
”Kami berterima kasih kepada rekan kami sejak lama, yang juga menjadi mitra yang terpercaya, Ciputra Golfpreneur Foundation, Ciputra Group dan Damai Indah Golf, BSD Course untuk komitmen mereka yang berkelanjutan dalammenciptakan turnamen yang telah menjadi barometer bagiturnamen-turnamen lainnya, dan yang telah mewujudkansemua hal yang diwakili oleh Asian Development Tour.”
Selain sebagai penyelenggara, tahun ini Ciputra juga menjadi sponsor utama dan mendapat dukungan dari Gunas Land, Indofood Sukses Makmur, Bank J-Trust Indonesia, dan Surya Toto. Para sponsor ini lah yang membuat Turnamen ini semakin greget dalam penyelenggaraan dari waktu ke waktu.
Selain peningkatan total hadiah, Damai Indah Golf BSD Course akan memberi tantangan yang lebih berat lagi. Selain fairway yang akan dibuat menjadi lebih sempit daripada biasanya, lapangan pertama di Indonesia yang didesain sendiri oleh Jack Nicklaus ini akan dimainkan sebagai lapangan 71 par. Hole 18, yang biasanya dimainkan sebagai par 5, pada tahun ini akan dimainkan sebagai par 4.
Mengenal Ciputra Golfpreneur Tournament/Foundation
Ciputra Golfpreneur Tournament merupakan turnamen profesional di skala regional yang diprakarsai Almarhum DR. (HC) Ir. Ciputra dan mulai diselenggarakan sejak 2014 di level Asian Development Tour. Sejak 2022, turnamen ini mendapat dukungan penuh dari BNI sebagai sponsor utama sehingga resmi menjadi BNI Ciputra Golfpreneur Tournament.

Meskipun bertujuan mengembangkan kualitas permainan para pegolf profesional di Indonesia, turnamen ini turut memberi panggung kepada para pegolf regional untuk melompat ke level kompetisi yang lebih tinggi. Saat ini turnamen ini menjadi satu-satunya turnamen dengan penyelenggaraan yang paling konsisten di kancah Asian Development Tour.
Ciputra Golfpreneur Foundation (CGF) merupakan yayasan nirlaba yang bertujuan menginspirasi dan memperlengkap pegolf muda Indonesia yang berdedikasi dengan pendidikan, fasilitas, dan semangat entrepreneurial untuk menjadi juara-juara kelas dunia dalam golf dan kehidupannya.
Yayasan ini dibangun berdasarkan inspirasi dari mendiang Dr. (HC) Ir. Ciputra, pelopor industri golf di Indonesia yang telah terlibat langsung dalam pengembangan golf di Bumi Pertiwi.
Lebih Dekat dengan Damai Indah Golf BSD Course
Sebagai salah satu lapangan terbaik yang pernah didesain oleh pegolf legendaris Jack Nicklaus, Damai Indah Golf Bumi Serpong Damai Course menampilkan fitur ”Spirit of the Hills” dengan lanskap tropis yang subur, green bergelombang, dan berbagai bunker luas yang menantang.
Lapangan yang dibuka tahun 1992 ini didesain untuk memberikan tantangan yang bisa dinikmati dengan seting yang memikat secara visual. Tiap hole ditata dengan lanskap yang indah dan bisa dinikmati oleh para pegolf dari berbagai tingkat kemampuan.
Sebagai lapangan karya Jack Nicklaus yang pertama di Indonesia, sang legenda memastikan lapangan 72 par sepanjang 6.545 meter ini menampilkan sejumlah fitur favorit beliau dari sejumlah lapangan top di dunia, yang menjadikan lapangan ini, tak diragukan lagi, menjadi salah satu lapangan terbaik di dunia.
Lokasinya di sepanjang Sungai Cisadane dan di area Bumi Serpong Damai menjadikan lapangan di pinggir Jakarta ini dapat dicapai dalam waktu sekitar 45 menit dan 32 km dari area SCBD dan mudah diakses dari jalan tol Jakarta-Merak dan jalur tol lingkar luar.
Apa Itu Asian Development Tour
Asian Development Tour diluncurkan pada 2010 dengan tujuan menciptakan jalur karier bagi para pegolf profesional di Asia. Turut disokong oleh Asian Tour, Asian Development Tour pada akhirnya akan menciptakan panggung bermain yang baru bagi bintang-bintang baru dari Asia dan seluruh dunia.
Melalui Asian Tour Qualifying School, para pemain akan mendapat kualifikasi untuk mengikuti Asian Development Tour dan menikmati kesempatan untuk mengasah permainan dan bakat mereka melalui sirkuit kelas dua di Asia.
Dengan struktur yang sama seperti halnya Web.com Tour di Amerika dan European Challenge Tour, Asian Development Tour menjadi batu loncatan menuju Asian Tour dan dunia golf internasional yang menarik.
Asian Development Tour telah memiliki struktur untuk menjamin kesempatan-kesempatan terbaik bagi para anggotanya. Tujuh pemain teratas pada Asian Development Tour akan mendapatkan kartu Asian Tour untuk musim berikutnya, menjamin jalur karier yang layak untuk para profesional. Semua turnamen ADT menerima poin pada Official World Golf Ranking (OWGR). (Non)