SHNet, Nairobi— Duta Besar Republik Indonesia untuk Republik Kenya, Witjaksono Adji menghadiri dan menyampaikan remarks pada sidang Kenya National Chamber of Commerce and Industry (KNCCI) National Governing Council (NGC) di Kenyatta International Convention Centre (KICC) di Nairobi, atas undangan pribadi Presiden KNCCI, Dr. Erick Rutto, 2 Oktober lalu.
Pertemuan KNCCI NGC merupakan pertemuan tahunan yang bertujuan mengonsolidasikan agenda nasional KNCCI dan mendorong kolaborasi praktis dunia usaha. Acara dihadiri oleh Menteri Investasi, Perdagangan dan Industri Kenya, Lee Kinyanjui, dan jajaran pimpinan KNCCI, direktur-direktur KNCCI dari seluruh county di Kenya, berbagai perwakilan pemerintah daerah tingkat county, dan pelaku usaha lintas sektoral.
Sejak ketibaannya di KICC, Dubes Witjak mendapatkan sambutan yang hangat dan antusiasme tinggi dari mitra kerja dan anggota KNCCI. Hal ini mencerminkan antusiasme dan minat yang tinggi dari komunitas bisnis Kenya untuk mengeksplorasi peluang kerja sama dengan Indonesia.
Sebelum menyampaikan sambutannya, KBRI Nairobi menampilkan video singkat untuk memperkenalkan Indonesia, yang menonjolkan profil geografis, demografis, serta kemajuan pembangunan Indonesia. Video tersebut menampilkan capaian-capaian pembangunan dan industri Indonesia seperti Kereta Cepat Whoosh, aktivitas pelabuhan dan galangan kapal, Badan Usaha Milik Negara strategis, serta beragam industri manufaktur, agro, energi, dan digital, dan pendidikan tinggi—yang menegaskan skala geografis, keragaman demografis, dan daya saing dan kapasitas ekonomi Indonesia.
Dalam sambutannya, Dubes RI menautkan capaian transformasi Indonesia tersebut sebagai hal yang dapat juga dipelajari oleh Kenya. Dubes menekankan upaya Indonesia untuk mendorong hilirisasi industri demi menaikkan nilai ekspor, mendorong alih teknologi, dan memperkuat pembangunan manusia. Tidak lupa beliau menarik benang merah dari hubungan erat Indonesia dengan negara-negara Afrika yang terbangun sejak Konferensi Asia Afrika tahun 1955, serta mengingatkan kembali Bandung Spirit yang menekankan kesetaraan, solidaritas, dan kesejahteraan sesama negara berkembang.
Pada kesempatan tersebut Dubes Witjak juga mendorong revitalisasi hubungan kelembagaan KNCCI–KADIN Indonesia yang termaktub dalam Nota Kesepahaman yang ditandatangani pada tahun 2022. Dubes RI juga menggalang serta mengundang misi dagang KNCCI dalam event tahunan pada Trade Expo Indonesia yang diselenggarakan setiap bulan Oktober. Selain itu beliau juga mempromosikan Indonesia Nairobi Expo atau IndoNEX, yang pada tahun ini akan diselenggarakan pada tanggal 6 hingga 7 November 2025 mendatang.
Peran Mitra KNCCI
Berbicara setelah Dubes RI, Presiden KNCCI, Dr. Erick Rutto, menyampaikan perkembangan organisasi termasuk perluasan peran KNCCI di bawah kepemimpinannya, yang kini memiliki perwakilan dagang di Tiongkok, UAE dan AS dan secara aktif menginisiasi misi dagang ke negara-negara mitra. Ia menyambut baik ajakan Duta Besar untuk mengorganisir misi dagang ke Indonesia sebagai langkah praktis untuk mengkonversi minat menjadi kemitraan nyata.
Setelah itu, dalam sambutannya Menteri Investasi, Perdagangan dan Industri Kenya, Lee Kinyanjui, menekankan peran mitra KNCCI, termasuk lembaga-lembaga keuangan dan pemangku kepentingan terkait, dalam penyediaan akses kredit bagi pelaku usaha baru serta urgensi mendorong industrialisasi. Beliau mengaitkan hal ini dengan pesan Duta Besar mengenai pentingnya penguatan industri untuk mendorong value addition, transfer teknologi, dan capacity building untuk membangun ketahanan ekonomi nasional dan daya saing ekspor Kenya. Dan mendorong kerjasama dengan negara seperti Indonesia yang memiliki teknologi yang aplikatif dan lebih mudah diserap oleh negara seperti Kenya. (silahkan diformulasikan dengan baik – tapi intinya beliau justru dorong kolaborasi dengan Indonesia yang memiliki teknologi yang lebih aplikatif di Kenya) Di akhir sambutannya beliau kembali menegaskan perlunya langkah kolaboratif yang, terukur, dan berorientasi hasil.
Ke depan, Kedutaan Besar Republik Indonesia di Nairobi akan terus berupaya untuk menampilkan citra Indonesia yang maju, modern, dan memberi solusi bagi tantangan pembangunan di Afrika. Tidak hanya agar pelaku usaha setempat semakin mengenal produk ekspor dan industri unggulan Indonesia, namun juga membuka peluang kerja sama investasi outbound dengan visi kerja sama pembangunan yang sejalan dengan Bandung Spirit.
Kenya memiliki nilai strategis dalam diplomasi ekonomi Indonesia di wilayah Afrika. Melalui Pelabuhan Mombasa, Kenya merupakan gerbang untuk memasuki pasar Afrika Timur. Sebagai anggota East African Community (EAC) dan Common Market for Eastern and Southern Africa (COMESA), Kenya merupakan hub menuju pasar sebesar lebih dari 890 juta jiwa dari 32 negara di Afrika yang berkembang pesat dan berusia muda. (sur)