SHNet, Jakarta-Media televisi (TV) masih menjadi media dengan penetrasi tertinggi, yakni 69,5 persen pada 2023 dan sedikit menurun menjadi 66,0 persen pada 2024. Angka ini menunjukkan, meskipun tren digital meningkat, TV tetap memiliki jangkauan terluas dengan tingkat kepemilikan televisi mencapai 90% dari populasi.
Dekan IMDE, Ir. Cipto Setyobudi, S.E., M.T mengungkapkan hal itu ketika memaparkan hubungan holding EMTEK dan kampus Institut Media Digital Emtek (IMDE) di hadapan Tim MUI TV (Majelis Ulama Indonesia Televisi) yang bertandang ke kampus IMDE, Kompleks Emtek City, Jakarta Barat, Senin (13/10/2025).
Angka penetrasi televisi tersebut tidak terbantahkan meskipun berbagai flatform digital Youtube dan Media Sosial seperti Tiktok dan IG, siaran televisi masih banyak yang menonton. Kenyataan ini membesarkan hati di tengah makin masifnya penggunaan media sosial di kalangan masyarakat. Dan yang mengkhawatirkan banyak orang, banyak berita bohong atau palsu yang aias hoaks beredar di media sosial.
Selain TV, Ciptono mengungkapkan bahwa radio juga mengalami penurunan dari 24,4 persen ke 20,1persen. Ini menandakan pergeseran konsumsi media audio ke platform digital seperti podcast.
Sedanglan media cetak (print) lanjut Ciptono, hanya memiliki penetrasi sekitar 4 persen, menurun dibandingkan tahun sebelumnya (4,8 persen), menunjukkan dampak digitalisasi terhadap konsumsi berita dan informasi.
“OOH (Out-of-Home Media) seperti billboard dan iklan transportasi juga menurun dari 53 persen menjadi 50 persen, namun tetap relevan karena dapat menjangkau khalayak urban ujar Ciptono yang juga Ketua LPPM (Lembaga Penelitian dan Pengabdian Masyarakat) IMDE ini
Masih mengungkapkan perkembangan terkini bidang media digital, Ciptono mengatakan, akses konten video digital , seperti YouTube atau platform streaming lain, mengalami sedikit penurunan dari 39,4 persen menjadi 36 persen, namun tetap menunjukkan adopsi digital yang kuat. Tapi, Podcast dan online shopping meningkat, masing-masing +1 persen dibanding tahun lalu, menjadi 21,2 persen dan 51,3 persen.

Tangkal Berita Palsu
Sementara Rektor IMDE, Totok Amin Soefijanto, Ed.D dalam sambutan saat menerima delegasi MUI TV mengatakan, keahlian kami di bidang broadcasting diharapkan dapat membantu menyampaikan pesan kepada publik dan menangkal informasi negatif, data palsu, serta perasaan negatif.
Totok menekankan perlunya peningkatan kualitas dakwah melalui peran yang lebih besar dalam menyampaikan pesan-pesan positif. Oleh karena itu rencana kerja sama yang akan dijalin antara MUI dan IMDE sangat pas. Kerja sama tidak hanya terbatas pada lingkungan internal, tetapi juga melibatkan teman-teman dari berbagai organisasi agama Islam untuk saling mendukung.
Kepada jajaran tim MUI TV, Rektor IMDE menyebutkan terdapat enam studio, termasuk studio terbesar di Asia Tenggara, yang dapat digunakan untuk berbagai keperluan produksi. “Mahasiswa IMDE sejak awal kuliah sudah terlibat dalam berbagai proyek, termasuk peliputan acara besar seperti sepak bola, yang memberikan mereka pengalaman praktis,” tambah Totok.
Sedangkan Direktur MUI TV Edy Kuscahyanto menyampaikan teriam kasih atas penerimaan IMDE sehingga tim MUI TV yang kebanyakan anak-anak muda dapat melihat dan belajar bagaimana kampus berkolaborasi dengan industri media.
“Begitu juga tur ke beberapa studiomilik Emtek, akan memperkaya kami dalam menjalankan tugas memberitakan setiap kegiatan MUI yang bermanfaat untuk umat,” tambah Edy.
Usai acara penerimaan resmi di Loby kampus IMDE, rombongan MUI TV melakukan tur ke sejumlah studio di kawasan Emtek City. (sur)