Rektor Unhan RI Terima Audiensi Kawoong Innovation
SHNet, JAKARTA – Universitas Pertahanan Republik Indonesia (Unhan RI) dan Kawoong Innovation mengukuhkan langkah strategis menuju kolaborasi riset dan pengembangan teknologi pertahanan dalam sebuah audiensi yang digelar di kampus Pascasarjana Unhan RI Salemba, Jakarta, pada Senin 21 Juli 2025.
Pertemuan yang dipimpin langsung oleh Rektor Unhan RI, Letjen (Purn.) Dr. Anton Nugroho M.MDS., M.A. bersama CEO Kawoong Innovation, Hadi Wardoyo, ST., SH, MH., MM, menandai dimulainya era baru sinergi antara dunia akademis pertahanan dengan lembaga inovasi teknologi kreatif.
Kawoong Innovations didampingi Pengurus Yayasan Radar 88 optimis dengan terjalinnya kemitraan strategis dengan Unhan RI, dapat berkontribusi signifikan dalam memperkuat daya saing Indonesia di bidang pertahanan dan teknologi, sekaligus menjadi model kolaborasi yang inspiratif antara dunia akademis dan lembaga inovasi untuk kemajuan bangsa.
Audiensi penting tersebut dihadiri Mayjen TNI (Purn) Eko Erwanto dan Mayjen TNI (Purn) Nurcahyo Utomo, M.PM dari Yayasan Radar 88. CEO Kawoong Innovation hadir bersama tim inti yang terdiri dari Direktur Riset dan Inovasi Dr. Rahtika Diana, M.Si, Direktur Teknologi dan Pengembangan Aplikasi Ivindra Pane, PhD, dan Tri Cahyani selaku Humas Kawoong Innovation.
Momentum bersejarah ini semakin istimewa dengan penyerahan karya seni QR Art oleh Hadi Wardoyo berupa lukisan yang menampilkan Logo Unhan RI dan dilanjut oleh Mayjen (Purn) Eko Erwanto menyerahkan cinderamata lukisan QR Art Presiden Prabowo Subianto saat masih sebagai prajurit Kopassus.
Karya eksklusif ini merupakan hasil karya Mr. D (Doddy Hernanto), seniman pionir QR Art atau Codeisme yang telah mendapat pengakuan internasional. “Kolaborasi dengan Kawoong Innovation membuka peluang bagi Unhan RI untuk mengintegrasikan inovasi teknologi kreatif dalam pengembangan strategi pertahanan nasional,” ungkap Rektor Unhan RI, Letjen (Purn.) Dr. Anton Nugroho M.MDS., M.A.
“Dalam konteks pendidikan tinggi pertahanan, inovasi dan kreativitas bukan lagi sekadar nilai tambah, melainkan kebutuhan fundamental untuk mempersiapkan generasi pemimpin pertahanan yang adaptif dan visioner,” katanya lagi.
“Kami sangat bangga dapat berkontribusi dalam memperkuat ekosistem riset pertahanan Indonesia,” kata CEO Kawoong Innovation, Hadi Wardoyo. “Melalui jaringan Lembaga yang kami miliki, kami siap mendukung Unhan RI dalam mengembangkan solusi inovatif yang dapat meningkatkan daya saing dan ketahanan nasional di era digital.”
Sementara itu pada saat penyerahan lukisan Presiden Prabowo Subianto, Mayjen TNI (Purn) Eko Erwanto dari Yayasan Radar 88 menyampaikan visi kepemimpinan nasional terkait pentingnya kolaborasi riset ini.
“Presiden Prabowo Subianto telah menegaskan pentingnya penguasaan ilmu pengetahuan dan teknologi sebagai faktor utama dalam mewujudkan Indonesia sebagai negara maju. Kolaborasi antara Unhan RI dan Kawoong Innovation sejalan dengan amanat tersebut, dimana kita harus mampu mengintegrasikan kekuatan akademis dengan inovasi teknologi untuk membangun fondasi ketahanan nasional yang kokoh dan berkelanjutan.”
Mayjen TNI (Purn) Nurcahyo Utomo, M.PM turut menyampaikan apresiasinya terhadap inisiatif kolaborasi ini. “Kawoong Innovation merupakan bagian dari Yayasan Radar 88, dan kami melihat kolaborasi dengan Unhan RI sebagai langkah yang sangat penting dan saya mengharapkan ada kerjasama yang segera bisa diwujudkan.”
Direktur Riset dan Inovasi Kawoong Innovation, Dr. Rahtika Diana, M.Si menambahkan pentingnya kolaborasi riset antar lembaga. “Lingkungan kampus harus menjadi ekosistem yang mendorong cross-disciplinary thinking, dimana mahasiswa dan dosen dapat mengeksplorasi solusi-solusi dan terobosan melalui pendekatan yang memadukan disiplin akademis dengan pemikiran inovatif yang progresif. Kombinasi ini akan menghasilkan luaran riset yang tidak hanya berkualitas tinggi secara akademis, tetapi juga dapat diterapkan untuk menghadapi tantangan geopolitik kontemporer dan implementasi kebijakan strategis nasional .”
“Salah satu isu strategis yang diangkat dalam audiensi tersebut adalah kolaborasi kajian mendalam tentang wilayah perbatasan Indonesia. Isu ini menjadi krusial mengingat Indonesia sebagai negara kepulauan terbesar yang berbatasan dengan 10 negara tetangga, namun riset komprehensif tentang wilayah perbatasan sangat minim. Padahal, kompleksitas permasalahan perbatasan meliputi aspek keamanan, geopolitik, ancaman transnasional, dinamika sosial-ekonomi masyarakat perbatasan, hingga diplomasi perbatasan yang memerlukan pendekatan komprehensif dan multidimensional.” ungkapnya
Ivindra Pane, PhD selaku Direktur Teknologi dan Pengembangan Aplikasi mengemukakan “Kolaborasi riset yang kami tawarkan dirancang untuk menciptakan win-win solutiondimana Unhan RI mendapatkan akses pada penelitian inovatif dan teknologi terkini, sementara Kawoong Innovation memperoleh kedalaman analisis strategis dan validasi ilmiah yang kuat dari institusi pertahanan terdepan.”
Kolaborasi antara Unhan RI dan Kawoong Innovation tidak hanya mencerminkan sinergi antara kekuatan intelektual dan daya cipta teknologi, tetapi juga menjadi simbol transformasi strategis dalam menjawab tantangan pertahanan masa depan.
Dengan mengedepankan semangat inovasi, riset kolaboratif, dan keberanian untuk melampaui batas-batas konvensional, kemitraan ini diharapkan mampu melahirkan solusi nyata bagi ketahanan nasional. Inilah langkah awal menuju ekosistem pertahanan yang lebih adaptif, progresif, dan berdaya saing global menuju Indonesia yang tangguh dan unggul di era digital. (Non)