SHNet, Jakarta- Penelaah Tehnis Kebijakan, Pusat Pembinaan Bahasa dan Sastra, Laveta Pamela Rianas mengatakan, mudik Lebaran menjadi momen yang selalu membahagiakan anak-anak dan keluarga Indonesia untuk plesiran atau bersilaturahmi dengan sanak saudara ke kampung halaman.
“Momentum ini disambut hangat oleh Kemendikdasmen untuk membagikan 20 ribu buku bacaan gratis. St.Pasar Senen menjadi titik sentral dari 6 titik lokasi keberangkatan favorite. Pemudik selain Bandara Halim Perdanakusuma, 2 stasiun dan 3 terminal yaitu Kalideres, Pulogebang, Kampung Rambutan yang dipilih Badan Bahasa,” kata Laveta di sela-sela pembagian buku gratis bagi anak-anak yang mudik bersama orang tuanya di Stasiun Pasar Senen, Kamis (26/03/2025).
Lebih lanjut Laveta mengatakan, sesuai arahan PM, kegiatan ini bertujuan tidak hanya membudayakan aktivitas menbaca di mana saja dg bacaan asyik dan menyenangkan tetapi juga dapat menginspirasi pembaca.
“Tentunya kegiatan ini berjalan dengan lancar karena dukungan banyak pihak, seperti Kemenhub, Perpusnas, para pernerbit, macanan, Aldeaz, Gramedia, Tripper, dan Pasflix Temprina serta 10 komunitas literasi diantaranya FTBM Jakarta, Bukit Duri Bercerita, dan Citra Binar Rahma yang turut serta berpartisipasi aktif dalam membagikan buku gratis ini,” papar Laveta.
Sementara itu Wakil Rektor IMDE, Dr. Ratih Damayanti mengatakan, kolaborasi yang dilaksanakan oleh Taman Bacaan Bukit Duri Bercerita, Badan Bahasa, Perpustakaan Nasional, dan IMDE dalam Program Pojok Baca, sangat bermanfaat, khususnya bagaimana terus mengkampanyekan budaya membaca, termasuk saat-saat ingin mudik.
“Kegiatan pembagian buku gratis di Stasiun Senen ini adalah wujud aksi nyata kami civitas akademika IMDE untuk meningkatkan minat baca masyarakat terutama anak anak usia SD yang ikut serta bersama orang tua mereka yang akan mudik Lebaran,” kata Ratih yang juga Kaprodi Bisnis Digital IMDE.
Menurut Ratih, acara ini sejalan dengan komitmen dari salah satu program kerja LPPM IMDE dibidang Pengabdian kepada Masyarakat, yaitu mendidik generasi yang peduli terhadap literasi , memiliki semangat untuk berbagi pengetahuan dan menumbuhkan pengalaman membaca yang menyenangkan.

“Keikutsertaan dosen dan tenaga kependidikan kami dalam acara ini juga menunjukkan bagaimana deluruh akademisi dan tenaga pendidik kampus IMDE berperan aktif dalam mendukung perkembangan budaya literasi di Indonesia,” katanya.
Lebih lanjut dikemukakan Ratih, pemberian buku gratis ini dapat menanamkan kebiasaan membaca sejak dini, serta memberikan alternatif positif bagi mereka dalam menghabiskan waktu di perjalanan. IMDE berkomitmen untuk terus mendorong kebiasaan literasi, dengan harapan dapat mengurangi ketergantungan pada gadget dan mengembalikan semangat membaca buku di kalangan masyarakat.
“Kami percaya bahwa literasi adalah kunci untuk membuka wawasan, menstimulasii ruang kreatif anak ,dan melatih mereka untuk bisa menceritakan kembali kisah yang mereka baca dalam bentuk storytelling yang menarik. Melalui kegiatan seperti ini, IMDE turut berkontribusi dalam menciptakan budaya baca yang lebih kuat dan menginspirasi generasi penerus untuk lebih mencintai buku,”papar Ratih.

Sangat Mengesankan
Dosen IMDE yang aktif dalam kegiatan literasi media sosial, Sisca T Gurning yang ikut bergabung dalam kegiatan ini punya kesan mendalam. “Hari ini saya merasakan kebahagia mereka yang bisa mudik ke kampung halaman bersama keluarga di Stasiun KAI Pasar Senen. Melihat raut wajah para pemudik yang terlihat cukup letih menanti jadwal keberangkatan kereta mereka suasana stasiun jadi berbeda,”ujarnya.
Sisca mengatakan, karena Pusat Pembinaan Bahasa dan Sastra, kembali mengadakan acara ‘Mudik Asyik Baca Buku 2025’ dengan membagikan buku gratis, terutama buku anak-anak ke para pemudik yang membawa anak mereka.
Acara ini lanjut Sisca, tampak memberikan anggapan baru buat saya perihal minat baca pada anak anak. Ketika buku dengan gambar, warna yang menarik dan kualitas kertas yang sangat bagus diberikan kepada anak anak, mereka terlihat antusias, selalu menganggukan kepala dengan malu malu, tanda suka dan mau membaca buku.
“Rata rata para orangtuapun semangat memilihkan buku gratis untuk anak mereka, dan mengatakan kalau mereka sering membacakan buku kepada anak anak mereka. Semoga minat membaca buku terus tumbuh dengan program bagi-bagi buku gratis kepada banyak anak anak di mana saja,” kata Sisca T Gurning.
Sementara itu, dosen IMDE lainnya yang juga pendiri TBM Bukit Duri Bercerita, Safrudiningsih punya kesan yang juga mendalam atas kegiatan kolaborasi di Stasiun Senen ini, sebab kegiatan ini sangat related dengan apa yang dilakukan selama ini yakni mengelola taman bacaan.
“Saya bersemangat sekali, sejak pagi saya sudah tiba di stasiun dan menyapa anaka-anak yang ikut orang tuanya mudik. Satu persatu anak-anak mendatangi booth, karena saya promosikan membaca buku, mewarnai, dan bermain boneka. Respons anak-anak sangat apresiatif sekali, saya pun sangat senang,” katanya.
Menurut Safrudiningsih, acara yang digagas Badan Bahasa dan Perpusnas ini bukan saja perlu dilanjutkan setiap periode mudik Lebaran, tetapi perlu dukungan semua pihak karena ternyata, waktu perjalanan yang panjang ke kota-kota di Jawa dengan kereta, perlu selingan yang bermanfaat dan itu bisa dilakukan dengan membaca buku atau orang tua membacakanbuku cerita kepada anak-anak mereka.
“Buku cerita yang diberikan bagus, berwarna, dan gratis, pemudikbisa mendapatkan lebih dari satu. Jadi sangat membantu masyarakat yang mudik, tapi pada saat bersamaan menggiatkan literasi membaca dengan enjoy,” ujar Safrudiningsih. (sur)