Maia Estianty Jadi Duta Kampanye Kesehatan Kenali Cacar Api

1 month ago 40

SHNet, Jakarta– Maia Estianty, publik figur yang dikenal aktif, sehat dan inspiratif, didapuk menjadi Duta Kampanye Kesehatan Kenali Cacar Api(Herpes Zoster), untuk meningkatkan pemahaman masyarakat mengenai Cacar Api dan pencegahannya.

Dalam perannya sebagai Duta Kampanye Kesehatan Kenali Cacar Api, Maia membawa semangat ‘Ageing Gracefully’, sebuah ajakan untuk menua dengan sehat, aktif, dan produktif. “Sebagai seorang pekerja seni, ibu, dan juga seorang istri, masih banyak hal yang ingin saya lakukan bersama keluarga saya hingga tua nanti. Saya masih ingin terus berkarya, dan tentu saja melihat anak berkeluarga dan menghabiskan waktu bersama suami tercinta,” ujar Maia Estianty.

Pada kesempatan ini juga, Maia menekankan pentingnya menjalani pola hidup sehat, seperti mengonsumsi makanan bergizi, tidur cukup, dan rutin berolahraga. Selain itu, diperlukan upaya pencegahan penyakit yang dapat terjadi pada orang dewasa seperti Cacar Api. Pencegahannya adalah dengan menjaga imunitas tubuh, mengurangi stres, dan vaksinasi sesuai rekomendasi dokter.

“Usia jelang 50 tahun, mulai muncul penyakit-penyakit dosa masa lalu seperti kolesterol, diabetes dan sebagainya. Makanan yang manis sudah aku kurangi, minyak dikurangi dan bahagia. Aku mengusung konsep ageing gracefully. Menua sudah pasti, tapi kita harus bahagia, kurangi stress, makanan dijaga dan olahraga serta  menerima apa yang Tuhan berikan untuk kita.

Kita lebih baik mencegah daripada sakit. Jangan sampai usia kita pendek karena sakit. Saya juga memutuskan untuk vaksin guna mencegah cacar api,” papar Maia.

Herpes Zoster, atau yang lebih dikenal masyarakat sebagai Cacar Api, merupakan penyakit yang disebabkan oleh reaktivasi virus varicella-zoster, virus yang juga menyebabkan cacar air. Cacar Api bisa berdampak besar pada kualitas hidup, terutama karena komplikasi seperti Nyeri Pascaherpes (NPH) yang membuat aktivitas sehari-hari jadi terasa berat. Dalam beberapa kondisi, Cacar Api bahkan bisa menyebabkan hilangnya kemandirian secara permanen, sehingga mereka sulit menjalani gaya hidup dan aktivitas seperti biasa.

Dampaknya tidak hanya dirasakan oleh pasien, tapi juga keluarga, dan bisa meningkatkan kebutuhan akan perawatan jangka panjang. Di Indonesia, angka kejadian kasus Herpes Zoster sebesar 28 per 10.000 peserta JKN pada tahun 2015-2022.

Virusnya tidur di serabut syaraf

Country Medical Director GSK Indonesia, dr. Calvin Kwan mengatakan, cacar api atau cacar ular atau dompo adalah virus yang diraktifasi. Saat kecil kita kena cacar air, sembuh, namun virusnya tetap tidur di serabut syaraf. Karena sistem imunnya kuat, maka virusnya ngumpet

“Usia di atas 50 tahun, imun menurun dan virusnya hidup lagi. Gejalanya, rasa sakit selama berminggu-minggu atau berbulan-bulan, tidur susah. Biasanya orang sepelekan kalau belum kena,” ujarnya.

Dia menjelaskan, “Penurunan imun menjadi salah satu risiko penyebab Herpes Zoster atau Cacar Api. Lebih dari sekadar ruam, Cacar api dapat menyebabkan kemunculan komplikasi seperti Nyeri Pascaherpes (NPH), Herpes Zoster Oftalmikus (HZO), komplikasi saraf dan kulit. Cacar Api muncul sebagai ruam menyakitkan dan gatal pada satu sisi tubuh atau wajah.”

Beberapa faktor risiko yang turut berkontribusi terhadap kejadian Herpes Zoster pada populasi Indonesia ialah HIV/AIDS, penyakit autoimun, penyakit kanker, penyakit diabetes, serta beberapa penyakit kronis lainnya.

“Melakukan edukasi secara terus-menerus merupakan komitmen GSK Indonesia untuk mendukung upaya meningkatkan pengetahuan kesehatan dan pencegahan penyakit di Indonesia. Salah satunya melalui upaya peningkatan kesadaran masyarakat terhadap penyakit Cacar Api.

Untuk itu, GSK bersinergi dengan Maia Estianty sebagai duta kampanye kesehatan Kenali Cacar Api agar lebih banyak lagi masyarakat Indonesia yang mengetahui tentang Cacar Api dan pencegahannya. Lebih dari itu, GSK memiliki upaya berkelanjutan dalam meningkatkan kesadaran masyarakat terhadap penyakit Cacar Api melalui media sosial Instagram dan website edukasi www.kenalicacarapi.com. Anda dapat mengunjungi pusat informasi tersebut dan diskusikan dengan dokter, bagaimana melindungi diri Anda dan keluarga dari Cacar Api. Kami berharap, edukasi ini dapat membantu Indonesia agar bisa memiliki penduduk dewasa dan lansia yang sehat dan produktif.” tutup Country Medical Director GSK Indonesia, dr. Calvin Kwan.

Cacar Api tidak bisa menular dari satu orang ke orang lainnya. Namun, individu dengan penyakit Cacar Api yang aktif dapat menularkan VZV melalui kontak langsung dengan cairan dari lepuh yang ada dan menyebabkan Cacar Air pada seseorang yang belum pernah memiliki riwayat Cacar Air. Dianjurkan bagi individu dengan penyakit Cacar Api yang masih aktif untuk menutup ruam Cacar Api dan menghindari kontak langsung dengan kelompok orang yang rentan. Setelah ruam lepuhan mengering, individu tersebut sudah tidak bisa menularkan VZV ke orang lain.”

Komplikasi umum Cacar Api adalah nyeri saraf jangka panjang atau Nyeri Pascaherpes (NPH).

NPH muncul pada lokasi ruam Cacar Api dan rasa nyeri dapat berlangsung berbulan-bulan hingga bertahun-tahun setelah ruam Cacar Api sembuh. Sekitar 10%-18% orang dengan Cacar Api akan mengalami NPH dan pasien Cacar Api yang sudah lanjut usia lebih berisiko untuk mengalami NPH yang lebih menyakitkan.(Stevani Elisabeth)

Read Entire Article
Kendari home | Bali home | Sinar Harapan