Bina Lebaran 2025 Hadirkan Diskon Spektakuler di 400 Pusat Perbelanjaan Indonesia

2 weeks ago 27

SHNet, Jakarta – Kampanye nasional Belanja di Indonesia Aja (BINA) kembali hadir dengan gebrakan besar!

BINA Lebaran 2025 resmi dimulai, menghadirkan diskon spektakuler hingga 70% di lebih dari 400 pusat perbelanjaan di seluruh Indonesia. Program ini menjadi momentum emas bagi masyarakat untuk menikmati belanja hemat sekaligus mendorong pertumbuhan ekonomi nasional. BINA Lebaran 2025 berlangsung mulai 14 hingga 30 Maret 2025.

Acara pembukaan yang berlangsung di Lippo Mall Nusantara, Jakarta, diresmikan oleh Menteri Koordinator Bidang Perekonomian, Airlangga Hartarto; didampingi oleh Menteri Perdagangan, Budi Santoso; Menteri Pariwisata, Widiyanti Putri Wardhana; serta jajaran kementerian terkait, Ketua Umum HIPPINDO, Budihardjo Iduansjah, Ketua Umum APPBI, Alphonzus Widjaja; Ketua Umum APRINDO, Pimpinan Lippo Mall Nusantara, serta para pelaku industri ritel nasional.

Sebagai bagian dari strategi memperluas jangkauan program ini, BINA Lebaran 2025 turut didukung oleh Lazada Indonesia sebagai official e-commerce partner dari BINA Lebaran.

Peningkatan ekonomi dilakukan secara omnichannel yang memungkinkan akses lebih luas bagi konsumen di seluruh Indonesia untuk berpartisipasi dalam program BINA Lebaran.

Menteri Koordinator Bidang Perekonomian, Airlangga Hartarto menegaskan bahwa, “Gerakan BINA (Belanja di Indonesia Aja) yang kedua ini menegaskan pentingnya menjaga daya beli masyarakat dan memanfaatkan potensi pasar domestik yang besar. Indonesia memiliki ekonomi senilai 1,3 triliun dolar dengan 50% kontribusi dari pasar domestik, sehingga menjaga daya beli menjadi prioritas utama pemerintah. Berbagai kebijakan telah diterapkan, seperti pemberian THR, diskon transportasi, serta stabilisasi harga pangan untuk mendukung konsumsi masyarakat”.

Program BINA kali ini melibatkan 402 pusat perbelanjaan, stasiun, bandara, serta 80.000 retailer dengan target transaksi sebesar 36,3 triliun rupiah. Diskon hingga 70% diharapkan dapat menarik minat masyarakat untuk berbelanja dan menjadikan Indonesia sebagai destinasi wisata belanja, khususnya bagi wisatawan ASEAN.

“Selain itu, perlu ada perhatian khusus terhadap penguatan brand lokal di pusat perbelanjaan, memastikan mereka mendapatkan lokasi strategis di area utama mal. Pemerintah juga mendorong agar pusat perbelanjaan menjadi lebih inklusif bagi produk lokal yang berkualitas. Selain pengalaman belanja, wisatawan juga harus diperkenalkan dengan kekayaan kuliner serta suvenir khas Indonesia. Negara lain seperti Korea telah sukses menjadikan produk lokal sebagai ikon global, dan Indonesia dapat mengikuti jejak tersebut dengan memperkenalkan kopi luwak, teh premium, serta produk ekonomi kreatif yang unik sebagai bagian dari promosi merek Indonesia di kancah internasional,” tambahnya.

Menteri Perdagangan, Budi Santoso menambahkan bahwa program ini merupakan langkah strategis pemerintah untuk menjaga keseimbangan pasar domestik. “Kami ingin memastikan

bahwa produk dalam negeri semakin diminati dan kompetitif. Diskon besar yang ditawarkan dalam BINA Lebaran 2025 diharapkan mampu meningkatkan kecintaan masyarakat terhadap produk lokal sekaligus mengurangi ketergantungan terhadap produk impor,” katanya.

Sementara itu, Menteri Pariwisata, Widiyanti Putri Wardhana, menyoroti dampak program ini terhadap sektor pariwisata. “Kehadiran program BINA Lebaran 2025 dan berbagai promo
menariknya turut memperkuat daya tarik wisata belanja dalam negeri serta kampanye berlibur #DiIndonesiaAja, baik untuk wisatawan Nusantara dan wisatawan mancanegara. Selain upaya
pemerintah untuk menurunkan harga tiket pesawat domestik, saya optimis program ini bisa semakin mendorong minat wisatawan untuk berwisata di Indonesia,” katanya.

Ketua Umum HIPPINDO, Budihardjo Iduansjah, menegaskan bahwa momentum Lebaran merupakan pendorong utama bagi industri ritel, di mana sebagian besar peritel mencatat lonjakan transaksi yang signifikan. “Bulan Ramadan dan Lebaran adalah periode krusial bagi
sektor ritel, dengan kontribusi mencapai 40% dari total pendapatan tahunan bagi banyak peritel.
BINA Lebaran 2025 hadir bukan sekadar sebagai program diskon, tetapi sebagai katalis yang memperkuat konsumsi domestik dan memperluas dampak ekonomi secara nyata. Program ini
tidak hanya menguntungkan konsumen, tetapi juga mendukung keberlangsungan bisnis lokal, mulai dari pemasok, produsen, hingga tenaga kerja di sektor ritel. Yang istimewa, BINA Lebaran 2025 menjadi ajang di mana UKM, brand lokal, dan brand global bersatu padu serta berkolaborasi
untuk berkontribusi terhadap perdagangan dalam negeri dan pertumbuhan ekonomi nasional.
Dengan menghadirkan beragam kategori produk—mulai dari fesyen, elektronik, kebutuhan rumah tangga, hingga kuliner—kami ingin memastikan bahwa masyarakat mendapatkan pengalaman belanja terbaik dengan manfaat yang langsung dirasakan oleh industri dan ekosistem bisnis lokal. Ini adalah bukti nyata bahwa belanja di dalam negeri tidak hanya menguntungkan masyarakat, tetapi juga memperkuat industri nasional secara keseluruhan,” ujar
Budihardjo.

Budihardjo juga menambahkan, “Dukungan luar biasa dari pemerintah dan pelaku usaha terhadap sektor offline semakin memperkuat perdagangan domestik dan menjadikan pariwisata serta ritel sebagai kunci utama dalam meningkatkan traffic ekonomi di Indonesia. Melalui inisiatif
Gerakan BINA (Belanja di Indonesia Aja), yang diinisiasi bersama asosiasi dan ekosistem terkait, diharapkan masyarakat lebih memilih berbelanja di dalam negeri, mengurangi devisa keluar,
serta memperkuat daya beli lokal. Transformasi pusat perbelanjaan seperti yang dilakukan Lippo menjadi contoh ekosistem belanja yang inklusif, mengakomodasi produk lokal dan global, serta mendukung UMKM.
Dengan strategi seperti program BINA Diskon Natal, Lebaran, dan Back to
School, serta usulan skema diskon 11% sebagai pengganti VAT refund, diharapkan daya beli meningkat, wisata belanja berkembang, dan stabilitas harga kebutuhan pokok tetap terjaga,
menciptakan pertumbuhan ekonomi yang berkelanjutan.”

Ketua Umum APPBI, Alphonzus Widjaja, juga menambahkan bahwa “Program BINA Lebaran, sebagai inisiatif kedua setelah Natal dan Tahun Baru, akan berlangsung pada 14–30 Maret 2025 di 402 pusat perbelanjaan anggota APPBI di seluruh Indonesia. Meskipun Ramadhan dan Idul Fitri merupakan puncak penjualan ritel, tahun ini perlu didorong lebih lanjut mengingat daya beli masyarakat kelas menengah bawah yang belum sepenuhnya pulih sejak 2024. Pemangkasan
anggaran pemerintah tidak langsung berdampak pada ritel, tetapi efeknya mulai terasa, sehingga program ini menjadi penting. Puncak penjualan diharapkan terjadi minggu ini seiring pencairan
THR, dengan kategori utama belanja menjelang Idul Fitri adalah non-makanan dan minuman, sementara setelahnya beralih ke makanan, minuman, dan hiburan. Jakarta yang sebelumnya sepi
saat Lebaran kini semakin ramai berkat infrastruktur jalan tol yang baik, memungkinkan mobilitas masyarakat dari luar kota. Tantangan utama setelah Idul Fitri adalah low season yang lebih panjang akibat perayaan yang datang lebih awal, sehingga perlu strategi untuk mencegahnya menjadi terlalu dalam. Tren saat ini menunjukkan masyarakat lebih memilih produk dengan
harga satuan rendah, yang mendorong peritel di segmen ini tetap ekspansif. Program BINA Lebaran diharapkan memberikan manfaat bagi masyarakat, terutama kelas menengah bawah,
dengan berbagai diskon untuk mendukung daya beli, serta mendapat dukungan penuh dari pemerintah dan berbagai asosiasi demi keberlanjutan industri ritel nasional,” katanya. (Stevani Elisabeth)

Read Entire Article
Kendari home | Bali home | Sinar Harapan