SHNet, Jakarta- Institut Media Digital Emtek (IMDE) Jakarta mendapat kunjungan 35 mahasiswa dari enam kampus di Singapura, antara lain Singapore Management University (SMU) dan Nanyang Technological University (NTU), pada Jumat (04/07/2025). Rektor IMDE, Wakil Rektor, Vice President Group HR Emtek, Kepala Program Studi dan beberapa dosen menyambut kedatangan para mahasiswa Singapura ini.
Selama setegah hari dari siang hingga sore mereka mendapat penjelasan tentang hubungan IMDE dan holding besar Emtek, sistem perkuliahan di IMDE, dan melakukan tour ke beberapa studio yang dimiliki stasiun Indosiar. Dua dosen Prodi Entertaint -Ressa Rizky Mutiara dan Suyadi-juga ikut mempersembahkan performance art di hadapan mahasiswa.
Acara penyambutan rombongan mahasiswa Singpura ini dilakukan di lobby Studio V yang di setup menjadi ruang pertemuan mengingat di dalam Studio V tengah berlangsung rekaman Dangdut Academy 7 Indosiar. Usai acara seremoni di Lobby, para mahasiswa diizinkan untuk melihat langsung bagaimana rekaman di Studio V tersebut namun diingatkan tidak mengambil gambar atau merekam.
Vice President (VP) Group HR di EMTEK (Elang Mahkota Teknologi), Pieter Andrian menjelaskan ekosistem bisnis holding Emtek yang sangat beragam mulai dari bidang media, film, entertaint, transportasi udara, kesehatan, perbankan, dan lain-lain, termasuk bidang pendidikan, slaah satunya kampus IMDE.

Pieter Andrian yang juga dosen di IMDE ini mengatakan, kolaborasi antara group Emtek dengan IMDE telah berjalan lama dan sinergis, salah satunya bagaimana mahasiswa IMDE sejak awal sudah diperkenalkan dunia nyata dari industri televisi dan mahasiswa pun menggunakan ruang dan alat yang ada di stasiun TV Indosiar untuk mendukung proses perkuliahan. Begitu juga lini bisnis lainnya, bekerjasama untuk semua program studi yang ada di IMDE.
Algoritma Perubahan
Sementara itu Rektor IMDE, Totok Amin Soefijanto, Ed.D menyambut gembira kedatangan mahasiswa Singapura ini sehingga bisa saling belajar bagaimana proses perkulihan di IMDE dan juga di Singapura. Tapi karena di belakang ruang pertemuan ada rekaman akademi dangdut, Rektor menyebutkan bahwa musik dangdut merupakan genre musik yang paling banyak penggemarnya di Indonesia.
Totok menjelaskan presentasi dengan judul ‘Algoritma Perubahan’. Presentasi diawali dengan sebuah cerita, yang melibatkan kasus Amelia dan masalah yang terjadi akibat penggunaan algoritma AI. Cerita ini mencakup adanya gejolak ekonomi krisis dan upaya ‘squeeze’ yang dirasakan di Singapura dan Indonesia. Pesan utama dari cerita tersebut adalah tentang bagaimana teknologi AI dapat membantu, tetapi juga dapat menyebabkan hilangnya uang.
Selain itu Totok menyinggung tentang pengalamannya menggunakan AI Gemini, yang memberikan peluang luar biasa. Contoh spesifik adalah saat AI Gemini memberikan ‘waktu yang indah’ kepada pembicara.
Dalam bagian lain Totok mengulas mediasi realitas di Nusantara. Dikemukakan, ‘Mediasi Realitas’ yang dianggap besar di Nusantara. Ini mengindikasikan potensi atau dampak signifikan dari mediasi realitas di wilayah tersebut.
Setelah tour studio dan menyaksikan performance, beberapa mahasiswa Singapura mengemukakan kesan dan pesannya selama kunjungan di kampus IMDE. Mereka merasa banyak mendapatkan hal baru dan juga semangat baru, semangat kemajuan dari kampus IMDE . (sur)