
-Melalui Pelatihan Aplikasi SIM-EPK Versi 2025.1
KENDARIPOS.FAJAR.CO.ID -- Universitas Mandala Waluya (UMW) Kendari mengadakan Pelatihan dan Penguatan Kapasitas Penggunaan Aplikasi Sistem Informasi Manajemen Etik Penelitian Kesehatan (SIM-EPK) versi 2025.1. Kegiatan ini bertujuan untuk meningkatkan kompetensi pengurus Komite Etik Penelitian (KEP) dan peneliti dalam menerapkan prinsip-prinsip etika secara digital dan sesuai standar nasional.
Ketua Panitia sekaligus Direktur LHI-MW Kendari, Prof. Dr. PH. Hj. Tasnim, SKM., MPH, menyatakan bahwa pelatihan ini dirancang agar peserta, khususnya pengurus Komite Etik Penelitian UMW Kendari, memahami secara menyeluruh alur pengelolaan etika penelitian, termasuk proses monitoring dan evaluasi (monev) terhadap kepatuhan protokol penelitian.
“Melalui pelatihan ini, kami berharap peserta dapat memahami alur etika penelitian dalam SIM-EPK, terampil melakukan registrasi sebagai peneliti, serta mampu mengelola protokol penelitian baik yang bersifat asenden (full review), expedited (tinjauan cepat), maupun report (pelaporan hasil atau kejadian),” ujarnya.
Adapun total peserta yang hadir mencapai 35 orang, terdiri dari 29 peserta dari UMW Kendari dan 6 peserta dari institusi luar. Mereka berasal dari Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan (STIKes) Makassar (1 orang), Universitas Halu Oleo (1 orang), Institut Teknologi Kesehatan Kudus (1 orang), Politeknik Kesehatan Kemenkes Kendari (2 orang), dan Universitas Tadulako Palu (1 orang).
Kegiatan ini juga menghadirkan narasumber dari Komisi Etik Penelitian Kesehatan Nasional (KEPKN), yaitu Drs. Ondri Dwi Sampurno, M.Si, Apt, dan Handoko Riwidikdo, S.Kp. “Pelatihan ini berlangsung selama dua hari, dari tanggal 13 hingga 14 Juni 2025,” tambahnya.
Sementara itu, Ketua Komite Etik Penelitian Yayasan UMW Kendari, Dr. Drs. La Ode Saafi, DAP&E, M.Sc., HEc., menjelaskan bahwa lembaganya telah mengubah nomenklatur dari Komisi Etik Penelitian Kesehatan menjadi Komite Etik Penelitian, seiring dengan perluasan cakupan keilmuan. “Kami tidak hanya fokus pada riset kesehatan, tetapi juga penelitian dari berbagai bidang ilmu yang melibatkan subjek manusia. Oleh karena itu, istilah kesehatan sudah tidak lagi mencerminkan cakupan komite kami,” terangnya.
Laman: 1 2