Ilustrasi perang Ukraina.(BRIGADE ANGKATAN BERSENJATA UKRAINA/OLEG PETRASIUK via AFP) dilansir dari kompas.com
KENDARIPOS.FAJAR.CO.ID -- Dua pejabat tinggi Ukraina, Menteri Energi Svitlana Grynchuk dan Menteri Kehakiman German Galushchenko, resmi mengundurkan diri pada Rabu (12/11/2025) setelah diduga terlibat dalam skandal korupsi besar di sektor energi senilai 100 juta dolar AS (sekitar Rp 1,6 triliun).
Pengunduran diri keduanya diumumkan setelah penyelidik menuding adanya praktik kickback atau pengembalian dana ilegal yang melibatkan Energoatom, perusahaan energi nuklir milik negara yang menjadi tulang punggung pasokan listrik Ukraina.
Menurut laporan penyelidik, skema itu diduga diatur oleh Timur Mindich, sekutu lama Presiden Volodymyr Zelensky, yang dituduh mengalihkan dana dari sejumlah kontrak energi strategis.
Skandal ini memicu gelombang kemarahan publik di tengah penderitaan rakyat Ukraina yang masih berjuang menghadapi invasi Rusia dan krisis energi berkepanjangan.
Kerusakan infrastruktur akibat perang telah menyebabkan pemadaman listrik dan gangguan pemanas di banyak wilayah, sehingga dugaan penyalahgunaan dana publik dianggap sebagai bentuk pengkhianatan.
“Mereka menghancurkan kami, reputasi kami, dan masa depan kami,” kata Davyd, warga Kyiv berusia 24 tahun, kepada AFP. Dikutip dari kompas.com
“Orang-orang berjuang untuk tentara, sementara mereka menyembunyikan uang di ruang bawah tanah.”
Sementara itu, Olena Boikova, pensiunan berusia 57 tahun, menyebut pejabat yang terlibat sebagai “musuh dalam negeri” dan menilai tindakan mereka sama berbahayanya dengan serangan Rusia.
Menanggapi kemarahan publik, Presiden Zelensky menegaskan bahwa kedua menteri tersebut tidak pantas mempertahankan jabatan di tengah penderitaan rakyat.


















































