Foto : Ist/Ilustrasi Sampah Menumpuk
KENDARIPOS.CO.ID -- Penanganan sampah berbasis masyarakat terus dimasifkan. Terbaru, Pemerintah Kota (Pemkot) Kendari menggelar sosialisasi pemilahan dan pengelolaan sampah di Kelurahan Puuwatu. Langkah ini bagian dari upaya serius Pemkot dalam menekan peningkatan volume sampah serta mendorong perubahan perilaku masyarakat sejak dari lingkungan rumah tangga.
Asisten III Setda Kota Kendari Imran Ismail menegaskan produksi sampah di Kota Kendari sebesar 240 ton per hari. Angka tersebut, menurutnya, terus meningkat dari tahun ke tahun dan menuntut perhatian serius dari seluruh lapisan masyarakat.
“Perlu saya sampaikan pada kesempatan yang baik ini bapak ibu bahwa produksi sampah kita di Kota Kendari hari ini sudah mencapai 240 ton per harinya,” ujarnya.
Kapasitas Tempat Pembuangan Akhir (TPA) Puuwatu kata dia, tidak memungkinkan untuk terus menampung sampah tanpa adanya intervensi nyata dari masyarakat. Dengan luas sekitar 30 hektare dan telah digunakan selama kurang lebih 23 tahun, TPA Puuwatu kini berada dalam kondisi kritis.
“Kalau tidak ada penanganan dari awal oleh masyarakat, maka tidak sampai lima tahun lagi TPA Puuwatu kita akan over kapasitas, tidak bisa lagi menampung,” katanya.
Saat ini, Pemkot Kendari telah membentuk lembaga-lembaga pengelola sampah berbasis masyarakat di 11 kelurahan yang tersebar di 11 kecamatan. Setiap kecamatan ditunjuk satu kelurahan sebagai percontohan atau pilot project, sesuai arahan Wali Kota Kendari.
“Penting artinya kita membentuk suatu lembaga di tingkat masyarakat bagaimana sampah ini dapat kita tangani bersama,” jelasnya.


















































