Presiden ke-4 RI Abdurrahman Wahid alias Gus Dur resmi mendapatkan gelar pahlawan nasional dari Presiden Prabowo Subianto. (Sekretariat Presiden) Dilansir dari Cnn Indonesia
KENDARIPOS.FAJAR.CO.ID -- Presiden Prabowo Subianto resmi menganugerahkan gelar Pahlawan Nasional kepada Presiden ke-4 Republik Indonesia Abdurrahman Wahid (GusDur) dalam upacara kenegaraan yang digelar di Istana Negara, Senin (10/11), bertepatan dengan Hari Pahlawan Nasional 2025.
Penganugerahan ini ditetapkan melalui Keputusan Presiden (Keppres) Nomor 116/TKTahun 2025 tentang Penganugerahan Gelar Pahlawan Nasional. Dalam prosesi tersebut, Sinta NurWahid, istri Gus Dur, hadir mewakili keluarga untuk menerima penghargaan dari pemerintah.
“Gus Dur bukan hanya seorang pemimpin bangsa, tapi juga simbol keberagaman dan kemanusiaan yang melampaui batas zaman,” ujar Prabowo dalam sambutannya. Dikutip dari Cnn Indonesia.
Gus Dur, yang menjabat sebagai Presiden RI ke-4 pada periode 1999–2001, dikenal sebagai tokoh pluralisme dan demokrasi. Ia merupakan cucu pendiri Nahdlatul Ulama KH Hasyim Asy’ari dan putra KH Wahid Hasyim, salah satu pahlawan nasional sebelumnya. Sebelum menjadi presiden, Gus Dur sempat menjabat sebagai Ketua Umum PBNU dan dikenal luas karena pemikirannya yang inklusif serta membela hak-hak minoritas.
Salah satu kebijakan monumental Gus Dur adalah mencabut Inpres No. 14 Tahun 1967 pada masa Orde Baru yang melarang perayaan Imlek, sehingga membuka jalan bagi kebebasan beragama dan kebudayaan etnis Tionghoa di Indonesia. Atas jasanya itu, ia kerap dijuluki “Bapak Pluralisme Indonesia.”
Selain Gus Dur, pemerintah juga menetapkan sembilan tokoh lainnya sebagai pahlawan nasional tahun ini. Di antaranya adalah Presiden ke-2 RI Soeharto, mantan Menteri Luar Negeri Mochtar Kusumaatmadja, dan aktivis buruh era Orde Baru Marsinah. (KP)


















































