Penembakan dua anggota Garda Nasional. (Getty Images via AFP/ANDREW LEYDEN) Dilansir dari CNN Inonesia
KENDARIPOS.FAJAR.CO.ID -- Aksi penembakan terjadi terhadap dua tentara Garda Nasional Amerika Serikat di Washington DC pada Rabu (26/7) waktu setempat. Insiden ini diduga dilakukan oleh seorang pria imigran asal Afghanistan yang kemudian berhasil diamankan oleh pihak berwenang.
Saksi mata mengatakan kepada stasiun televisi WUSA bahwa ia mendengar beberapa kali letusan senjata api di lokasi kejadian. Dikutip dari CNN Indonesia, seorang saksi mengaku mendengar lima kali tembakan yang membuat warga sekitar panik dan berlarian menyelamatkan diri.
"Lima kali tembakan dan kemudian semua orang berlari. Dua kali tembakan dan kemudian tiga kali lagi menyusul sekitar 30 detik," ujar saksi yang enggan disebut identitasnya.
Saksi mata lainnya menggambarkan suasana mencekam dengan banyak anak kecil berlarian di jalan. Seorang wanita yang sedang menumpang Uber menuju tempat binatu mengaku penembakan terjadi sekitar pukul 14.15 waktu setempat. Ia mendengar dua kali suara tembakan keras sebelum melihat warga, termasuk anak-anak berusia sekitar lima tahun, berhamburan mencari perlindungan. Wanita itu mengatakan anggota Garda Nasional kemudian meminta sopir Uber untuk segera memutar arah demi keamanan.
Direktur Biro Investigasi Federal (FBI) Kash Patel dan Wali Kota Washington DC Muriel Bowser memastikan bahwa dua anggota Garda Nasional yang menjadi korban berada dalam kondisi kritis dan masih menjalani perawatan intensif di rumah sakit. FBI juga mengungkap identitas pelaku yang disebut sesuai dengan seorang pria asal negara bagian Washington yang bermigrasi ke Amerika Serikat dari Afghanistan pada 2021.

















































