Penulis: Dr. Arsalim (Dosen Magister Ilmu Pemerintahan Pascasarjana Universitas Sulawesi Tenggara)
KENDARIPOS.CO.ID-Dalam lanskap politik daerah yang terus berubah, Musyawarah Daerah (Musda) DPD Partai Golkar Sulawesi Tenggara (Sultra) tahun 2025 bukan sekadar ajang pergantian pengurus. Ia adalah momen refleksi dan penentuan arah masa depan partai.
Di tengah dinamika internal dan perubahan sosial yang cepat, Golkar di Sultra perlu lebih dari sekadar pemimpin baru. Dia butuh pembawa visi, penggerak perubahan, dan penjaga nilai.
Kuning menyala dengan wajah baru bukan sekadar slogan, tapi arah transformasi politik Golkar Sultra, dari partai yang menjaga tradisi menjadi partai yang menciptakan masa depan.
Kepemimpinan baru harus berani membangun kembali makna partai sebagai rumah besar gagasan, bukan sekadar tempat berhimpunnya kepentingan. Dengan menggabungkan visi transformasional, strategi perubahan terencana, dan kepemimpinan kolaboratif, Golkar Sultra bisa membuktikan bahwa partai tua bisa tetap muda karena yang menentukan bukan usia organisasi, tapi keberanian untuk berubah.
Namun, wajah baru bukan berarti meninggalkan nilai lama. Semangat gotong royong, kekeluargaan, dan pengabdian pada masyarakat tetap menjadi fondasi. Bedanya, nilai-nilai itu perlu dikontekstualkan dalam realitas politik modern, dengan transparansi, meritokrasi, dan inovasi, Golkar Sultra bisa menjadi laboratorium politik baru tempat kader muda dilatih bukan hanya untuk memenangkan pemilu, tetapi juga untuk memahami arti pelayanan publik yang berintegritas.


















































