Longsor Majenang Tewaskan 20 Warga, Tiga Korban Masih Dalam Pencarian

3 days ago 14
Foto udara area terdampak bencana tanah longsor di Desa Cibeunying, Majenang, Cilacap, Jawa Tengah, Rabu (19/11/2025). Operasi pencarian korban bencana tanah longsor diperpanjang hingga tiga hari kedepan untuk mencari tiga korban hilang dengan upaya menyisir area longsor seluas 12 hektar yang didominasi oleh material tanah merah, lumpur dan kayu dengan ketebalan mencapai 10 meter. ANTARA FOTO/Idhad Zakaria/YU(ANTARA FOTO/Idhad Zakaria)

KENDARIPOS.CO.ID -- Bencana longsor yang melanda Dusun Tarukan dan Cibuyut, Desa Cibeunying, Kecamatan Majenang, Kabupaten Cilacap, pada Kamis (13/11/2025) sekitar pukul 21.00 WIB, menelan korban jiwa sebanyak 20 orang. Hingga Kamis (20/11/2025) pukul 09.15 WIB, tiga warga lainnya masih dinyatakan hilang dan terus dalam pencarian oleh tim gabungan.

Longsor dipicu hujan deras berintensitas tinggi yang mengguyur wilayah tersebut, sehingga mengubur puluhan rumah dan menyebabkan kerusakan besar. “Hingga Kamis pagi, tercatat 20 orang meninggal dunia, sementara tiga warga lainnya masih dalam pencarian,” jelas Kabid Kedaruratan BPBD Jawa Tengah, Chomsul yang dikutip dari Kompas.com.

BPBD melaporkan terdapat 15 rumah roboh dan 16 rumah lainnya terancam. Total warga terdampak mencapai 229 orang. Sementara itu, jumlah pengungsi tercatat sebanyak 1.069 jiwa, sebagian besar memilih tinggal sementara di rumah kerabat. “Pengungsi bersifat fluktuatif, banyak warga yang hanya mengungsi pada malam hari,” tambah Chomsul, dikutip dari Kompas.com.

Sejumlah lokasi dijadikan tempat pengungsian, di antaranya Balai Desa Cibeunying (48 jiwa), MTS SS Cibeunying (76 jiwa), Masjid Wanasari (25 jiwa), serta Koperasi Desa Merah Putih (46 jiwa). Selain itu, 863 jiwa lainnya mengungsi ke rumah saudara. Seluruh 20 korban meninggal dunia telah dievakuasi dari dua dusun terdampak, yang terdiri dari anak-anak hingga lansia.

Adapun tiga korban yang masih dalam pencarian adalah Fani, Fatin, dan Aca. Operasi pencarian dimulai pukul 06.45 WIB setiap harinya, diperkuat dengan 18 unit ekskavator, alat berat tambahan, tim K-9, serta ratusan personel gabungan dari BASARNAS, TNI, Polri, BPBD lintas daerah, relawan, hingga kementerian terkait.

Read Entire Article
Kendari home | Bali home | Sinar Harapan