LLDikti Wilayah III Paparkan Capaian Kinerja dan Program Strategis dalam Semangat Diktisaintek Berdampak

4 days ago 10

SHNet, Jakarta‒ Dalam semangat mendukung transformasi pendidikan tinggi berbasis Diktisaintek Berdampak, Lembaga Layanan Pendidikan Tinggi (LLDikti) Wilayah III menggelar kegiatan pembahasan internal yang bertujuan memetakan capaian, menguatkan sinergi program, serta rencana strategis hingga akhir tahun 2025. Kegiatan yang berlangsung pada Kamis (17/07/2025)  ini juga menjadi sarana memperkuat citra positif lembaga sebagai fasilitator utama kemajuan perguruan tinggi swasta di wilayah Jakarta.

Tiga isu strategis yang menjadi pokok pemetaan program LLDikti Wilayah III yaitu akses, mutu, dan relevansi pendidikan tinggi; peningkatan kapasitas perguruan tinggi sebagai pusat solusi masyarakat; dan kontribusi perguruan tinggi terhadap program prioritas nasional Presiden dan Wakil Presiden Republik Indonesia.

Tri Munanto, S.E., M.Ak., selaku Plt. Kepala LLDikti Wilayah III, dalam sambutannya menyampaikan telah banyak capaian dan inovasi yang dijalankan oleh LLDikti Wilayah III beberapa tahun terakhir dalam fungsi utamanya menfasilitasi pengelolaan dan peningkatan mutu perguruan tinggi.

“Berbagai program ini kami kategorisasikan berdasarkan bidangnya. Target program-program dan layanan yang kami jalankan ini menyasar baik secara kelembagaan yaitu instansi perguruan tinggi, maupun individual yaitu dosen, tenaga kependidikan, hingga mahasiswa,” ujarnya.

Capaian dan Program Unggulan

Dalam waktu tiga tahun terakhir, penguatan perguruan tinggi terus dilakukan oleh LLDikti Wilayah III. Tahun 2023 terdata 273 perguruan tinggi swasta di lingkungan LLDikti Wilayah III. Pada akhir tahun 2024 menjadi 260 perguruan tinggi swasta. “Per hari ini, terdata ada 247 perguruan tinggi swasta di wilayah Jakarta. Penurunan jumlah ini bukanlah kemunduran, melainkan upaya penguatan perguruan tinggi melalui penyatuan atau penggabungan perguruan tinggi,” jelas Mulhadi, S.H., M.H, selaku Ketua Tim Kerja Kelembagaan dan Kemitraan.

Dalam hal kemitraan, Mulhadi menyebut berdasarkan laman Laporkerma, capaian target kemitraan LLDikti Wilayah III menyentuh angka 48%. Laporkerma merupakan laman pelaporan kegiatan kerja sama perguruan tinggi dengan mitra yang dikelola oleh Kemdiktisaintek.

Selain itu, LLDikti Wilayah III tengah menjembatani kebutuhan dunia industri dengan perguruan tinggi melalui Industrial Advisory Board (IAB) berbentuk kolaborasi antar mitra seperti Asosiasi Pengusaha Indonesia (Apindo) dan Gerakan Nasional Indonesia Kompeten (GNIK).

Dalam hal peningkatan mutu perguruan tinggi, Ketua Tim Kerja Penjaminan Mutu Ikhsan Riyanda, S.E., S.Sos. menyebut salah satu program yang giat dilaksanakan ialah benchmarking atau studi tiru Sistem Penjaminan Mutu Internal (SPMI). “Kami mendorong perguruan tinggi saling benchmarking. Perguruan tinggi didorong untuk belajar dari perguruan tinggi lain yang secara tipologi mutu berada di atasnya. Benchmarking ini lebih efektif ketimbang kegiatan berupa bimtek,” pungkasnya.

Tipologi mutu perguruan tinggi ini dapat disimak pada menu ‘Dashboard’ di laman lldikti3.kemdikbud.go.id. Perguruan tinggi dipetakan berdasarkan hasil verifikasi dan validasi berkelanjutan dan bersifat periodik. Ikhsan menambahkan, “Tipologi SPMI merupakan inovasi LLDikti Wilayah III dalam fasilitasi pengembangan dan implementasi sistem penjaminan mutu,” katanya.

Operasional lembaga tentu tak terlepas dari penggunaan sistem informasi. Ketua Tim Kerja Sistem Informasi dan Pangkalan Data Pendidikan Tinggi (SI PDDikti) Wiji Murdoko, S.Kom. menyebut timnya telah mengembangkan sejumlah layanan baik untuk keperluan internal pegawai maupun peningkatan layanan bagi penggunanya. Dalam hal layanan akademik, ia menyebut LLDikti Wilayah III telah memiliki aplikasi yang menjadi inovasi unggulan, yaitu EL-KITE. “Sebelumnya kami memiliki SIJALI3 untuk layanan kenaikan jabatan akademik dan SIJAMPANG untuk layanan kenaikan kepangkatan. Tahun 2023 kami menggabungkan dua layanan tersebut menjadi aplikasi EL-KITE. Dengan penggabungan ini proses dan tahapan layanan dapat terpangkas hingga 50%,” jelas Wiji.

Adapun inovasi yang kini diandalkan untuk kinerja pegawai sehari-hari ialah program penyimpanan berjejaring bernama NAS. “Waktu itu tahun 2021, pandemi Covid membuat kita menyesuaikan diri untuk bisa bekerja lebih fleksibel, utamanya dalam hal penyimpanan dokumen. Maka kami menerapkan program penyimpanan bersama yang masih terus dioptimalkan hingga saat ini,” tambah Wiji.

Menanggapi isu kekerasan di perguruan tinggi, LLDikti Wilayah III memiliki Tim Kerja Anti Dosa Pendidikan dan Integritas Akademik (ADIA) yang diketuai oleh Taufan Setyo Pranggono, S.Kom., M.Si. “Kami melakukan sosialisasi dan pembekalan serentak dengan cara membentuk PT (perguruan tinggi) Pendamping dan PT Asuh, di mana PT Pendamping adalah perguruan tinggi yang telah memiliki Satgas PPKPT (Pencegahan dan Penanganan Kekerasan di Lingkungan Perguruan Tinggi) yang bertugas mendampingi perguruan tinggi yang belum membentuk satgas,” jelas Taufan.

Adapun inovasi yang baru saja diluncurkan LLDikti Wilayah III pada 15 Juli 2025 yaitu aplikasi Crisis Response System (CRS) dan Pedoman PPKPT sebagai wadah penanganan kekerasan di perguruan tinggi. CRS dirancang sebagai platform digital yang cepat, aman, dan akuntabel, memungkinkan setiap Satgas PPKPT memantau proses aduan secara real-time. Setiap laporan juga dapat ditelusuri oleh pelapor maupun LLDikti Wilayah III secara transparan.

Penguatan mutu pembelajaran dijalankan oleh Tim Kerja Pembelajaran, Kemahasiswaan, dan Prestasi yang diketuai oleh Dian Rusdiana, S.Pd., M.Pd. Ia menyebut, “Sebagai perpanjangan tangan Direktorat Belmawa Kemdiktisaintek, kami melakukan fasilitasi untuk mendorong perguruan tinggi mengikuti berbagai program hibah yang diselenggarakan oleh kementerian, dimulai dari pendampingan penyusunan proposal.”

Salah satu langkah nyata mendukung semangat Diktisaintek Berdampak, LLDikti Wilayah III akan melaksanakan KKN tematik di Kabupaten Ngada, Nusa Tenggara Timur, pada Agustus 2025. Ini merupakan KKN Tematik Jilid III bertajuk Merajut Nusantara. “Kami ingin mahasiswa tidak hanya aktif di kelas, tapi juga berperan serta di masyarakat,” ujar Dian.

Pada tahun ini, Ketua Tim Kerja Riset dan Pengabdian Masyarakat Aprie Wellandira Suhardi, S.A.P. menyebut LLDikti Wilayah III mengalami peningkatan jumlah perguruan tinggi penerima pendanaan Program Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat ‒dari 94 perguruan tinggi pada 2024 menjadi 117 perguruan tinggi pada 2025. Hal ini didukung pula dengan meningkatnya jumlah judul penerima pendanaan program penelitian dan program pengabdian kepada masyarakat.

“Selain itu, kami juga memiliki program Klinik Jurnal yang bertujuan untuk meningkatkan tata kelola jurnal berbasis OJS dan mempersiapkan jurnal menuju akreditasi SINTA guna mendukung kualitas publikasi dan hasil riset dari perguruan tinggi,” ujar Aprie.

Foto bersama di sela-sela paparan capaian dan inovasi yang dijalankan oleh LLDikti Wilayah III beberapa tahun terakhir.

Kesejahteraan dan Pengembangan Sumber Daya

Baru-baru ini tunjangan kinerja dosen telah dicairkan dari Kemdiktisaintek sebagai upaya peningkatan kesejahteraan dosen ASN. Di lingkungan LLDikti Wilayah III, sebanyak 345 dosen ASN terdata sebagai penerima tunjangan kinerja dengan total anggaran mencapai Rp40 milyar. “Ini merupakan buah kerja keras yang diperjuangkan sejak awal tahun ini. Apresiasi setinggi-tingginya untuk Presiden, Menteri Diktisaintek, serta jajarannya,” ujar Ketua Tim Kerja Perencanaan dan Keuangan Yulianti AS, S.E.

Dalam lima tahun terakhir (2020-2025), LLDikti Wilayah III mencatat telah melahirkan 614 guru besar. Ketua Tim Kerja Sumber Daya Ina Agustiani, S.E., M.M. menjelaskan, “Pada tahun ini, hingga Juli 2025, telah ada 30 guru besar yang dikukuhkan. Ini merupakan capaian yang layak diapresiasi.” Ia menambahkan, untuk terus meningkatkan capaian ini, timnya menjalankan program Sosialisasi Strategi Percepatan Kenaikan Jabatan Akademik Asisten Ahli-Guru Besar.

Dalam hal mempersiapkan lulusan perguruan tinggi menjadi agen perubahan yang berdampak bagi masyarakat, Plt. Kepala menegaskan bahwa perguruan tinggi tidak dapat berjalan sendiri. “Perlu intervensi dari pihak pelaku usaha dan industri. Oleh karena itu, kami berupaya memperluas kebutuhan dan relevansi antara perguruan tinggi dan dunia usaha dan dunia industri dengan program IAB. Ini akan mempertemukan kebutuhan industri dengan lulusan-lulusan terbaik yang siap menerapkan ilmunya di dunia kerja,” jelasnya.

Dengan pencapaian yang terus meningkat dan program-program inovatif yang tengah digalakkan, LLDikti Wilayah III berharap dapat semakin memperkuat peran sebagai motor penggerak kualitas pendidikan tinggi swasta di Indonesia, khususnya di wilayah Jakarta. Kegiatan pembahasan ini menjadi pijakan strategis menuju lembaga yang makin berdampak dan dipercaya publik.(sur)

Read Entire Article
Kendari home | Bali home | Sinar Harapan