Kemkomdigi, Tak Semua Game Online Layak untuk Anak, Prabowo Siapkan Pembatasan

1 week ago 17
Ilustrasi game online.(Freepik) dilansir dari kompas.com

KENDARIPOS.FAJAR.CO.ID -- Direktur Jenderal Ekosistem Digital Kementerian Komunikasi dan Digital, Edwin Hidayat Abdullah, menegaskan bahwa tidak semua game online boleh dimainkan oleh anak-anak. Pernyataan ini disampaikan untuk menanggapi rencana Presiden Prabowo Subianto membatasi pengaruh game online setelah kasus ledakan di SMA Negeri 72 Jakarta.

“Tidak semua game online boleh dimainkan oleh anak-anak, terutama yang usianya di bawah ketentuan rating,” ujar Edwin di Kantor Kemkomdigi, Jakarta Pusat, Jumat (14/11/2025). Dikutip dari kompas.com

Edwin menjelaskan bahwa game online dapat berdampak negatif bagi anak-anak dan remaja jika tidak diimbangi pemahaman yang cukup. Untuk itu, Indonesia telah menerapkan sistem rating usia nasional bernama Indonesia Game Rating System (IGRS) yang diluncurkan pada 11 Oktober lalu.

“Gampangnya, IGRS itu seperti Badan Sensor Film untuk game,” ucap Edwin. Ia menambahkan bahwa sistem serupa juga telah lama diterapkan di negara-negara lain seperti Amerika Serikat dan Korea Selatan.

Penentuan rating dilakukan melalui asesmen terhadap game buatan developer. Jika ditemukan informasi yang tidak sesuai atau konten yang melanggar, pemerintah dapat mengambil tindakan setelah peluncuran game. Saat ini, Kemkomdigi tengah menyiapkan mekanisme pengawasan pasca-rilis.

Prabowo Bahas Pembatasan Game Online

Sebelumnya, Presiden Prabowo Subianto membahas kemungkinan pembatasan pengaruh game online dalam rapat terbatas bersama Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo pada Minggu (9/11/2025). Pembahasan ini mengemuka setelah kasus ledakan di SMA 72 diduga terkait pengaruh permainan daring.

Read Entire Article
Kendari home | Bali home | Sinar Harapan