1 week ago
18
Ilustrasi guru. Pengamat pendidikan Nisa Felicia berpendapat keberadaan anggaran ini krusial pada ketersediaan guru. Perekrutan guru baru bergantung jumlah anggaran yang tersedia, katanya. Dia mencontohkan perekrutan untuk guru dengan status Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian Kerja harus disesuaikan dengan formasi atau jumlah lowongan yang tersedia.(SHUTTERSTOCK/ODUA IMAGES) dilansir dari kompas.com
KENDARIPOS.FAJAR.CO.ID -- Kementerian Pendidikan Dasar dan Menengah (Kemendikdasmen) akan menyalurkan beasiswa bagi 150.000 guru di seluruh Indonesia pada 2026. Program ini ditujukan untuk meningkatkan kualifikasi akademik guru yang belum memiliki gelar diploma IV (D4) atau sarjana (S1).
Mendikdasmen Abdul Mu'ti menjelaskan bahwa beasiswa tersebut diberikan melalui skema Rekognisi Pembelajaran Lampau (RPL), sehingga pengalaman mengajar para guru dapat diakui sebagai bagian dari beban kredit kuliah.
“Tahun depan kami memberikan kesempatan belajar bagi guru-guru yang belum D4 atau S1 untuk menempuh studi S1 dengan sistem RPL,” ujar Abdul Mu’ti dalam Seminar Wisuda Universitas Terbuka di Tangerang Selatan, Senin (24/11/2025). Dikutip dari kompas.com
Ia menuturkan, pemerintah mengalokasikan beasiswa sebesar Rp 3 juta per semester untuk 150.000 guru. Dengan peningkatan kualifikasi S1, para guru diharapkan dapat mengikuti Pendidikan Profesi Guru (PPG) sehingga memenuhi syarat memperoleh tunjangan sertifikasi.
“Guru diharapkan meningkat kesejahteraannya kalau memenuhi kualifikasi S1. Dengan S1 bisa ikut PPG, dan mudah-mudahan bisa mendapatkan tunjangan sertifikasi,” lanjutnya.
Abdul Mu'ti menambahkan bahwa beasiswa ini terbuka bagi seluruh guru yang belum menyelesaikan pendidikan D4/S1. Skema pendaftaran akan diumumkan dalam waktu dekat.
Ia juga menegaskan bahwa program ini merupakan kelanjutan dari inisiatif sebelumnya, yang telah memberikan manfaat bagi 12.500 guru di seluruh Indonesia.
