foto Militer Jerman dilansir dari detik.com
KENDARIPOS.FAJAR.CO.ID -- Pemerintah koalisi Jerman yang didukung CDU/CSU dan SPD resmi menyetujui rencana peningkatan kekuatan militer nasional. Keputusan yang diumumkan pada Kamis (13/11/2025) itu mencakup langkah ambisius memperbesar jumlah personel Bundeswehr, termasuk opsi penerapan wajib militer parsial jika target perekrutan tidak tercapai.
Rencana ini digagas menyusul meningkatnya kekhawatiran akan ancaman militer Rusia sejak invasi ke Ukraina pada 2022. Selain itu, melemahnya dukungan Amerika Serikat terhadap sekutu Eropa membuat negara-negara anggota NATO mempercepat kesiapsiagaan pertahanan. dilansir dari detik.com
Dalam pernyataan resmi, koalisi pemerintah menyebut bahwa “rencana peningkatan” personel telah disepakati. Jerman menargetkan 260.000 tentara aktif, jauh di atas jumlah saat ini yang hanya sekitar 180.000. Selain itu, pemerintah juga mencanangkan 200.000 pasukan cadangan.
Sebagai langkah awal, Berlin akan mengirim kuesioner kepada seluruh warga berusia 18 tahun mulai 2026. Kuesioner tersebut akan menilai motivasi dan kelayakan calon untuk bergabung, serta memberikan informasi mengenai pendaftaran sukarela. Untuk laki-laki, pengisian kuesioner bersifat wajib.
Pemerintah juga menawarkan €2.600 (sekitar Rp43 juta) per bulan bagi warga yang bersedia masuk program dinas militer sukarela.
Namun bila target personel tidak terpenuhi, pemerintah menyatakan siap menerapkan wajib militer parsial. Mereka yang dipanggil akan dipilih melalui sistem undian sebagai langkah terakhir. Jerman sebelumnya gagal mencapai target peningkatan jumlah tentara hingga 203.000 pada tahun 2025 karena bergantung sepenuhnya pada pendaftaran sukarela.


















































