Jemaah Haji Sultra Baik dan Sehat, Kloter Pertama Dijadwalkan Pulang 2 Juli

5 days ago 8
Ilustrasi Haji. (Media Center Haji) Ilustrasi Haji. (Media Center Haji)


-

KENDARIPOS.FAJAR.CO.ID -- Jemaah haji Indonesia, termasuk asal Sulawesi Tenggara (Sultra) menyelesaikan rangkaian hari tasyrik yang ditutup dengan prosesi lempar jumrah, Senin (9/6/2025) atau 13 Dzulhijah.

Mereka kini sudah kembali ke Makkah untuk persiapan Tawaf Ifadah, yakni salah satu rukun haji yang wajib dilakukan oleh setiap jemaah setelah melewati puncak ibadah haji.

Setelah melalui semua proses dan rangkaian ibadah haji tersebut, jemaah haji Sultra kondisinya baik dan sehat. Hal itu disampaikan
Kepala Bidang Penyelenggaraan Haji dan Umrah Kanwil Kementerian Agama Provinsi Sulawesi Tenggara (Kemenag Sultra), H. Muhammad Lalan Jaya, S.Pd., M.Si.

“Alhamdulillah, kondisi jemaah haji asal Sultra secara umum baik dan sehat. Kami terus berkoordinasi dengan tim yang berada di Arab Saudi memantau kondisi jemaah haji," ungkap Muh Lalan Jaya saat dihubungi, Senin (9/6/2025).

Kemenag Sultra, lanjut Lalan Jaya telah mengimbau agar jemaah haji dapat beristirahat terlebih dahulu sebelum melanjutkan ke tahapan haji berikutnya.

Ia menekankan pentingnya menjaga kebugaran fisik, mengingat pelaksanaan ibadah haji masih menyisakan sejumlah rangkaian yang membutuhkan kesiapan fisik dan mental.

Sementara itu, terkait kepulangan jemaah haji, lanjut dia, Kloter UPG 31 asal Sultra dijadwalkan bertolak dari Madinah pada 2 Juli 2025 dan tiba di Makassar pada 3 Juli 2025. Kloter-kloter berikutnya akan menyusul sesuai jadwal kepulangan masing-masing.

"Kloter UPG 31 asal Kota Kendari yang jumlahnya 55 orang akan pulang 2 Juli. Kemungkinan tiba di Kendari pada 4 Juli, setelah transit di Makassar," terangnya.

Satu Jemaah Dikabarkan Meninggal

Di tengah kabar baik tersebut, Lalan Jaya juga menginformasikan kalau pihaknya juga menerima laporan, mengenai adanya satu orang jemaah haji asal Sultra yang dikabarkan meninggal dunia.

“Kami mendapat informasi awal tentang adanya satu jemaah haji yang meninggal dunia. Namanya sudah kami kantongi. Hanya kami masih menunggu informasi resmi dari pemerintah Arab Saudi. Saat ini jemaah tersebut masih dalam penanganan medis di rumah sakit di Arab Saudi,” ujar Muh Lalan Jaya.

Kemenag Sultra meminta masyarakat untuk bersabar dan menunggu keterangan resmi terkait kabar duka ini. Jika sudah ada kepastian, nama dan identitas jemaah akan disampaikan secara terbuka kepada publik dan keluarga.

Pihak Kemenag terus melakukan pemantauan ketat terhadap kondisi jemaah haji dan berkoordinasi aktif dengan Panitia Penyelenggara Ibadah Haji (PPIH) Arab Saudi, untuk memastikan seluruh layanan ibadah dan kesehatan berjalan optimal.

Tawaf Ifadah Tak Perlu Buru-buru, Prioritaskan Istirahat

Senin (9/6/2025) atau 13 Dzulhijah, jemaah haji Indonesia menyelesaikan rangkaian hari tasyrik yang ditutup dengan prosesi lempar jumrah.
Tibalah saatnya jemaah bersiap menyempurnakan ibadah hajinya dengan tawaf ifadah.

Tawaf ifadah adalah salah satu rukun haji yang wajib dilakukan oleh setiap jemaah setelah melewati puncak ibadah haji. Dalam praktiknya, tawaf ini dilakukan dengan mengelilingi Ka'bah sebanyak tujuh kali, dilanjutkan dengan sai dan tahalul akhir. Setelah menyelesaikannya, barulah seluruh larangan ihram gugur sepenuhnya.

Meski begitu, Kementerian Agama (Kemenag) mengimbau agar para jemaah tidak terburu-buru melaksanakan tawaf ifadah. Terutama bagi mereka yang tidak memiliki jadwal pemulangan atau perpindahan ke kota lain dalam waktu dekat.

"Kami harapkan jamaah bisa menggunakan waktunya untuk istirahat,” ujar Dirjen Penyelenggaraan Haji dan Umrah Hilman Latief di Mina, Senin (9/6) dini hari.

Ia menekankan bahwa tahapan Arafah–Muzdalifah–Mina (Armuzna) menguras energi jemaah secara fisik dan mental. Karena itu, pemulihan tubuh menjadi prioritas sebelum melanjutkan ibadah berikutnya.

Laman: 1 2

Read Entire Article
Kendari home | Bali home | Sinar Harapan