1 week ago
19
Pemimpin Tertinggi Iran Ayatollah Ali Khamenei saat berpidato di hadapan para murid di Teheran, 3 November 2025.(KHAMENEI.IR via AFP) dilansir dari kompas.com
KENDARIPOS.FAJAR.CO.ID -- Ketegangan di Iran kembali mencuat setelah Kementerian Intelijen menuduh musuh-musuh asing, terutama Amerika Serikat dan Israel, terus berupaya menggoyang stabilitas negara melalui ancaman langsung terhadap Pemimpin Tertinggi Ayatollah Ali Khamenei.
Peringatan itu disampaikan Menteri Intelijen Esmail Khatib, yang menegaskan bahwa upaya menyerang Khamenei dilakukan melalui berbagai bentuk, termasuk percobaan pembunuhan.
“Mereka berusaha menyerang Pemimpin Tertinggi, terkadang dengan upaya pembunuhan, terkadang dengan serangan,” ujarnya dalam pernyataan yang dikutip kantor berita ISNA. Dikutip dari kompas.com
Meski Khatib tidak menyebut insiden spesifik, peringatan terbuka semacam ini semakin sering disampaikan sejak berakhirnya perang 12 hari Iran-Israel pada Juni 2025. Ia juga menegaskan bahwa siapa pun yang terlibat dalam upaya tersebut dianggap sebagai agen infiltrasi musuh, baik secara sadar maupun tidak.
Tudingan ini muncul setelah laporan bahwa Israel menargetkan pejabat militer, ilmuwan nuklir, hingga fasilitas strategis Iran selama konflik. Amerika Serikat turut melakukan serangan terhadap instalasi nuklir Iran pada periode yang sama.
Khatib juga menyinggung laporan yang menyebut Presiden AS Donald Trump sempat memveto rencana Israel membunuh Khamenei saat perang berlangsung. Netanyahu membantah laporan itu, namun menyatakan tindakan tersebut bisa menjadi penentu akhir konflik.
Kondisi ini turut memicu kekhawatiran internal. Presiden Iran Masoud Pezeshkian sebelumnya menyebut risiko keamanan terhadap Khamenei meningkat di tengah situasi perang dan potensi gesekan antar-lembaga negara.
