Hubungan Memburuk, Presiden Korsel Peringatkan Risiko Bentrokan dengan Korea Utara

1 week ago 19
Militer Korea Utara meledakkan jalan dan rel kereta api yang menghubungkan negara itu ke Korea Selatan, di lokasi yang tak disebutkan, pada 15 Oktober 2024. Perang Korea secara teknis masih berkecamuk karena kedua negara hanya menandatangani gencatan senjata, bukan perjanjian damai.(KCNA via KNS/AFP) dilansir dari kompas.com

KENDARIPOS.FAJAR.CO.ID -- Presiden Korea Selatan Lee Ja-myung menyatakan kekhawatiran bahwa risiko bentrokan tak disengaja dengan Korea Utara semakin meningkat, setelah Pyongyang memutus semua jalur komunikasi dengan Seoul. Pernyataan itu disampaikan Lee kepada wartawan saat dalam perjalanan dari Afrika Selatan menuju Turkiye, Senin (24/11/2025).

Lee menilai hubungan kedua Korea kini berada pada titik terendah. “Sayangnya, hubungan antar-Korea telah berubah menjadi sangat bermusuhan dan konfrontatif,” ujarnya, mengutip laporan AFP dari Yonhap. Dikutip dari kompas.com

Menurut Lee, Korea Utara telah mengambil langkah ekstrem, termasuk membangun pagar kawat berduri tiga lapis di sepanjang perbatasan. Tindakan tersebut dianggap sebagai simbol meningkatnya ketegangan dan hilangnya kepercayaan antarkedua pihak.

“Kita sekarang berada dalam situasi ketika kita tidak tahu kapan bentrokan tak disengaja akan terjadi,” katanya.

Sejak memimpin pada Juni 2025, Lee menawarkan dialog tanpa prasyarat kepada Pyongyang. Namun hingga kini, Korea Utara belum memberikan respons. Meski demikian, Lee menegaskan bahwa Seoul tetap terbuka untuk berdialog demi menormalkan hubungan.

Pemerintah Korea Selatan pekan lalu juga mengajukan proposal perundingan militer pertama dalam tujuh tahun terakhir untuk mencegah bentrokan di perbatasan. Namun tanggapan Pyongyang justru bernada keras, terutama terkait kerja sama pertahanan antara Seoul dan Washington, termasuk rencana pembangunan kapal selam bertenaga nuklir.

Media Pemerintah Korea Utara menyebut kerja sama tersebut bisa memicu efek domino nuklir dan menuduh kedua negara memiliki niat konfrontatif. (KP)

Read Entire Article
Kendari home | Bali home | Sinar Harapan