Hetifah, Indonesia Darurat Kekerasan di Sekolah

1 week ago 21
Ilustrasi bullying.(Freepik) dilansir dari kompas.com

KENDARIPOS.FAJAR.CO.ID -- Ketua Komisi X DPR Hetifah Sjaifudian menegaskan bahwa Indonesia saat ini tengah menghadapi darurat kekerasan di lingkungan pendidikan, merujuk pada maraknya kasus perundungan atau bullying yang terjadi di sekolah.

“Jadi, kita kan sudah darurat kekerasan, dan pasti itu banyak sebabnya,” ujar Hetifah saat ditemui di Lapangan Kemenko Polhukam, Jakarta Pusat, Minggu (23/11/2025). Dikutip dari kompas.com

Ia menilai kondisi ini harus menjadi alarm bagi para guru bimbingan konseling (BK) untuk lebih proaktif. Menurutnya, peran guru BK tidak boleh terbatas pada penanganan kasus yang muncul di sekolah semata, melainkan harus mampu membaca perubahan perilaku siswa yang mungkin dipengaruhi faktor luar sekolah, termasuk lingkungan rumah.

“Setiap anak itu kondisinya seperti apa harus betul-betul dikenali. Baik guru maupun orang tua harus lebih peduli. Sekarang enggak bisa cuek lagi,” kata wakil rakyat dari Partai Golkar tersebut.

Hetifah menekankan bahwa upaya pencegahan kekerasan tidak hanya menjadi tanggung jawab anak atau guru, tetapi juga orangtua dan masyarakat.

Menurutnya, pengawasan terhadap pergaulan, komunikasi, serta konten dan permainan yang diakses anak wajib diperketat, karena potensi paparan paham radikalisme bisa muncul dari berbagai celah.

“Dan itu bukan semata-mata karena game. Banyak cara-cara yang dibuat untuk penetrasi anak-anak kita. Ini peringatan yang sangat serius,” ujar Hetifah.

Komisi Perlindungan Anak Indonesia (KPAI) sebelumnya mencatat 1.052 laporan kasus kekerasan terhadap anak sepanjang 2025. Sebanyak 16 persen atau 165 kasus terjadi di lingkungan sekolah.

Read Entire Article
Kendari home | Bali home | Sinar Harapan