Gus Dur Resmi Dianugerahi Gelar Pahlawan Nasional, DPR: Fondasi Demokrasi Indonesia Tak Lepas dari Perannya

1 week ago 21
Ketua Umum PB NU Gus Dur, KH Abdurrahman Wahid di Musyawarah Nasional Ulama dan Konferensi Besar NU di Pondok Pesantren Quomarul Huda, Mataram, NTB. Foto diambil pada November 1997.(Kompas/Eddy Hasby) dilansir dari kompas.com

KENDARIPOS.FAJAR.CO.ID -- Presiden ke-4 Republik Indonesia, Abdurrahman Wahid atau Gus Dur, resmi dianugerahi gelar Pahlawan Nasional oleh Presiden Prabowo Subianto pada upacara penganugerahan di Istana Negara, Senin (10/11/2025), bertepatan dengan peringatan Hari Pahlawan.

Wakil Ketua Komisi X DPR Lalu Hadrian Irfani menilai, Gus Dur merupakan salah satu tokoh penting dalam sejarah bangsa yang telah membangun fondasi demokrasi, toleransi, dan inklusivitas di Indonesia.

“Demokrasi yang kita nikmati hari ini tidak akan ada tanpa keberanian Gus Dur memelopori iklim keterbukaan dan toleransi. Sangat wajar bila beliau mendapat gelar Pahlawan Nasional,” ujar Lalu di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta. Dikutip dari kompas.com

Ia juga menyampaikan apresiasi kepada pemerintah atas penganugerahan gelar kepada sepuluh tokoh bangsa, termasuk Gus Dur. Menurutnya, proses penetapan gelar tersebut telah melalui mekanisme dan penilaian panjang.

“Tentu kami mengapresiasi langkah Presiden yang memberikan gelar kepada sepuluh tokoh nasional. Prosesnya tidak singkat dan melibatkan penilaian mendalam,” kata Lalu.

Meski demikian, Lalu menganggap wajar bila terdapat perbedaan pandangan terhadap beberapa nama yang ditetapkan. “Di negara demokrasi seperti Indonesia, perbedaan pandangan adalah hal biasa,” tambahnya.

Sementara itu, Ketua Fraksi PKB DPR Jazilul Fawaid menyambut gembira keputusan pemerintah memberikan gelar Pahlawan Nasional kepada Gus Dur.

Menurut Jazilul, Gus Dur bukan hanya milik warga Nahdlatul Ulama, tetapi milik seluruh bangsa Indonesia karena perjuangannya melampaui sekat agama, suku, dan golongan.

Read Entire Article
Kendari home | Bali home | Sinar Harapan