Gibran di G20, Revolusi AI Harus Adil dan Tidak Mengulang Ketimpangan Lama

1 week ago 21
Wapres Gibran Rakabuming di Sesi ke-3 KTT G20 di Afrika Selatan. (Dok Setwapres)(Setwapres) dilansir dari kompas.com

KENDARIPOS.FAJAR.CO.ID -- Wakil Presiden RI Gibran Rakabuming Raka menyoroti ketimpangan global dalam pemanfaatan kecerdasan buatan (AI) saat berbicara pada sesi ketiga Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) G20 di Johannesburg, Afrika Selatan, Minggu (23/11/2025). Ia menegaskan bahwa AI akan menjadi penentu kekuatan ekonomi di masa depan, namun manfaatnya saat ini masih terkonsentrasi di segelintir negara maju.

“AI akan menentukan kekuatan ekonomi selama beberapa dekade mendatang. Namun hari ini, manfaatnya masih sangat timpang, terkonsentrasi di segelintir perusahaan dari beberapa negara maju,” ujar Gibran dalam pidatonya di hadapan para pemimpin G20. Dikutip dari kompas.com

Menurut Gibran, jika kesenjangan tersebut tidak diatasi, revolusi AI hanya akan menguntungkan sedikit pihak, sementara masyarakat luas menanggung kerugiannya.

“Sejarah mengajarkan bahwa ketika kemajuan tidak merata, manfaatnya hanya mengalir ke beberapa orang. Kali ini, kita harus berbuat lebih baik. Revolusi ini harus adil dan bermanfaat bagi rakyat,” tegasnya.

Gibran menekankan bahwa G20 memiliki peran penting untuk memastikan AI menjadi kekuatan yang inklusif. Ia menilai inklusivitas tersebut dapat dicapai melalui tata kelola yang etis serta akses setara bagi para inovator terhadap data, sistem pelatihan, dan platform global.

“Indonesia percaya transisi inklusif dimungkinkan. Karena itu kami mendukung kesepakatan kerja warga G20 untuk upah adil, kesetaraan gender, pelatihan keterampilan ulang, dan perlindungan sosial,” katanya.

Read Entire Article
Kendari home | Bali home | Sinar Harapan