Bali Tribune / PERPUSTAKAAN - Ny. Mas Parwata bersama Pokja 2 Tim Penggerak PKK Kabupaten Karangasem saat meninjau kegiatan perpustakaan keliling
balitribune.co.id | Amlapura - Kasus siswa kelas IV hingga kelas VI SD yang belum lancar membaca menjadi alarm serius bagi dunia pendidikan di Karangasem. Keterbatasan koleksi buku di perpustakaan sekolah menambah pelik masalah literasi ini. Menanggapi tantangan tersebut, Pokja 2 Tim Penggerak PKK Kabupaten Karangasem bergerak dengan inisiatif yang terpadu. Dipimpin oleh Ny. Mas Parwata, gerakan Gemar Membaca kini berfokus pada dua hal, memasok buku dan mengapresiasi kreativitas sekolah.
Dalam kunjungannya ke sekolah, Senin (27/10) Ny. Mas Parwata membawa 'Mobil Perpustakaan Keliling. Ia langsung berbaur dengan anak-anak, membantu memilihkan dan membagikan buku-buku baru, menghidupkan kembali minat baca yang sempat padam. "Kami hadir membawa buku sebagai jendela, namun kami juga sangat mengapresiasi inovasi sekolah," kata Ny. Mas Parwata.
Sekolah-sekolah tersebut menunjukkan kegigihan literasi dengan keterbatasan yang ada. Mereka menyulap pekarangan menjadi 'Perpustakaan Tanaman'; setiap tumbuhan diberi label deskriptif yang harus dibaca siswa. Ini adalah terobosan yang diapresiasi Ny. Mas Parwata. Metode ini tidak hanya meningkatkan kemampuan membaca tetapi juga mengajarkan siswa tentang botani secara kontekstual. Dukungan juga diberikan untuk pembuatan stiker dan poster menarik di dinding guna memancing antusiasme siswa.
Dalam kesempatan yang sama, Ny. Mas Parwata turut membawa pesan lingkungan dalam kapasitasnya sebagai Ketua PSBS PADAS (Pengelolaan Sampah Berbasis Sumber) Karangasem. Konsistensi ini terlihat jelas sejak penyambutan. Snack yang disajikan untuk Ny. Mas Parwata dan jajarannya merupakan pangan lokal seperti ubi, kedelai rebus dan pisang, serta jajanan lokal yang dibungkus menggunakan daun pisang dan daun kelapa. Praktik ini menjadi contoh nyata dukungan terhadap pembatasan penggunaan sampah plastik sekali pakai.
Lebih lanjut, Ny. Mas Parwata mendorong anak-anak membawa tumbler dari rumah, menekankan pentingnya kesehatan dengan perbanyak mengkonsumsi air putih, yang sejalan dengan pengurangan sampah plastik. Siswa dan guru juga diingatkan untuk konsisten memilah sampah dari sumbernya, menjadi organik, anorganik dan residu.
"Generasi cerdas bukan hanya yang pandai membaca, tetapi yang peduli pada rumahnya, pada lingkungan yang ia tinggali. Membaca, mengolah alam dan memilah adalah bekal untuk Karangasem yang lebih baik," pungkasnya. Kegiatan yang sama dengan intensitas penuh kasih ini dilaksanakan secara berurutan di SDN 2 dan SDN 3 Amertha Buana, memastikan semangat literasi dan kesadaran lingkungan menyebar merata.


















































