KENDARIPOS.CO.ID-Urgensi penerapan keamanan pangan kembali menjadi sorotan, setelah meningkatnya kasus keracunan makanan pada program pangan untuk anak sekolah di berbagai daerah.
Mahasiswa Magister (S2) Ilmu Gizi Universitas Hasanuddin (UNHAS), Dian A. Maengkom, yang telah tersertifikasi sebagai Profesi Dietisien, menegaskan pentingnya penguatan standar keamanan pangan dalam setiap proses produksi makanan, baik skala kecil maupun besar.
Kesadaran ini semakin menguat, setelah Dian mengikuti Simposium Food Development for Nutritional Intervention di Malaysia pada 12 November 2025 lalu. Dalam kegiatan tersebut, isu mengenai keamanan pangan dalam pembuatan produk makanan, menjadi salah satu topik penting yang dibahas.
Menurutnya, tanpa penerapan keamanan pangan yang baik, tujuan utama produk makanan, yakni menyehatkan dan memberikan nilai gizi optimal, tidak akan tercapai.
“Keamanan pangan adalah fondasi dari semua proses pengolahan makanan. Jika ini diabaikan, maka risiko kesehatan akan meningkat. Terutama pada kelompok rentan seperti anak sekolah,” ujar Dian dalam keterangan tertulisnya, Rabu (19/11/2025).
Dian menambahkan, prinsip dasar keamanan pangan, seperti higiene sanitasi penjamah makanan, pemisahan wadah makanan mentah dan matang, serta pengolahan makanan dengan suhu yang tepat (untuk daging dan ayam minimal 74°C), harus menjadi standar baku.
"Langkah ini penting untuk mencegah bakteri pemicu keracunan seperti Salmonella dan Campylobacter," jelasnya.
Lanjut Dian, para ahli gizi di berbagai kota dan pulau, termasuk yang bekerja di Satuan Pelaksana Program Gizi (SPPG), turut berperan besar memastikan setiap makanan yang disajikan untuk anak-anak aman, bergizi, dan digemari.


















































