Debu Hitam Selimuti Kaliabang Bahagia Sebulan Terakhir, Warga Bekasi Keluhkan Gangguan Kesehatan

3 days ago 13
Warga menunjukan sebu hitam pekat yang sudah terkena air di wilayah Kelurahan Pejuang, Kecamatan Medan Satria, Kota Bekasi(KOMPAS.com/Febryan Kevin)

KENDARIPOS.CO.ID -- Sudah satu bulan warga Kaliabang Bahagia, Medan Satria, Kota Bekasi, hidup dalam bayang-bayang debu hitam yang menempel di teras, dinding, hingga sudut-sudut rumah mereka. Setiap pagi yang seharusnya menenangkan kini berubah menjadi kekhawatiran, terutama akibat dampak kesehatan yang mulai dirasakan warga, termasuk anak-anak.

Kepala Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kota Bekasi, Kiswatiningsih, mengungkapkan bahwa pihaknya telah memeriksa satu perusahaan makanan yang diduga sebagai sumber debu tersebut. Pemeriksaan dilakukan pada 12 November 2025, dan perusahaan mengakui adanya kondisi tidak normal pada cerobong pembuangannya.

“Perusahaan dalam pengawasan dan pemantauan DLH,” ujar Kiswatiningsih, Rabu (19/11/2025).

DLH telah melakukan uji emisi selama 24 jam pada tiga titik berbeda, termasuk pemukiman warga dan dua usaha di sekitar lokasi. Hasil pengujian diperkirakan keluar dalam 14 hari ke depan. “Pengujian dilakukan pada 13 dan 14 November 2025. Hasilnya akan keluar setelah 14 hari,” katanya dikutip dari Kompas.com.

Keluhan Warga Meningkat: Batuk hingga Sesak Napas

Di tengah upaya pemerintah, keluhan warga terus mengalir. Eka (30), warga RT 02/04 Pejuang, menuturkan bahwa banyak warga, terutama anak-anak, mengalami gangguan kesehatan.

“Ada yang lebih sesak, anak-anak batuk terus setelah adanya debu hitam itu,” ujarnya cemas. Eka menambahkan bahwa kejadian kali ini jauh lebih parah. “Kalau dulu seminggu beres, yang ini sudah sebulan” dikutip dari Kompas.com.

Hal yang sama dirasakan para santri di Pondok Pesantren Fathul Baari. Dafa (17), salah satu santri, mengungkapkan bahwa debu tebal membuat kegiatan bersih-bersih tak lagi mudah. “Ngepel doang enggak cukup, harus disiram dan diserok karena tebal. Debunya nempel di kasur, di baju, di kamar,” ujarnya, dikutip dari Kompas.com.

Read Entire Article
Kendari home | Bali home | Sinar Harapan