Kepala Dinas Perikanan Konawe, Andrias Apono (tengah) memimpin seminar pendahuluan studi kelayakan pembangunan BBI Anggaberi bersama LPPM Universitas Halu Oleo, Senin (17/11/2025).
KENDARIPOS.CO.ID--Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Konawe dalam kendali Bupati Yusran Akbar dan Wakil Bupati Syamsul Ibrahim memperkuat ketahanan pangan dan sektor perikanan. Langkah itu ditunaikan dengan menginisiasi percepatan pembangunan Balai Benih Ikan (BBI) di Kecamatan Anggaberi. Lahan seluas 2,3 hektare telah disiapkan Pemkab Konawe.
Sejauh ini, Dinas Perikanan Konawe bersama Lembaga Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat Universitas Halu Oleo (LPPM UHO) menggelar seminar pendahuluan studi kelayakan pembangunan BBI Anggaberi, Senin (17/11/2025).
Ketua Tenaga Ahli Studi Kelayakan, Dr. Ir. Muammar Makmur, S.T., M.Eng, mengatakan proyek ini sedang dalam fase penting penyusunan studi pendahuluan. “Fokus kami sekarang adalah menyusun studi kelayakan sebagai landasan penting pembangunan infrastruktur,” ujarnya.
Studi yang mencakup analisis ekonomi, sosial, dan lingkungan ini dinilai sangat urgen. “Secara geografis, Konawe berada di tengah dan dikelilingi daerah-daerah penyokong. Ini menjadikan Konawe sangat potensial sebagai sentra pangan, termasuk perikanan,” jelas Dr.Muammar.
Tahap selanjutnya adalah seminar akhir kelayakan. Jika dinyatakan "Layak", proses akan dilanjutkan dengan penyusunan Detail Engineering Design (DED) sebelum akhirnya menuju fase konstruksi.
Perwakilan dari Dinas Perikanan Konawe Sahruddin, S.Pi., M.Si menjelaskan pertimbangan teknis pembangunan BBI di Kecamatan Anggaberi karena BBI Abelisawa dinilai tidak lagi memenuhi standar akibat kualitas air yang menurun.


















































