Bulog Konawe Catat Penyerapan Gabah Tertinggi di Sultra

1 week ago 29

KENDARIPOS.FAJAR.CO.ID -- Perum Bulog Cabang Unaaha, Konawe, mencatatkan penyerapan gabah tertinggi di Sulawesi Tenggara (Sultra), sejak Februari hingga Mei 2025. Hingga 20 Mei, tercatat sebanyak 34.000 ton gabah telah diserap, yang setara dengan 20.000 ton beras. Capaian ini bahkan melampaui cabang Bulog lainnya di wilayah Sultra.

Kepala Bulog Kanwil Sultra, Siti Mardati Saing, saat mengunjungi salah satu gudang penyimpanan stok beras, di konawe.

Kepala Perum Bulog Cabang Unaaha, Muh. Abdan Djarmin, menjelaskan bahwa pembelian gabah dilakukan sesuai Harga Pembelian Pemerintah (HPP) sebesar Rp6.500 per kilogram.

Kepala Bulog Kanwil Sultra, Siti Mardati Saing (enam dari kanan), Kepala Perum Bulog Cabang Unaaha Konawe Muh. Abdan Djarmin (lima dari kiri), bersama jajaran dan wartawan saat mengunjungi petani yang sedang panen, di Konawe.

"Untuk penyerapan gabah di wilayah Konawe, kami mulai sejak Februari. Hingga 20 Mei, kami sudah menyerap sekitar 34.000 ton gabah atau setara 20.000 ton beras. Ini merupakan capaian tertinggi di Sulawesi Tenggara," ujar Abdan.

Tingginya volume penyerapan membuat kapasitas gudang milik Bulog Unaaha yang hanya sekitar 7.000 ton tidak mencukupi. Sebagai langkah antisipasi, Bulog menyewa delapan gudang filial, terdiri dari enam milik mitra penggilingan, satu milik Pemda yang dikelola Disperindag Kabupaten Konawe, dan satu milik swasta.

"Total kapasitas delapan gudang filial tersebut sekitar 12.000 ton. Ini kami lakukan agar proses penyerapan tetap berjalan optimal, apalagi luas panen di Konawe bulan ini mencapai sekitar 9.000 hektare," jelas Abdan.

Sementara itu, Kepala Bulog Kanwil Sultra, Siti Mardati Saing, menyampaikan bahwa secara keseluruhan, Sultra termasuk dalam 10 besar wilayah penyumbang gabah terbesar secara nasional.

"Hingga saat ini, Sultra telah menyerap 114.000 ton gabah dan sekitar 2.400 ton beras. Realisasi penyerapan sudah mencapai 98 persen dari target 64.000 ton," terang Siti Mardati.

Ia juga menambahkan bahwa saat ini stok beras di gudang Bulog Sultra mencapai 70.000 ton—angka tertinggi sepanjang sejarah Bulog di wilayah tersebut.

"Kapasitas gudang kami hanya 35.500 ton, sehingga kami telah menyewa 17 gudang tambahan dengan total kapasitas 35.000 ton. Stok beras ini cukup untuk memenuhi kebutuhan selama 32 bulan ke depan," tambahnya.

Kebijakan pemerintah yang mendorong Bulog untuk membeli gabah petani secara langsung dinilai sangat membantu stabilisasi harga di tingkat petani.

Gunawan, salah satu petani di Konawe, mengaku terbantu dengan harga pembelian yang ditetapkan pemerintah.

“Bulog memberikan harga Rp6.500 per kilogram. Kami petani merasa sangat terbantu karena modal kami bisa kembali, dan kami jadi lebih semangat bertani,” ungkapnya.

Dengan dukungan penuh dari pemerintah provinsi dan kabupaten, Bulog optimistis dapat terus menjaga stabilitas pasokan dan harga beras di Sultra, sekaligus mendukung cadangan beras pemerintah secara nasional.(abd)

Read Entire Article
Kendari home | Bali home | Sinar Harapan