3.000 Gerai Kuliner Singapura Tutup Sepanjang 2024

1 week ago 18
Suasana malam di hawker center Lau Pa Sat di Singapura, Senin (14/10/2024).(KOMPAS.com/Ni Nyoman Wira) dilansir dari kompas.com

KENDARIPOS.FAJAR.CO.ID -- Sektor makanan dan minuman (F&B) di Singapura menghadapi guncangan besar sepanjang 2024. Lebih dari 3.000 gerai kuliner gulung tikar, jumlah tertinggi sejak 2005, mencerminkan tekanan berat yang menimpa para pelaku usaha di tengah biaya operasional yang meroket dan permintaan yang melemah.

Salah satu bisnis yang akan menghentikan operasionalnya adalah Wine RVLT, bar anggur yang hampir delapan tahun beroperasi di Carpenter Street. Gerai ini akan ditutup setelah masa sewa berakhir akhir tahun ini. Ian Lim, Direktur sekaligus pendiri Wine RVLT, menyebut kenaikan biaya yang terus terjadi selama beberapa tahun membuat bisnis mereka tak lagi berkelanjutan.

“Kami tidak punya banyak daya tawar. Kenaikan biaya terjadi perlahan, sementara harga kami tetap,” ujarnya kepada CNA. Dikutip dari kompas.com

Melalui unggahan di Instagram, para pendiri juga menyebut penutupan ini sebagai momen refleksi, mempertanyakan apakah kualitas makanan atau pelayanan mereka turut menurun.

Meski ribuan gerai tutup, CNA mencatat 3.793 gerai makanan dan minuman baru dibuka selama 2024. Pertumbuhan ini menunjukkan dinamika sektor F&B yang tetap hidup, tetapi juga memperketat kompetisi.

Presiden Asosiasi Restoran Singapura, Benjamin Boh, menilai pasar kian sesak, sementara jumlah pelanggan justru menurun. Salah satu faktornya adalah meningkatnya warga Singapura yang memilih ke Johor Bahru, Malaysia, demi mendapatkan makanan dengan harga lebih murah.

Tantangan lain yang turut membebani pelaku usaha antara lain tingginya biaya sewa, kekurangan tenaga kerja, serta kewajiban Model Upah Progresif yang meningkatkan beban operasional. Boh menekankan pentingnya faktor manusia dalam industri kuliner yang tak sepenuhnya bisa digantikan oleh teknologi.

Read Entire Article
Kendari home | Bali home | Sinar Harapan