Ilustrasi (iStockphoto/LukaTDB) Dilansir dari CNN Indonesia
KENDARIPOS.FAJAR.CO.ID -- Sebanyak 200 tentara bayaran asing dari 37 negara ditangkap saat bertempur bersama Rusia dan kini ditahan oleh militer Ukraina. Badan Koordinasi Ukraina untuk Penanganan Tawanan Perang menyebut para tawanan berasal dari berbagai negara, termasuk Kenya, Nepal, dan Tajikistan. Dikutip dari CNN Indonesia, para tahanan mengaku direkrut dengan tipu daya, ancaman, dan suap oleh pihak Rusia untuk bergabung dalam perang.
Menurut laporan tersebut, Rusia semakin mengandalkan warga asing untuk memperkuat pasukan karena kesulitan merekrut warga negaranya sendiri. Kepala Markas Besar Tawanan Perang Ukraina, Brigadir Jenderal Dmitry Usov, menyatakan sedikitnya 18.000 orang asing dari 128 negara pernah atau sedang bertempur untuk Rusia sejak invasi dimulai pada 2022. Jumlah warga asing yang ditemukan bertempur dilaporkan meningkat setiap tahun, dengan lonjakan signifikan pada tahun ini.
Situasi ini memicu reaksi internasional. Pemerintah Afrika Selatan membuka penyelidikan terhadap 17 warganya setelah mereka mengirim pesan darurat meminta dipulangkan dari Donbas, Ukraina Timur. Sementara itu, Kementerian Luar Negeri India mengonfirmasi bahwa 44 warganya sedang bertempur untuk Rusia dan telah meminta Moskow membebaskan mereka serta menghentikan praktik perekrutan tersebut. Pemerintah India juga tengah mengambil langkah untuk mencegah warganya kembali menjadi korban penipuan perekrutan militer Rusia.
Hingga kini, Kementerian Luar Negeri maupun Militer Rusia belum memberikan tanggapan atas permintaan komentar dari CNN. Namun, Moskow sebelumnya membantah tuduhan bahwa mereka memaksa warga asing masuk ke dalam pasukan mereka. (KP)

















































