
- 2.016 Jemaah Telah Tiba di Tanah Suci
KENDARIPOS.FAJAR.CO.ID -- Dua Jemaah Calon Haji (JCH) asal Sulawesi Tenggara (Sultra) dipastikan gagal berangkat ke Tanah Suci tahun ini, karena alasan kesehatan. Hal ini disampaikan Kepala Bidang Penyelenggaraan Haji dan Umrah (PHU) Kanwil Kemenag Sultra, H. Muhammad Lalan Jaya.

Satu jemaah asal Kota Kendari dinyatakan tidak layak terbang setelah mengalami gangguan kesehatan sesaat setelah tiba di Embarkasi Makassar. Jemaah tersebut kini tengah dirawat di Rumah Sakit Wahidin Makassar dan akan dipulangkan ke Kendari pada 31 Mei 2025, dengan pendampingan dari PPIH Kanwil Kemenag Sultra, PPIH Kota Kendari, dan tenaga kesehatan Embarkasi Makassar.
"Satu JCH lainnya asal Kabupaten Buton Tengah juga menunda keberangkatan karena alasan serupa (sakit)," ungkap Muhammad Lalan Jaya dalam keterangan tertulisnya, Jumat malam (30/5/2025).
Meski demikian, secara keseluruhan pemberangkatan JCH asal Sultra telah rampung. Total 2.016 jemaah telah atau akan tiba di Arab Saudi. Dari jumlah itu, 2.015 orang telah lebih dulu berada di Mekkah, dan satu jemaah terakhir akan diberangkatkan bersama Kloter 40-UPG pada Jumat malam (30/5) pukul 20.35 WITA.
Jemaah yang tergabung dalam kloter 40-UPG akan langsung dikembalikan ke Kloter 35-UPG setibanya di Mekkah.
Pemberangkatan JCH Sultra Tuntas
Kloter 39-UPG, yang merupakan kloter terakhir JCH asal Sultra, resmi dilepas oleh pihak Embarkasi Makassar pada Jumat dini hari (30/5/2025).
Kloter ini terdiri dari 393 jemaah yang berasal dari berbagai kabupaten, termasuk Buton, Muna, Konawe Selatan, Kolaka Utara, Kolaka Timur, Konawe Kepulauan, dan Buton Selatan.
Pelepasan jemaah ditandai dengan penyerahan Bendera Merah Putih dari pihak Embarkasi kepada Ketua Kloter, disaksikan oleh pejabat Kanwil Kemenag Sultra serta para kepala kantor Kemenag kabupaten/kota.
Kepala Bidang Akomodasi PPIH Embarkasi Makassar, H. Wahyuddin Hakim, dalam sambutannya menyampaikan rasa syukur atas kelancaran proses pemberangkatan dan mengajak para jemaah untuk bersyukur karena telah menyandang gelar "Duyufullah" atau tamu Allah.
"Ada yang sudah berada di asrama tapi harus dirawat karena sakit dan batal berangkat. Ada pula yang mampu secara materi namun tidak diberi kesempatan oleh Allah. Bersyukurlah atas nikmat yang diterima ini," ujar Wahyuddin dalam keterangan resminya, Jumat (30/5/2025).
Wahyuddin mengingatkan para jemaah untuk menjaga etika, disiplin, dan nama baik Indonesia selama berada di Tanah Suci. Khusus untuk jemaah lansia, Wahyuddin menekankan pentingnya perhatian dan pendampingan dari para petugas kloter serta jemaah yang lebih muda.
Sementara itu, Kakanwil Kemenag Sultra, H. Muhammad Saleh yang saat ini tengah menjalankan tugas monitoring di Arab Saudi, menyampaikan apresiasi kepada seluruh pihak yang terlibat dalam kelancaran pemberangkatan jemaah asal Sultra.
“Terima kasih kepada semua pihak, termasuk PPIH Sultra, pemerintah daerah, dan Embarkasi Makassar atas kerja keras dan sinergi yang telah memastikan proses pemberangkatan berjalan tertib. Mari kita doakan agar seluruh jemaah sehat, ibadahnya lancar, dan kembali ke tanah air dalam kondisi utuh serta meraih predikat haji mabrur,” imbuhnya. (b/ris/ing)
2 JCH Sultra Gagal Berangkat/