Kepala BGN Dadan Hindayana mengungkap jumlah korban keracunan akibat program MBG telah mencapai 11.640 sejak program itu dimulai pada Januari 2025. Dilansir dari Cnn Indonesia
KENDARIPOS.FAJAR.CO.ID -- Kepala Badan Gizi Nasional (BGN) Dadan Hindayana mengungkapkan jumlah korban keracunan akibat program Makan Bergizi Gratis (MBG) mencapai 11.640 orang di seluruh Indonesia hingga November 2025. Data ini dihimpun sejak program tersebut diluncurkan pada Januari 2025.
Dalam rapat kerja bersama Komisi IX DPR, Rabu (12/11), Dadan menjelaskan angka tersebut berasal dari 211 kasus keracunan yang tercatat dari total 441 kejadian keracunan pangan nasional. Artinya, hampir 48 persen kasus berasal dari program MBG.
“Total kejadian keracunan di Indonesia sampai hari ini ada 441 kejadian. MBG menyumbang 211 kejadian atau kurang lebih 48 persen,” ujar Dadan Dikutip dari Cnn Indonesia.
Dari total korban, 636 orang dirawat inap, sedangkan 11.004 orang menjalani rawat jalan. Berdasarkan wilayah, kasus terbanyak terjadi di Jawa (7.925 korban), disusul wilayah timur (1.907 korban) dan Sumatera (1.808 korban).
Namun, data tersebut sedikit berbeda dengan catatan Kementerian Kesehatan (Kemenkes) yang melaporkan 13.371 korban, terdiri atas 638 pasien rawat inap dan 12.755 pasien rawat jalan.
Meski demikian, Dadan menegaskan secara keseluruhan program MBG berjalan baik. Hingga November 2025, BGN telah memproduksi 1,8 miliar porsi makanan bergizi yang disalurkan ke berbagai daerah.
“Sampai hari ini kita sudah memproduksi total 1,8 miliar porsi makan, dan alhamdulillah sebagian besar berjalan dengan baik,” kata Dadan.
Program Makan Bergizi Gratis merupakan salah satu program prioritas pemerintah untuk meningkatkan kualitas gizi masyarakat, terutama anak sekolah dan kelompok rentan. Namun, tingginya angka keracunan menjadi perhatian serius bagi DPR dan pemerintah untuk memperkuat pengawasan terhadap kualitas makanan yang disalurkan. (KP)


















































