Uji Sampel Menu Takjil

5 days ago 14
UJI SAMPEL TAKJIL : Tim BPOM Kendari melakukan uji 18 sampel menu takjil. Sejauh ini, BPOM belum menemukan bahan berbahaya dalam menu takjil yang diperiksa.

--BPOM KENDARI INTENSIFKAN PENGAWASAN

KENDARIPOS.FAJAR.CO.ID -- Sejak memasuki Ramadan, sudut Kota Kendari kini ramai bermunculan pedagang dadakan. Tiap jelang sore hari, para pedagang mulai berjejer menjajakan beragam menu takjil yang menggugah selera. Situasi ini sudah menjadi tradisi tahunan.

Sebagai lembaga pengawasan, Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) Kendari harus bisa memastikan menu jajanan takjil layak konsumsi. Untuk itulah, BPOM mulai melakukan intensifi kasi pengawasan terhadap jajanan takjil yang banyak dijual di pasar dan tempat keramaian.

Pengawas Farmasi Makanan Ahli Madya dari BPOM Kendari Dra. Hasnah Nur, Apt., MPH menjelaskan pengawasan dilakukan dengan mengambil sampling terhadap beberapa jenis jajanan takjil. Terbaru, pihaknya mengambil sampel takjil di jejeran pedagang bundaran kantor gubernur.

“Kami mengambil sampling dari 18 jenis jajanan dan difokuskan pada pengujian bahan-bahan berbahaya yang sering, seperti Rodhamin B, Methanil Yellow untuk pewarnaannya dan untuk pengawet seperti formalin serta borax,” ungkapnya kemarin.

Dalam pengawasan kali ini, BPOM menggunakan test kit untuk melakukan uji cepat terhadap sampel makanan yang diambil. “Hasil dari bahan yang telah diuji menunjukkan tidak ada bahan berbahaya yang terdeteksi pada jajanan takjil yang kami periksa,” ujarnya.

Selain pengujian sampel, BPOM Kendari juga menurunkan tim KIE (Komunikasi, Informasi dan Edukasi) guna memberikan edukasi langsung kepada pedagang takjil. Baik tata cara proses pengolahan yang baik, serta pentingnya penerapan sistem keamanan pangan, termasuk higiene dan sanitasi.

“Pengawasan ini akan terus berlangsung sepanjang bulan Ramadan. Kami akan menyasar berbagai titik yang ramai dikunjungi masyarakat berburu takjil. Mari menjadi masyarakat cerdas dengan cara memeriksa kemasan jajanan yang dibeli. Pastikan kemasannya tidak rusak atau penyot, baca label dengan seksama, periksa izin edar produk jika itu makanan dalam kemasan, dan pastikan tidak kedaluarsa,” imbaunya.

Ia mengingatkan masyarakat mengonsumsi makanan yang tidak hanya aman, tetapi juga memberikan manfaat bagi kesehatan tubuh.
“Karena ini bulan Ramadan, makanan yang kita kita konsumsi harus yang baik dan memberi efek kesehatan bagi tubug. Jadi kita pastikan bahwa pentingnya, keamanannya dan manfaatnya untuk hidup kita sendiri,” tutupnya. (b/iky)

Read Entire Article
Kendari home | Bali home | Sinar Harapan