Kawasan Bengkong Batam Makin Seronok, Spot Favorit Turis Singapore-Malaysia

10 hours ago 4

SHNet, JAKARTA – Siapa yang tak kenal Batam? Pulau kecil di provinsi Kepulauan Riau itu sejak 1970-an menjadi salah satu generator ekonomi nasional. Saat Otorita Batam dipimpin BJ Habibie, kawasan ekonomi khusus (SEZ) itu mencapai puncak kejayaan atau masa keemasaanya.

Pada periode 1980-an sampai 1990-an, dunia menjuluki Batam sebagai distrik industri terkemuka di Asia Pasifik. Letaknya yang strategis, berbatasan dengan Singapura dan Malaysia, membuat Batam dan kawasan itu lekat dengan sebutan Segitiga Emas-nya Asia Tenggara.

Imbasnya, berbagai infrastruktur yang dibutuhkan untuk mendorong industri terbangun. Economic growth Kota Batam saat itu juga di atas rata-rata pertumbuhan ekonomi nasional. Kawasan itu semakin memantapkan dirinya sebagai tujuan investasi yang menarik dibanding daerah lainnya di Indonesia. Pulau Batam dan sekitarnya juga pernah tercatat sebagai penyumbang ekspor non-migas kedua terbesar setelah Bali.

Sampai akhirnya krisis ekonomi 1998 datang dan memukul seluruh aspek ekonomi Indonesia, termasuk industri di Batam. Setelah melakukan konsolidasi, sepuluh tahun terakhir Batam kembali menggeliat. Kawasan-kawasan pabrik yang sempat ditinggalkan investor, kini mulai bergairah.

Batam juga tak lagi hanya bergantung pada sektor industri saja, melainkan juga menggenjot sektor jasa, termasuk tourism. Imbasnya dalam beberapa tahun terakhir, permintaan terhadap properti menggeliat.

Terutama di kawasan Bengkong, yang kini tampil semakin cantik atau seronok dalam bahasa Melayu, meninggalkan image terdahulu yang gitu-gitu aja. Bengkong dengan Batam Center-nya bahkan disejajarkan dengan kawasan Seminyak di Bali.

Imbasnya kini tingkat hunian di kawasan tersebut meningkat tajam. Disana juga dilengkapi fasilitas seperti beach club dan deretan beragam kuliner, yang menjadi primadona para turis, terutama dari Singapura.

Sebagaimana pengakuan Daniel, salah seorang warga Singapura, bahwa bagi sebagian penduduk negara tersebut, Batam merupakan salah satu destinasi favorit. Selain jaraknya yang dekat (kurang dari satu jam menggunakan ferry), banyak aktivitas yang bisa dilakukan disana.

Biaya yang affordable juga menjadi daya tarik, sehingga banyak Singaporean menghabiskan weekend di Batam. “Probably half of Singaporeans have been to Batam. I don’t know the exact data, but I think it’s true, because many people in my office say that”, katanya sembari bercanda dalam sebuah kesempatan.

Mungkin Daniel benar, karena BPS mencatat, jumlah kunjungan wisman ke Batam meningkat dari tahun ke tahun. Pada periode Januari-November 2023, sekitar 1.043.078 wisman melakukan perjalanan ke Batam.

Setahun kemudian, Januari-November 2024, angkanya meningkat hingga 1.166.849 kunjungan. Dari jumlah tersebut, warga negara Singapura menjadi yang terbanyak. Seperti angka pada November 2024, dimana sekitar 58.917 orang Singapura datang ke Batam, diikuti Malaysia (24.375 orang). Tren yang sama juga berlaku di sektor industri, dimana pada 2022 realisasi investasi di Batam mencapai Rp13,2 Triliun.

Tak berselang lama, angkanya meningkat hingga Rp15,6 Triliun. Sebaran negara asal investor juga beragam, mulai AS, Inggris, Prancis, Malaysia, China, Jepang hingga Luxemburg, dengan Singapura sebagai penanam modal tertinggi.

Memasuki tahun 2025 prospek properti Batam semakin kinclong. Sebagaimana dikatakan mantan Ketua Real Estate Indonesia (REI) Khusus Batam, Achyar Arfan, Batam kini tidak hanya identik dengan kota industri, melainkan juga lokasi tempat tinggal yang menjanjikan.

“Tren dua tahun terakhir menunjukkan bahwa properti di Batam khususnya kawasan Bengkong makin diminati investor. Terutama setelah aturan kepemilikan properti oleh WNA dipermudah, sehingga banyak warga negara tetangga yang membeli properti di Batam”, ujar Achyar (25/4/2025).

Sebagian besar investor yang membeli properti, baik hunian maupun komersial, berasal dari Singapura. Selain itu ada juga warga Malaysia dan lainnya. Mereka umumnya membeli property tersebut untuk kegiatan usaha dan investasi.

Hal senada ditegaskan oleh Ketua REI Khusus Batam saat ini, Robinson Tan, bahwa perubahan regulasi yang lebih inklusif terhadap WNA untuk memiliki aset property di Batam, berdampak besar bagi industri ini. “Aturan kepemilikan oleh WNA yang semakin mudah, telah memberikan pengaruh yang besar bagi pelaku properti di Batam. Ibaratnya kalau dulu orang asing mau membeli properti di Batam harus menyiapkan sekian banyak dokumen, kini cukup dengan paspor saja”, ujar Robinson, Jumat (25/4/2025).

Dampak kebijakan itu dapat dilihat dari data Triwulan pertama 2024, dimana Batam menjadi kota dengan kenaikan harga property tertinggi kedua di Indonesia. Merujuk data Indeks Harga Properti Residensial (IHPR), Bank Indonesia (BI) per Mei 2024, kenaikan harga properti di Batam mencapai 4,58% (yoy), meningkat dari periode sebelumnya.

Tahun 2025 ini potensi investasi properti di Batam diprediksi terus meningkat, mengingat market besar seperti WNA Singapura belum sepenuhnya tergarap. Para pelancong negara Singa tersebut tentunya butuh investasi property dalam jangka panjang di sekitar Singapura. Mengingat mahalnya harga tanah di negara kota tersebut, Batam dapat menjadi pilihan menarik dalam investasi properti. Tentu harus ada nilai tambah dan diferensiasi, agar property di Batam memiliki keunggulan.

Ke depan opportunity ada di kawasan Bengkong, terutama sejak viral-nya julukan Seminyak-nya Batam. Disana juga akan dibangun kawasan komersial dengan view Danau buatan seluas 2 Ha, lengkap dengan open plaza, jogging track, dan dermaga perahu.

Pengembang saat ini tengah dalam tahap pembangunan sustainability art installation di area tersebut. Kepedulian lingkungan juga menjadi value pembangunan di kawasan ini, yang termanivestasi dari hadirnya ikon unik dan yang pasti instagramable yang terbuat dari bahan recycle.

Detail semacam itu tampak dipikirkan secara matang oleh pengembang, karena perilaku market yang terus berubah, dan kini menuntut value tertentu, seperti pro lingkungan, dan mengedepankan aspek keberlanjutan.

Dengan perkembangan kota yang semakin massif, cerita Batam di masa depan sepertinya tidak hanya tentang pabrik dan industri. Dengan lokasi yang strategis di dekat Singapura dan Malaysia, Batam dapat menjadi destinasi wisata premium yang terbuka untuk seluruh pelancong dari seluruh dunia. Pada saat semua itu terjadi, maka investasi properti hari ini akan meningkat nilainya dalam beberapa tahun ke depan.  (Non)

Read Entire Article
Kendari home | Bali home | Sinar Harapan