
-Ongkos Perjalanan Ditanggung Pemkab, Kadin, dan Urungan Orang Tua
KENDARIPOS.FAJAR.CO.ID -- Tarian tradisional Sajo Moane asal Wakatobi, akan mewakili Sulawesi Tenggara (Sultra) dalam peringatan Hari Ulang Tahun (HUT) ke-80 Republik Indonesia di Istana Negara, Jakarta, pada 17 Agustus 2025 mendatang.
Penampilan ini, menjadi yang ketiga kalinya bagi Sultra di Istana Negara, dengan membawa kekayaan seni tari daerah. Tarian ini, akan dibawakan 160 penari, berasal dari sanggar-sanggar seni di Kota Kendari dan Kabupaten Wakatobi.
Koreografer Tari Sajo Moane, Sukrin Suhardi menyampaikan, persiapan penampilan ini sudah mencapai 70 persen, dan seluruh tim menaruh antusiasme tinggi meski waktu latihan sangat terbatas.
"Alhamdulillah, ini sebenarnya sangat mepet sekali waktunya. Namun karena ini merupakan tugas negara dan kita mau menyambut kemerdekaan dengan semangat penuh, jadi apapun itu, kami sangat antusias," ujar Sukrin, Selasa (5/8/2025).
Menurut Sukrin, para penari telah berlatih intensif selama enam hari berturut-turut. Bahkan, hingga malam hari, demi memberikan penampilan terbaik di hadapan Presiden dan para tamu negara.
"Kami latihan dari pagi sampai jam 8 malam. Kadang sampai jam 10 malam. Karena kita ingin membawa nama daerah kita. Paling tidak, kami tidak memalukan saat tampil di Istana Negara," ungkapnya.
Tari Sajo Moane Mosa Asa, yang berarti bersatu dan berdaulat untuk kesejahteraan rakyat, mengangkat nilai-nilai perjuangan dan persatuan. Properti utama dalam tari ini adalah parang, yang melambangkan semangat juang rakyat Indonesia.
Sajo Moane merupakan karya ketiga dari rangkaian tari yang pernah ditampilkan dari Sulawesi Tenggara di Istana Negara.
Sebelumnya, pada masa pandemi, ditampilkan Tari Lumense yang bercerita tentang mengusir wabah. Kemudian, Tari Lulo Alu, ditampilkan saat momen peralihan dari Istana Jakarta ke Ibu Kota Nusantara (IKN), dengan makna lompatan menuju masa depan yang lebih baik.
Laman: 1 2