SHNet, Jakarta – Selama hampir satu dekade, PT Nosè Herbal Indo sebagai maklon lokal nomor satu di Indonesia, senantiasa menghadirkan inovasi melalui pemanfaatan bahan alami asli Nusantara, guna menghasilkan produk yang memenuhi standar global sekaligus mengoptimalkan potensi kekayaan alam Indonesia.
Berbekal dari kekayaan tanaman herbal dan rempah tanah air yang memiliki sejumlah manfaat bagi kesehatan dan kecantikan kulit. PT Nosè Herbal Indo melihat potensi tersebut sebagai sumber daya terbarukan untuk diolah menjadi produk kosmetik berkualitas tinggi.
Melalui konsep “Natural and National Ingredients”, Nosè mendorong perkembangan kosmetik lokal dengan memanfaatkan bahan asli Indonesia, menggunakan formula yang dipatenkan di dalam negeri, dan sesuai dengan karakteristik serta kebutuhan kulit masyarakat Indonesia.
Komitmen ini diwujudkan melalui tagline “100% Lokal OEM” yang mencakup seluruh elemen produk, mulai dari formula yang dirancang oleh tim R&D lokal, bahan baku lokal sourcing hingga kemasan yang diperoleh dari pemasok dalam negeri.
Kolaborasi PT Nosè Herbal Indo dengan Lembaga Pendidikan dan Riset Industri kecantikan berkembang melalui sinergi antara dunia usaha, pendidikan dan riset dalam menghadirkan inovasi yang relevan serta berkelanjutan. Oleh karena itu, PT Nosè Herbal Indo menjalin kolaborasi dengan berbagai lembaga pendidikan dan riset sebagai wujud komitmen untuk memperkuat daya saing sekaligus mendukung kemajuan industri kecantikan di Indonesia.
1. Universitas Indonesia
– Periode 1 FMIPA 2020-2021 : Dengan studi berjudul “PDMS-Coated Rosa Centifolia Flower: Characterization and Their Stability in Toner Solutions”.
– Periode 2 FMIPA 2021-2022 : Dengan studi berjudul “Indonesian Cinnamon (Cinnamomum burmannii): Extraction, Flavonoid Content, Antioxidant Activity, and Stability in the Presence of Ascorbic Acid”.
– Periode 3 Fakultas Farmasi 2025-2030
2. Universitas Gadjah Mada
Periode 2022-2024 : Bersama Fakultas Kedokteran, Kesehatan Masyarakat, dan Keperawatan untuk Studi Komparasi Aktivitas Antioksidan dan Efek Perlindungan Tanaman Khas Indonesia dengan Ekstrak Artemisia capillaris terhadap Blue Light.
3. Universitas Padjadjaran (Unpad)
Periode 2023–2024: Bersama Fakultas Farmasi meneliti dua tanaman khas Indonesia secara fitokimia untuk aktivitas anti-acne.
4. Universitas Mulawarman
Periode 2024–2025 : Bersama Fakultas Kehutanan meneliti empat tanaman khas Kalimantan Timur untuk pengujian kandungan fitokimia dan aktivitas sebagai tyrosinase inhibitor (pencerah kulit alami).
5. Universitas Sumatera Utara (USU)
Periode 2024–2025: Bersama Fakultas Farmasi mengkaji tiga tanaman endemik Sumatera Utara untuk pengembangan bahan skin brightening.
6. Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN)
Periode 2024–2027: Meneliti stabilitas ekstrak dari dua tanaman khas Indonesia dan uji aktivitas anti-acne.
7. Institut Pertanian Bogor (IPB)
– Periode 2025–2027: Bersama Fakultas Kehutanan dan Lingkungan memanfaatkan sumber daya hutan berkelanjutan untuk bahan baku kosmetik alami.
– Periode 2025–2030: Bersama Science Techno Park IPB mengembangkan teknologi berbasis alam untuk inovasi kosmetik.
Melalui berbagai kemitraan strategis dengan petani lokal, lembaga riset, dan universitas ternama, PT Nosè Herbal Indo berhasil memperkuat perannya sebagai pionir inovasi kosmetik berbahan alami di Indonesia.

Direktur PT Nosè Herbal Indo, Aling, menegaskan pentingnya kolaborasi dalam mengoptimalkan potensi alam Indonesia. “Kita semua tahu, Indonesia memiliki kekayaan alam yang melimpah. Karena itu, kami coba memanfaatkan tanaman lokal menjadi formula skincare,”
Peneliti Ahli Utama Pusat Riset Bahan Baku Obat dan Obat Tradisional BRIN, Dr. Marissa Angelina M. Farm., menyampaikan, “Kolaborasi ini diupayakan menjadi nilai tambah yang manfaatnya dapat dirasakan langsung oleh konsumen Indonesia,” katanya.
Dari sisi akademisi, Guru Besar Fakultas Kedokteran, Kesehatan Masyarakat, dan Keperawatan UGM, dr. Arief Budiyanto, Ph.D., Sp.D.V.E., Subsp. O.B.K., menambahkan, “Kolaborasi UGM dan PT Nosè Herbal Indo mendorong inovasi kosmetik berbasis kekayaan alam Indonesia melalui sinergi akademisi dan industri. Kerja sama ini juga membuka akses teknologi formulasi mutakhir seperti nanoencapsulation dan green extraction sehingga inovasi tidak hanya berbasis kearifan lokal, tetapi juga memenuhi standar internasional dan memperkuat daya saing global,” jelasnya.
Selain itu, Dosen Fakultas Kehutanan Universitas Mulawarman Prof. Dr. Enos Tangke Arung, S.Hut., juga turut menyampaikan kesan yang positif, “Kerja sama ini sangat luar biasa menghadirkan hal-hal positif. Saya berharap langkah ini menjadi awal yang baik dalam memanfaatkan kekayaan hutan Indonesia yang begitu kaya akan keanekaragaman hayati sehingga manfaatnya dapat dirasakan secara nyata dan memberikan dampak positif bagi bangsa Indonesia,” pungkasnya.
Melalui langkah ini, PT Nosè Herbal Indo berharap dapat menghadirkan solusi menyeluruh bagi beautypreneur Indonesia dalam mewujudkan produk lokal berkualitas.
Dengan pemanfaatan potensi alam Indonesia dan kolaborasi lintas sektor, Nosè berupaya mendorong pertumbuhan industri kecantikan dalam negeri agar mampu bersaing di pasar internasional. (Stevani Elisabeth)