
KENDARIPOS.FAJAR.CO.ID -- Sejak belia, Prof. Dr. Eka Suaib, M.Si., sudah mendulang prestasi. Berawal dari kegemarannya membaca. Beragama genre bacaan dilahapnya. Media pembelajarannya pun beragam, mulai membaca koran hingga siaran TVRI. Karena dinilai memiliki pengetahuan luas, guru di SD menunjuk Prof.Eka Suaib sebagai delegasi yang mewakili sekolahnya dalam acara kuis Tebak Tepat di TVRI Ujung Pandang, Sulawesi Selatan. Belakangan, kebiasaan membaca inilah yang terus berkembang hingga ia menempuh pendidikan tinggi dan meraih gelar guru besar (Professor).
Prof.Eka Suaib meretas jalan suksesnya sebagai akademisi sejak dibangku kuliah. Semasa kuliah, Prof. Eka Suaib terus getol belajar. Tak hanya mendulang pengetahuan dari dosen dan buku, Prof. Eka Suaib menambah wawasannya melalui organisasi eksternal kampus yakni Himpunan Mahasiswa Islam (HMI). Sebagai aktivis HMI, Prof. Eka Suaib menyibak belantara ilmu politik yang belakangan menguatkan minatnya menjadi dosen ilmu sosial dan ilmu politik.
Lahir dari keluarga sederhana, Prof. Eka Suaib tumbuh dalam lingkungan yang menanamkan pentingnya pendidikan. Ayahnya, seorang Pegawai Negeri Sipil (PNS), selalu mengutamakan pendidikan anak-anaknya. Setelah lulus SMA, Prof. Eka Suaib bercita-cita menjadi penerbang atau dokter, tetapi takdir membawanya menjadi dosen pada tahun 1992. Bahkan kini mengemban amanah sebagai Dekan Fakultas lmu osial dan lmu Politik Universitas Halu Oleo (UHO).
Sebagai aktivis HMI yang berproses dilevel nasional yakni Pengurus Besar Himpunan Mahasiswa Islam (PB HMI) di Jakarta, Prof. Eka Suaib sempat mempertimbangkan untuk terjun ke dunia politik. Namun, atas saran dan bimbingan Prof. oleh Solahudin (mantan Rektor UHO), Prof. Eka Suaib tetap memilih jalur akademik.
“Awal masuk di UHO itu saya aktif di Satuan Tugas Hubungan Masyarakat, setelah itu saya jadi dosen mengikuti proses-proses akademik. Kemudian saya melanjutkan pendidikan magister (2) di Universitas Gadjah Mada (UGM) tahun 1997-1999,” kisah Prof. ka uaib kepada Kendari Pos, Minggu (2/2/2025).
Setelah menuntaskan pendidikan 2 di UGM, Prof. Eka Suaib menempuh pendidikan program doktoral (S3) di Universitas Airlangga (Unair) pada tahun 1995-2005. “Pada saat itu, istri saya (dr.Andi Hasnah.,Sp.An) juga menempuh pendidikan dokter spesialis. Jadi kami berdua bertekad menyelesaikan sekolah bersama-sama,” ungkap Prof. Eka Suaib. (win/b)