Mengenal Sistem Pembelajaran Berbasis AI dengan Metode “Outcome Based Education”

1 week ago 23

SHNet, Jakarta-Perkembangan teknologi AI (Artificial Intellegence) sudah merambah diberbagai sektor, termasuk pada dunia pendidikan. Minitalkshow yang dipandu Djati Darma  dari Liputan 6 SCTV, digelar Jumat (26/04/2025) menghadirkan Prof. Dr. Eng Jaswar Koto,  C.Eng, C.Mar.Eng dari Osaka Jepang sebagai developer Sistem Pembelajaran berbasis AI dengan Metode Outcome Based Education [The Gen-AIU], unsur dosen Dr. M.Dalil, ST, MT, IPU. dari  Teknik Mesin Universitas Riau Pekanbaru, Abdul Khair Junaidi ST,M.Eng., sebagai Ketua program studi Teknik Mesin Sekolah Tinggi Teknologi Pekanbaru, Dr. Ir. Mawardi, S.T., M.T., Rektor Universitas Al-Azhar Medan dan Adinda Zahwa Revalina, Mahasiswa Institut Media Digital Emtek (IMDE).

Sistem pembelajaran berbasis AI oleh OcARI ini telah digunakan oleh para mahasiswa di beberapa Universitas di Indonesia diantaranya Institut Media Digital Emtek (IMDE) dan beberapa mahasiswa di luar negeri, diantaranya dari Nagano Jepang, Nigata Jepang, Kumamoto Jepang, Yokohama Jepang, Caregiver Taiwan dan Jerman.

Dalam testimoninya sebagai pengguna sistem pembelajaran ini, Adinda Zahwa Revalina, mahasiswa Institut Media Digital Emtek (IMDE), “bahwa pembelajaran digital berbasis AI, membantu mahasiswa dan dosen dapat lebih cepat mengetahui nilai di akhir, baik berupa tugas, UTS maupun UAS, dengan peserta kelas berapa pun jumlahnya”.  Masih menurut Adinda bahwa pemberian  nilai  terhadap  mahasiswa  lebih  objektif  dan  adil  karena konsistensi AI dalam memeriksa soal terutama soal essay, yang kebanyakan menjadi kendala bagi dosen, dimana dosen paada umumnya mengalami kesulitan dalam menjaga konsistensi disebabkan keterbatasan fokus menilai karena kelelahan dan gangguan kegiatan lain yang mendadak harus dilakukan. Dengan penilaian berbasis AI akan terlihat mahasiswa yang bekerja keras, detail, punya motivasi dan kedisplinan yang baik dapat terdeteksi, kapan waktu pengerjaan soal oleh mahasiswa, lama pengerjaan dan berapa kali pengulangan.

Menurut Adinda yang dalam kuliahnya menggunakan Sistem pembelajaran berbasis AI ini,  bahwa mahasiswa mempunyai peluang besar memperoleh nilai sempurna, karena mahasiswa dapat melakukan pengulangan dalam menjawab soal. Sehingga optimisme mahasiswa meningkat dalam mengikuti perkuliahan dibandingkan dengan perkuliahan konvensional.  Dengan adanya peluang mengulang, mahasiswa  akan belajar secara berulang, sehingga materi kuliah yang dipelajari akan teringat lebih baik, lebih hafal, lebih paham, materi kuliah semakin tertanam  dengan baik dalam diri mahasiswa. Sehingga menjadikan seorang mahasiswa jauh lebih mampu, paham dan sukses mengikuti perkuliahan dibandingkan mahasiswa yang mengikuti perkuliahan konvensional dengan hanya satu kali belajar untuk mengikuti ujian di satu sesi waktu yang terbatas, tambah Adinda mahasiswa Institut Media Digital Emtek (IMDE), dalam testimoninya sebagai pengguna Sistem Pembelajaran berbasis AI dengan Metode Outcome Based Education [The Gen-AIU].

Sedang dalam ulasannya  Prof. Jaswar Koto memulai penelitian dari tahun 2013  tentang pembelajaran berbasis kecerdasan buatan [Artificial Intelligence] dengan Metode Outcome Based Education [OBE], dimulai ketika b eliau masih mengajar di Jurusan Aeronautics, Naval Architecture and Offshore Engineering, Universiti Teknologi Malaysia [UTM].  Delapan tahun kemudian di tahun 2021, Prof. Jaswar Koto dari Ocean and Aerospace Research Institute [OcARI] memperkenalkan pembelajaran berbasis Kecerdasan Buatan [AI] dengan metode OBE dengan nama The Gen-AIU. Dengan sistem pembelajaran ini akan menambah model pembelajaran di perguruan tinggi menjadi empat model yaitu: Pembelajaran Tatap Muka, Pembelajaran Hybrid [Tatap Muka dan Online], PJJ Online dan Pembelajaran Berbasis Kecerdasan Buatan [AI] dengan metode OBE.

Keuntungan utama pembelajaran berbasis AI dengan metode OBE, berbanding sistem pembelajaran lainnya adalah terjadinya penghematan biaya operasional pendidikan. Biaya akan dihemat antara lain: Biaya investasi gedung beserta perlengkapannya, biaya perawatan, gedung, biaya pemakaian listrik, biaya operasional perkuliahan, transportasi, alat tulis kantor (ATK), konsumsi dan lainnya oleh pegawai, pranata laboratorium, dosen dan mahasiswa, serta biaya tidak langsung dengan terjadinya penghematan waktu oleh dosen, mahasiswa, pegawai dan pimpinan perguruan tinggi.

Capaian Pembelajaran

Keuntungan lainnya dari sistem pembelajaran berbasis AI ini antara lain adanya otomatisasi capaian pembelajaran Program Learning Outcome [PLO] dan Course Learning Outcume [CLO], otomisasi untuk tugas-tugas administratif seperti mencatat kehadiran mahasiswa dan otomisasi asesmen misalnya penilaian kuiz, tugas, UTS, UAS, laporan proyek, laporan experiment, proposal dan tugas akhir.

Dengan otomatisasi tersebut memungkinkan dosen untuk lebih fokus pada penelitian, improvisasi pengajaran dan interaksi dengan mahasiswa. Dosen akan memiliki lebih banyak waktu untuk merancang strategi pembelajaran yang lebih baik dan interaktif sehingga hal ini akan berdampak positif pada kualitas pendidikan secara keseluruhan dan menjadikan pembelajaran berbasis AI memainkan peran penting dalam meningkatkan efisiensi sistem pendidikan tanpa menunggu respon dari dosen.

Disamping itu, pembelajaran berbasis AI dengan metode OBE juga berperan dalam memperbaiki aksesibilitas pendidikan. Pembelajaran berbasis AI dengan metode OBE mampu menghilangkan berbagai hambatan yang sebelumnya membatasi akses terhadap pendidikan, seperti lokasi geografis dan keterbatasan fisik. Dengan bantuan AI, pendidikan kini dapat diakses oleh lebih banyak orang di berbagai belahan dunia, termasuk mereka yang memiliki kebutuhan khusus. Kehadiran AI membuka peluang bagi semua individu untuk mendapatkan pendidikan yang layak dan berkualitas dengan dapat belajar kapan saja dan dimana saja. (sur)

Read Entire Article
Kendari home | Bali home | Sinar Harapan