Jangan Percaya Mitos! Anak Sensitif Susu Sapi Tetap Bisa Berprestasi

19 hours ago 8

SHNet, Jakarta– Sensitif terhadap susu sapi, yang dikenal sebagai alergi susu sapi (ASS), merupakan salah satu alergi makanan yang paling umum terjadi pada anak-anak.

Berdasarkan data, 25-80% anak memiliki risiko alergi apabila terdapat riwayat alergi dalam keluarga.

Selain itu, 70,6% orang tua khawatir anaknya mengalami alergi makanan. Kekhawatiran ini lebih tinggi pada ibu hamil dengan riwayat alergi dalam keluarga dibandingkan yang tidak. Kurangnya pemahaman ini dapat berdampak pada tumbuh kembang anak, terutama jika sensitivitas pada susu sapi tidak segera dikelola dengan solusi nutrisi yang tepat.

Sensitif susu sapi merupakan salah satu alergi makanan yang paling umum di masa kanak-kanak. Gejalanya sering kali tidak dikenali dengan jelas dan kerap disalahartikan sebagai gangguan pencernaan biasa, ruam kulit, atau gangguan tidur. Padahal, jika tidak ditangani dengan benar, kondisi ini dapat mengganggu kualitas hidup dan tumbuh kembang anak.

Prof. Dr. Budi Setiabudiawan, dr.Sp.A(K), M.Kes, Dokter Spesialis Alergi dan Imunologi Anak mengatakan, “Menangani sensitivitas terhadap makanan, termasuk susu sapi, tidak cukup hanya dari sisi medis. Dibutuhkan dukungan dari orang tua, komunitas, dan juga industri nutrisi agar anak-anak tetap bisa tumbuh optimal.”

Prof Budi menambahkan, ayah dan bunda tidak perlu cemas menghadapi anak yang alergi susu sapi. Selain itu, jangan percaya pada mitos.

Menurutnya, alergi susu sapi itu akan hilang dengan sendirinya. Pada anak yang alergi susu sapi, pada tahun pertama  40-50 persen sensitif susu sapi berkurang (remisi). Tahun kelima, sensitif susu sapinya bisa berkurang 100 persen alias sudah hilang.

Prof Budi menegaskan, orang tua jangan percaya pada mitos terkait anak yang sensitif susu sapi.  “Ada mitos-mitos, anak yang sensitif susu sapi bisa kecewek-cewekan, tidak bisa tumbuh kembang dengan baik, itu tidak benar.  Anak yang sensitif susu sapi bisa mengonsumsi susu soya dan mereka dapat tumbuh, berkembang dan berprestasi. Selain itu, anak yang sensitif terhadap susu sapi, dia tetap bisa konsumsi daging sapi,,” ujarnya, di Jakarta, Kamis (3/07/2025).

Salah satu wujud nyata bahwa anak sensitif susu sapi tetap bisa berprestasi tercermin dari kisah Ryu Kintaro, yang semasa kecil pernah mengalami sensitivitas terhadap susu sapi. Kini, ia tumbuh sehat dan percaya diri, bahkan mampu menginspirasi anak-anak lainnya melalui semangat dan prestasi yang berhasil diraihnya. Cerita Ryu membuktikan bahwa anak-anak sensitif bukan anak yang terbatas, dengan dukungan dari orang tua dan pilihan nutrisi yang sesuai, mereka tetap bisa mengejar mimpi dan menjadi anak juara.

“Dulu waktu kecil aku sering sakit perut, kulit merah-merah, dan gampang rewel. Tapi setelah ketahuan penyebabnya dan mulai minum susu soya, semuanya berubah. Sekarang aku bisa aktif, ikut kegiatan, dan nggak ngerasa beda dari anak-anak lain,” ungkap Ryu.

Sebagai upaya mendukung anak dengan sensitivitas terhadap susu sapi untuk tetap tumbuh sehat, aktif dan percaya diri untuk meraih mimpi, Kalbe Nutritionals melalui Morinaga Soya menghadirkan rangkaian kegiatan Soyalympic Door of Future 2025. Program edukasi dan kompetisi ini telah diselenggarakan di 12 titik di Indonesia, dan hari ini mencapai puncaknya di acara The Final Game Soyalympic Door of Future 2025 yang digelar di Playtopia Gandaria City, Jakarta, Kamis (3/07/2025)

Melalui Soyalympic Door of Future 2025, Morinaga Soya ingin membuktikan bahwa anak yang sensitif terhadap susu sapi tetap memiliki kesempatan yang sama untuk tampil percaya diri untuk meraih mimpinya. Kegiatan ini merupakan bagian dari inisiatif berkelanjutan “Your Choice, Their Future” yang mendorong orang tua agar lebih percaya diri dalam memilih nutrisi yang tepat untuk anak, karena pilihan kecil hari ini akan menentukan masa depan mereka.

“Soyalympic bukan hanya ajang olahraga untuk anak-anak yang sensitif terhadap susu sapi, tapi juga simbol gerakan inklusif untuk mengubah rasa takut menjadi semangat. Kami ingin memastikan bahwa setiap anak, tetap bisa tumbuh sehat, aktif, dan percaya diri untuk meraih mimpinya,” jelas Betzylia Wahyuningsih, Brand Manager Morinaga Soya.

Rekor MURI

(Ist)

Selain kompetisi, Morinaga Soya juga meluncurkan video inspiratif yang mengajak  orang tua untuk terus mendukung anak-anak yang sensitif terhadap susu sapi, agar tetap bisa tumbuh aktif, percaya diri, dan bisa meraih prestasi di bidangnya masing-masing.

Sebagai bentuk apresiasi terhadap konsistensi edukasi kesehatan, Morinaga Soya juga menerima penghargaan dari Museum Rekor Indonesia (MURI) atas inisiatif edukasi alergi kepada pasangan orang tua dan anak terbanyak di Indonesia. Penghargaan ini menjadi bukti nyata kontribusi Morinaga Soya dalam mendukung kesehatan anak Indonesia.

Soyalympic Door of Future 2025 telah diikuti oleh ribuan anak selama penyelenggaraannya di 12 titik di Indonesia. Para peserta pada The Final Game Soyalympic Door of Future 2025 akan dibagi menjadi dua kategori, yaitu individual dan kelompok. Anak yang berhasil menyelesaikan permainan dengan waktu tercepat menjadi pemenangnya. Beragam hadiah telah disiapkan oleh Morinaga Soya dan pemenang pertama kategori individu akan memperoleh hadiah utama berupa petualangan belajar seru ke Jepang.

Sebagai simbol semangat yang terus menyala, acara ditutup dengan momen penyalaan Obor Harapan oleh perwakilan Morinaga Soya, tenaga medis, orang tua dan anak-anak inspiratif. Obor ini menjadi representasi semangat yang akan terus menyala untuk mendukung anak-anak yang sensitif terhadap susu sapi tetap tumbuh sehat, aktif dan percaya diri untuk meraih mimpi.

“Kami percaya setiap anak, termasuk mereka yang memiliki sensitivitas terhadap susu sapi, berhak tumbuh sehat dan percaya diri. Melalui Soyalympic dan kampanye Your Choice, Their Future, kami ingin terus mendampingi orang tua dalam setiap langkah kecil yang menentukan masa depan. Kami berharap semangat hari ini menjadi pengingat bahwa dengan dukungan yang tepat, setiap anak bisa jadi juara dalam versinya masing-masing,” tutup Betzy.

Melalui Soyalympic Door of Future 2025, Morinaga Soya juga mengajak seluruh pihak mulai dari dokter, rumah sakit, komunitas parenting, hingga pemangku kebijakan, untuk bersama-sama menciptakan ekosistem yang lebih inklusif dan suportif bagi anak-anak dengan sensitivitas terhadap susu sapi. Karena Morinaga Soya percaya, setiap pilihan kecil hari ini adalah landasan penting bagi masa depan anak Indonesia.  (Stevani Elisabeth)

Read Entire Article
Kendari home | Bali home | Sinar Harapan