Januari, Nilai Tukar Petani Meningkat

1 month ago 42
ILUSTRASI: FAHRI/KP

KENDARIPOS.FAJAR.CO.ID--Nilai Tukar Petani (NTP) di Sulawesi Tenggara (Sultra) menunjukkan tren positif pada Januari 2025. Data dari Badan Pusat Statistik (BPS) Sultra mencatat NTP mengalami kenaikan sebesar 3,56 persen dibandingkan bulan sebelumnya. Peningkatan ini menjadi indikator membaiknya kesejahteraan petani, yang ditandai oleh keseimbangan antara harga produk yang dijual petani dengan harga barang dan jasa yang mereka konsumsi serta biaya produksi.

Plt Kepala BPS Sultra, Surianti Toar menjelaskan NTP pada Januari naik dari 115,90 menjadi 120,30. Kenaikan NTP pada Januari 2025 terjadi karena indeks harga yang diterima petani naik sebesar 3,23 persen, sedangkan indeks harga yang dibayar petani justru turun sebesar 0,31 persen.

Menurut Surianti, kenaikan NTP tersebut mencerminkan kondisi yang lebih baik bagi petani karena pendapatan dari penjualan produk pertanian meningkat lebih tinggi dibanding pengeluaran mereka. Ia juga menyebut bahwa beberapa komoditas utama di Sultra berkontribusi besar terhadap kenaikan ini.

“Kenaikan ini dipengaruhi oleh peningkatan harga pada komoditas andalan seperti kakao, nilam, lada (merica), gabah, cengkeh, jeruk, kelapa, kelapa sawit dan cabai merah,” jelasnya kemarin. Kenaikan NTP di Sultra lanjutnya, didorong oleh naiknya NTP di empat subsektor pertanian. Subsektor tanaman perkebunan rakyat menjadi yang paling signifi kan dengan kenaikan sebesar 5,59 persen.

“Kenaikan ini terutama disebabkan oleh harga komoditas perkebunan seperti kakao, kelapa, kelapa sawit, lada (merica), dan nilam yang menunjukkan tren positif,” katanya.

Subsektor tanaman hortikultura juga mencatatkan kenaikan sebesar 4,62 persen, diikuti oleh subsektor tanaman pangan yang naik 0,94 persen, serta subsektor perikanan yang meningkat sebesar 0,93 persen.

Meskipun tidak semua subsektor mengalami kenaikan yang signifikan, secara keseluruhan peningkatan NTP di Januari 2025 menjadi sinyal positif bagi perekonomian petani di Sultra. Surianti berharap kondisi ini terus berlanjut sehingga dapat memberikan dampak langsung terhadap kesejahteraan petani di wilayah tersebut.

“Kenaikan ini diharapkan dapat membantu meningkatkan kesejahteraan petani dengan memberikan ruang bagi mereka untuk memperoleh pendapatan yang lebih baik, sehingga dapat memperkuat perekonomian sektor pertanian di Sultra,” tutupnya. (b/iky)

NTP JANUARI

  • Naik sebesar 3,56 persen dibandingkan bulan sebelumnya
  • Dari 115,90 menjadi 120,30  Indeks harga diterima petani naik 3,23 persen
  • Indeks harga dibayar petani turun sebesar 0,31 persen
  • Kenaikan ini dipengaruh peningkatan harga pada komoditas andalan seperti kakao, nilam, lada (merica), gabah, cengkeh, jeruk, kelapa, kelapa sawit dan cabai merah

SUBSEKTOR PERTANIAN YANG MENGALAMI KENAIKAN

  • Subsektor tanaman perkebunan rakyat menjadi yang paling signifi kan dengan kenaikan sebesar 5,59 persen.
  • Subsektor tanaman hortikultura mencatatkan kenaikan sebesar 4,62 persen.
  • Subsektor tanaman pangan yang naik 0,94 persen
  • Subsektor perikanan yang meningkat sebesar 0,93 persen
Read Entire Article
Kendari home | Bali home | Sinar Harapan